Prasasti Telaga Batu Beserta Isi dan Gambarnya

PRASASTI TELAGA BATU merupakan salah satu peninggalan kerajaan Sriwijaya yang ditemukan di kawasan Sabokingking, kelurahan tiga Ilir, kabupaten Ilir Timur II, kota Palembang, Sumatera Selatan. Lokasi penemuannya kira-kira berjarak sekitar lima puluhan km dari pusat kota.

Sebagaimana barang-barang atau benda-benda peninggalan sejarah lainnya,prasasti Telaga Batu juga menyimpan beberapa fakta. Berikut kami sajikan penjelasan mengenai salah satu prasasti peninggalan kerajaan Sriwijaya ini.

Prasasti Telaga Batu

prasasti telaga batu
id.wikipedia.org

Prasasti ini saat ini ditempatkan dalam salah satu repositori Nasional dengan no. D.155. Pada saat penemuan prasasti ini pada tahun-tahun sebelumnya telah ditemukan kurang lebih tiga puluh item prasasti Siddhayatra yang berada di sekitarnya.

Sama halnya dengan Prasasti Telaga Batu, unit prasasti Siddhayatra saat ini telah ditempatkan di repositori Nasional Djakarta. Prasasti Telaga Batu ini dituliskan pada batu batuan beku yang telah dibuat sebagai prasasti prasasti dengan ukuran tinggi 118 cm dan lebar 148 cm.

Paling tinggi ada ornamen tingkat asosiasi dari tujuh kepala naga, dan pada saat bersamaan, ada semacam gerojokan (pansuran) sebagai wadah untuk mengucurkan air pembasuh. Isi prasasti Telaga Batu ditulis dalam huruf Pallawa yang memakai bahasa Melayu kuno.

Isi Prasasti Telaga Batu

prasasti telaga batu
www.indonesiakaya.com

Tulisan yang terdapat di dalam prasasti isinya cukup panjang, akan tetapi secara garis besar berisi kutukan terhadap siapapun yang melakukan kejahatan kedatuan di kerajaan Sriwijaya dan tidak taat kepada sabda datu.

Casparis berpendapat bahwa orang-orang yang ditulis di prasasti tersebut adalah orang yang tergolong berbahaya dan berkemampuan untuk menentang kedatuan Sriwijaya sehingga harus dikutuk.

Orang-orang yang disebutkan contohnya adalah putra raja (rajaputra), menteri (kumaramatya), bupati (bhupati), panglima (senapati), tokoh pribumi yang luar biasa (nayaka), bangsawan (pratyaya), raja bawahan (peziarah pratyaya), (adhikarana ), penjaga toko (kayastha), pekerja seni (sthapaka), dan lain sebagainya

Prasasti ini termasuk di antara prasasti kutukan yang berisi nama-nama petugas kerajaan. Beberapa sejarawan merenungkan keberadaan prasasti ini, sehingga menduga jantung pemerintahan kerajaan Sriwijaya bertempat di Palembang dan juga perwira yang bersumpah pasti tinggal di dalam ibu kota wilayah tersebut.

Demikian artikel mengenai prasasti telaga batu, semoga bisa bermanfaat dan menambah wawasan Anda mengenai benda-benda peninggalan sejarah. Salam.