6 Rukun Iman Beserta Pengertiannya

Iman adalah pembeda antara orang-orang islam, dan orang-orang non-islam. Iman adalah fondasi dasar dari keislam seorang muslim.

Dengan adanya iman, kehidupan kita akan menjadi lebih jelas dan terarah.
Kita akan tau di mana kita berada, dan ke mana arah tujuan kita.
Bahkan dengan iman, seseorang tidak akan merasa sendiri (lagi) dalam menjalani kehidupan ini.

Iman itu bukanlah sekedar rukun dalam islam, tapi pelengkap dalam diri seseorang agar tidak tersesat untuk “kembali pulang.”

Berikut adalah materi tentang apa itu iman? dan apa saja rukun-rukun dalam iman.

 
#0

Pengertian Iman Secara Bahasa dan Istilah

islaminreality.wordpress.com
islaminreality.wordpress.com

Kata iman berasal dari bahasa Arab, dan mempunyai arti percaya.
Menurut Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin, iman secara bahasa berarti sikap tunduk dan menerima.
Beliau menambahkan, “kata ini lebih sesuai sebagai definisi iman secara bahasa, daripada hanya sekedar kata pengakuan (percaya) saja.” (Lihat. Syarh arba’in, hal. 34)

Sedangkan menurut istilah, para imam 4 madzhab memiliki definisi-definisi tersendiri tentang iman.
Namun, walaupun definisi mereka berbeda antara satu dengan lainnya, definisi-definisi tersebut tetaplah saling menguatkan.

Adapun menurut imam Syafi’i, iman adalah pembenaran dengan hati, pengakuan dengan lisan, dan amal dengan anggota badan.
Definisi di atas sependapat dengan segenap ulama-ulama ahlul hadist di Madinah, dan imam Malik.

Silahkan merujuk ke halaman berikut, untuk melihat secara detail definisi syariah tentang iman, menurut 4 madzhab.

Iman terdiri dari 6 rukun, dimana setiap rukun adalah bagian dari rukun lainnya. Artinya, kita tidak bisa hanya mempercayai salah satu rukun saja, kemudian mengabaikan rukun yang lainnya.

Misal, kita mempercayai adanya Allah SWT, namun kita meragukan tentang adanya hari kiamat. Jika seperti ini, maka iman kita belumlah dianggap sempurna.

Hal ini sesuai dengan perkataan Rasullah SAW ketika ditanya tentang iman, oleh Jibril AS:

Beliau (Rasullah) menjawab, “(iman adalah) Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kiamat, dan engkau beriman kepada takdir yang baik dan yang buruk.” ( HR. Muslim)

Berikut adalah penjabaran tentang ke enam rukun tersebut:

Iman Kepada Allah SWT

play.google.com
play.google.com

Iman kepada Allah adalah percaya kepada Allah. Orang yang percaya atau beriman kepada Allah maka orang tersebut akan mendapatkan ketenangan jiwa. Adapun hal yang paling utama dalam beriman kepada Allah adalah menyakini bahwa  tidak ada Tuhan yang patut disembah selain Allah.

Firman Allah SWT,

فَأَمَّا الَّذينَ ءامَنوا بِاللَّهِ وَاعتَصَموا بِهِ فَسَيُدخِلُهُم فى رَحمَةٍ مِنهُ وَفَضلٍ وَيَهديهِم إِلَيهِ صِرٰطًا مُستَقيمًا

“Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang teguh kepada (agama)-Nya niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat yang besar dari-Nya (surga) dan limpahan karunia-Nya. dan menunjuki mereka kepada jalan yang lurus (untuk sampai) kepada-Nya”. (QS. An-Nisa:175).

Iman Kepada Para Malaikat

blogging.co.id
blogging.co.id

Semua makhluk di di dunia ini merupakan ciptaan Allah SWT. Secara garis besar, makhluk yang diciptakan oleh Allah dibagi menjadi dua macam, yaitu makhluk nyata (as-syahadah) dan Makhluk ghaib  (al-ghaib). Makhluk nyata adalah makhluk yang bisa dilihat menggunakan pancaindera manusia.

Sedangkan makhluk ghaib adalah makhluk yang tidak bisa dilihat dengan pancaindera manusia. Salah satu makhluk ghaib yang harus diimani oleh setiap muslim adalah malaikat. Secara terminologis, malaikat adalah makhluk ghaib yang diciptakan oleh Allah SWT dari cahaya dengan wujud dan sifat-sifat tertentu.

Pertanyaannya adalah bagaimana bisa mengimani malaikat. Pertama, Rasulullah SAW memberikan kabar mengenai malaikat, baik berupa Al-Quran maupun hadits. Kedua, melalui bukti-bukti nyata yang ada dalam semesta.

 

 

Iman Kepada Kitab-kitab Allah

greenhatworld.com
greenhatworld.com

Secara etimologis, kata kitab merupakan bentuk mashdhar dari kata ka-ta-ba yang memiliki arti menulis. Setelah menjadi masdhar berarti tulisan. Sedangkan secara terminologis, kitab adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT kepada para rasul-Nya.

Adapun kitab yang wajib diketahui adalah Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa AS, Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa AS, Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Dawud AS, dan Kitab Suci Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Iman Kepada Para Rasul

islam.ru
islam.ru

Secara etimologis Nabi berasal dari na-ba artinya ditinggikan, atau dari kata na-ba-a artinya berita. Dalam hal ini seorang Nabi adalah seseorang yang ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT. Dengan memberinya berita (wahyu). Sedangkan Rasul berasal dari kata ar-sa-la artinya mengutus.

Setelah dibentuk menjadi Rasul berarti yang diutus. Dalam hal ini seorang Rasul adalah seorang yang diutus oleh Allah SWT. untuk menyampaikan misi, pesan (ar-risalah). Secara terminologis Nabi dan Rasul adalah manusia biasa, laki-laki, yang dipilih oleh Allah SWT. untuk menerima wahyu.

Apabila tidak diiringi dengan kewajiban menyampaikan atau membawa satu misi tertentu, maka dia disebut Nabi saja. Namun bila diikuti dengan kewajiban menyampaikannya atau membawa satu misi tertentu maka dia disebut juga Rasul. Adapun jumlah Nabi dan sekaligus Rasul ada dua puluh lima orang.

Secara etimologis, kata nabi berasal dari na-ba yang artinya ditinggikan atau kata na-ba-a yang artinya berita. Jadi, nabi adalah seseorang yang ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT. Nabi ini tidak diwajibkan untuk menyampaikan pesan dari Allah SWT. Sedangkan rasul berasal dari kata ar-sa-la yang artinya mengutus.

Setelah dirangkai menjadi rasul memiliki arti diutus. Jadi, rasul adalah manusia yang diutus oleh Allah untuk menyampaikan pesan dari Allah SWT. Sedangkan secara terminologis, nabi dan rasul adalah manusia biasa yang dipilih oleh Allah SWT untuk menerima wahyu. Adapun jumlah nabi dan rasul yang wajib diimani ada 25 nabi dan rasul.

Iman Kepada Hari Kiamat

tausyah.wordpress.com
tausyah.wordpress.com

Hari kiamat adalah hari di mana selurah alam semesta hancur dan berakhirnya kehidupan di dunia. hari kiamat juga termasuk kebangkitan manusia dari alam kubur, dikumpulkan di padang mahsyar, perhitungan amal perbuatan manusia,penimbangan amal manusia, hingga pembalasan di surga atau di neraka.

Firman Allah SWT,

يَسـَٔلونَكَ عَنِ السّاعَةِ أَيّانَ مُرسىٰها ۖ قُل إِنَّما عِلمُها عِندَ رَبّى ۖ لا يُجَلّيها لِوَقتِها إِلّا هُوَ ۚ ثَقُلَت فِى السَّمٰوٰتِ وَالأَرضِ ۚ لا تَأتيكُم إِلّا بَغتَةً ۗ يَسـَٔلونَكَ كَأَنَّكَ حَفِىٌّ عَنها ۖ قُل إِنَّما عِلمُها عِندَ اللَّهِ وَلٰكِنَّ أَكثَرَ النّاسِ لا يَعلَمونَ

“Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: “Bilakah terjadinya?” Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. kiamat itu tidak akan datang kepada melainkan dengan tiba-tiba….”. (QS. Al-A’raf: 187)

Iman Kepada Qadha dan Qadar

funza-islam.blogspot.com
funza-islam.blogspot.com

Secara etimologis, qadha adalah bentuk masdhar dari kata kerja qadha yang berarti ketetapan hukum. Jadi, qadha adalah ketetapan hukum ALlah SWT. Sedangkan qadhar adalah bentuk masdhar dari qadara yang artinya ukuran. Jadi, qadar adalah ukuran atau ketentuan ALlah SWT.


Posted

in

by

Tags: