Jangan Lakukan 5 Kesalahan Ini, Jika Ingin Mendapatkan Beasiswa S2 di Luar Negeri

Melanjutkan jenjang kuliah S2 ke luar Negeri memanglah jadi impian bagi semua orang. Pendidikan yang bagus, suasana yang baru, dan ide jaringan yang luas adalah alasan utama kenapa sekolah memiliki impian murid-muridnya ke luar negeri jadi sangat menggoda. Terlebih, di era sekarang ada banyak sekali beasiswa untuk menuju l.

Namun, memperoleh beasiswa juga tidak mudah lho, bukan seperti menjentikkan sebuah jari kamu. Persiapan yang kurang, akan mennjadikanmu gagal untuk mendapatkan beasiswa S2 di luar negeri sana. Nah, agar kesalahan-kesalahan ini kamu bisa atasi dengan maksimal, satujam memberikan tip buat kamu yang ingin kuliah S2 ke luar negeri.

Hasil dari Wawancara Adalah Penentu Sukses atau Tidaknya Kamu

www.bppk.kemenkeu.go.id
www.bppk.kemenkeu.go.id

Wawancara dengan sebuah lembaga pemberi beasiswa jadi sebuah tahapan krusial untuk menentukan, apakah kamu lulus atau tidaknya. Sebuah pertanyaan ini pasti akan dilontarkan kepada calon penerima beasiswa adalah, apakah kamu akan memberikan konstribusi untuk negara, dengan ilmu yang kamu miliki sekarang.

Kamu tidak perlu memberikan jawaban yang panjang atau muluk-muluk untuk membuat pewancara agar terkesan nantinya. Kamu berikan saja jawaban “Saya akan mengubah Indonesia!” atau “Saya ingin memberantas korupsi!” Cukup dengan memberikan jawaban realistis seperti tadi.

Bahkan kamu tak perlu visi untuk mengubah negara, cukup kamu dengan mengubah visi di lingkunganmu sekitar yang lebih dekat. Visi kamu yang satu ini adalah membuktikan kamu memiliki ide yang jelas dan rencana yang matang dalam mewujudkannya nanti.

Meskipun kamu adalah lulusan universitas luar negeri, tak serta merta kamu akan mempunyai sebuah kewajiban untuk mengubah sistem negara agar menjadi lebih baik lagi. Konstribusi kecil yang kamu berikan di lingkungan sekitar, justru itulah yang akan lebih berarti ketimbang visi yang terlalu panjang dan muluk-muluk.

Tulislah motivation letter-mu dengan Baik

www.isigood.com
www.isigood.com

Wawancara sudah kamu lakukan, yang selanjutnya adalah penulisan motivation letter juga menjadi hal penting lain yang harus dipertimbangkan untuk mendapatkan beasiswa di luar negeri. Nah, satu hal yang harus kamu ingat adalah motivation letter ini sangat berbeda dengan kamu membuat dalam sebuah lembaga CV.

Sehingga kamu perlu menulis semua informasi yang sudah tertera dalam CV tersebut. Cukuplah prestasi yang menurut kamu baik, asalkan dapat menyatu dengan alur cerita yang kamu tulis dalam motivation letter tersebut.

Kesalahan lain yang jamak ini biasa terjadi adalah para pendaftar beasiswa, kurang bisa menjual diri mereka dalam menulis motivation letter ini. Kurang dalam menonjolkan keahlian diri, namun juga kegagalan bisa diakibatkan karena penulisan yang terlalu bertele-tele.

Sebisa mungkin letter kamu itu dapat ditanggap oleh orang dan singkat jangan terlalu panjang, akan tetapi sudah dapat menjangkau semua aspek tersebut. Terpenting dari semua itu adalah jangan pernah mengada-ngada dalam kelebihan yang akan kamu kamu tulis tersebut.

Karena hal ini nantinya akan menjadi sebuah bumerang bagi dirimu sendiri.

Ingat, sebelum menulis motivation letter, sebaiknya kamu terlebih dahulu kenali dirimu sendiri dengan baik. Disisi lain, dalam mptivaiton letter kamu juga harus menyampaikan motivasi untuk melanjutkan kuliah S2 diluar negeri dengan jelas, jangan asal-asalan.

Motivasi ini diberikan dan juga jangan terlalu fokus pada pengembangan diri saja, namun juga konstribusi dengan lingkunganmu tersebut.

Belajar Bahasa Asing, Justru Akan Menjadi Prioritas Utama yang Harus Kamu Kuasai

www.kesekolah.com

Sebelum memiliki rencana kuliah S2 luar negeri, bahasa asing merupakan hal utama yang harus kamu kuasai terlebih dahulu. Universitas di Amerika pada umumny masyarakat di sana nilai dari “pengertian dari” TOEFL, dan sebisa mungkin kamu harus mendapatkan nilai minimal 600 poin untuk lolos seleksi di sana.

Sementara itu di Eropa mensyaratkan IELTS dengan poin minimal untuk lulus adalah 6,5. Para penerima beasiswa yang sudah lulus seleksi, umumnya akan mengambil kursus untuk bisa memperbaiki kemampuan dalam bahasa asing kamu untuk mendapatkan poin yang disyaratkan tersebut.

Kemungkinan jika kamu memilih universitas di negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar, yakni Prancis, Jerman ataukah Rusia. Kalau kuliahmu dituntutkan dalam bahasa asing mereka.

Tentu kamu juga harus mempersiapkan diri dahulu untuk memperlajari dan menguasai bahasa negara tersebut terlebih pertama-tama. Maka dari itu jangan pernah meremehkan persiapan belajar bahasa asing saat akan kuliah di luar negeri.

Jangan Fokus ke Akademik Saja, Non-Akademik Perlu Harus Kamu Lakukan

sdnbunulrejo1.wordpress.com

Menjadi hebat di bidang akademik memang menjadi hal mutlak, untuk mendapatkan beasiswa S2 di luar negeri. Ingat tapi prestasi dalam non-akademik jangan kamu lupakan. Banyak yayasan diluar sana yang juga mempertimbangkan prestasi dalam non-akademik lho.

Aktif dalam kegiatan non-akademik membuktikan bahwa pendaftar beasiswa bisa lebih luwes, bisa bekerja sama, dan peka terhadap pada lingkungannya.

Jangan Takut untuk Mencoba Lagi, Ketika Gagal di Awal Pendaftaran

www.berkuliah.com

Tawaran beasiswa S2 di luar negeri itu sangat banyak. Jadi saat kamu gagal mendapatkan satu macam beasiswa, ya jangan menyerah untuk mencoba lagi. Cobalah dengan mendaftar beasiswa lain yang itu akan menjadi keberuntungan kamu.

Masih banyak jalan lain kok, untuk melanjutkan sekolah di luar negeri. Banyak semua calon mahasiswa sukses, tapi  gagal di percobaan utama, namun tidak menyerah untuk mencobanya lagi. Demi impian mereka.
Semoga artikel ini dapat membantumu untuk mempersiapkan dirimu untuk mendapatkan beasiswa S2 di luar negeri. 🙂