Peninggalan Kerajaan Islam di Indonesia

Peninggalan Kerajaan Islam – Ketika kerajaan-kerajaan Buddha-Hindu kejayaannya sudah mulai redup, berdirilah kerajaan-kerajaan Islam di berbagai penjuru tanah air, setelah ajaran Islam yang dibawa oleh para pedagang yang singgah dari Gujarat (India), Persia dan juga Arab datang. Agama Islam pun berkembang pesat, Utamanya Pulau Jawa.

Beberapa kerajaan Islam yang ada di Indonesia diantaranya, Kerajaan Perlak di Sumatra, Kerajaan Samudera Pasai di Aceh, Kerajaan Mataram, Kerajaan Demak, Kerajaan Cirebon, Kerajaan Banten di pulau Jawa dan Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur, Kerajaan Ternate, Tidore dan lain sebagainya.

Peninggalan Kerajaan Islam (Masjid)

Beberapa Kerajaan Islam tersebut meninggalkan benda-benda bersejarah, baik itu dalam bentuk bangunan, seperti Masjid, Keraton, Kaligrafi, Kitab, Pesantren dan juga tradisi maupun benda-benda lainnya. Sebagai bukti bahwa kerajaan Islam ada di Indonesia dan memiliki masa jaya dan juga keruntuhan.

Berikut adalah peninggalan beberapa kerajaan yang ada di Indonesia berupa bangunan Masjid.

1. Masjid Agung Demak

travelingyuk.com

Masjid ini merupakan peninggalan kerajaan Demak dan merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia, pendiri masjid ini menurut beberapa sumber adalah Raden Patah, yakni raja pertama kesultanan Demak di sekitaran abad 15 Masehi.

Di Masjid ini konon Walisongo yang menjadi penyebar agama Islam di pulau Jawa pernah berkumpul. Bila kamu ingin mengunjungi tempat bersejarah ini, kamu dapat menemukan Masjid ini di di Kampung Kauman, Kelurahan Bintoro, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

2.Masjid Sultan Ternate

kekunaan.blogspot.com

Masjid ini menjadi menjadi simbol keberadaan kerajaan Islam pertama di wilayah timur nusantara, kerajaan ternate menetapkan Islam menjadi agama resmi kerajaan di tahun 1486 M dan memberlakukan hukum Islam serta lembaga kerajaan yang sesuai dengan syariat Islam dengan melibatkan Ulama-ulama.

Masjid ini diperkirakan telah dibangun sajak jaman kepemimpinan Sultan Zainal Abidin, namun pendapat lain mengatakan bahwa pendirian masjid ini baru dilakukan di awal abad ke-17. Sampai sekarang belum ditemukan angka yang pasti tentang kapan tepatnya berdirinya masjid tersebut.

3. Masjid Agung Banten

bantenwisata.com

Masjid ini pertama kali di bangun oleh Sultan Maulana Hasanuddin, putra pertama Sunan Gunung Jati yang juga menjadi sultan pertama dari kerajaan Banten. Masjid ini memiliki bentuk menara masjid yang mirip dengan Mercusuar.

Lokasi masjid ini terletak 10 Km utara Kota Serang dan terletak di Desa Banten Lama. Disekitar masjid ini juga ada kompleks pemakaman dari Pemimpin-Pemimpin Kesultanan Banten dan keluarganya, seperti Makam Sultan Maulana Hasanudin, Sultan Abu Nasil Abdul Qohhar dan juga Sultan Ageng Tirtayasa.

4. Masjid Agung Sang Cipta Rasa

peninggalan kerajaan Islam
diasrentalmobilcirebon.com

Masjid ini dikenal juga dengan nama Masjid Agung Cirebon dan juga Masjid Agung Kasepuhan dan letaknya ada di kompleks keraton Kasepuhan Cirebon. Jabar. Masjid ini dibangun sekitar tahun 1480. Masji ini memiliki 9 pintu utama untuk masuk ke dalam masjid, jumlah ini juga diambil dari jumlah Walisongo, para penyebar Islam di tanah Jawa.

5. Masjid Raya Baiturrahman

teguhdh.wordpress.com

Masjid yang bangunannya hampir serupa dengan Taj Mahal ini letaknya di Kota Banda Aceh dan menjadi titik pusat kegiatan di Aceh Darussalam. Dibangun di tahun 1612 Masehi Oleh Sultan Iskandar Muda. Masjid ini memiliki bangunan yang indah dan Arsitektur yang menarik.

6. Masjid Katangka

masjidku.id

Masjid ini merupakan masjid peninggalan dari Kerajaan Gowa yang menurut beberapa sumber dibangun pada tahun 1603, Masjid ini disebut katangka konon dikarenakan bahan baku pembuatan masjid ini menggunakan pohon katangka, Masjid ini menjadi salah satu masjid tertua yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan.

7. Masjid Sultan Suriansyah

albantanipro.blogpot.co.id

Masjid ini dikenal juga dengan sebutan Masjid Kuin dan merupakan masjid yang bersejarah di kota BanjarMasin, Masjid ini dibangun di masa pemerintahan Sultan Suriansyah dan menjadi masjid tertua di Kalimantan Selatan selain dari 2 Masjid lainnya.

Masjid ini berdiri di tepi sungai Kuin bagian kiri dan mempunyai bentuk arsitektur tradisional Bandarmasin, ia memiliki konstruksi panggung dan beratap tumpang, di bagian mihrab Masjid atao dibuat terpisah dari bangunan utama.