3 Tanda Kalau Kamu Salah Memilih Jodoh

Dalam buku 30 Lessons for Loving, Karl Pillemer mewawancara 700 kakek-nenek untuk mengutarakan pengalaman pernikahan mereka. Para kakek-nenek yang sudah jadi expert dalam pernikahan ini mengutarakan 3 hal tentang pasangan yang bisa membuat masa depanmu suram.

Amati 3 hal ini sedini mungkin. Jika 3 masalah ini ternyata ada pada  pasanganmu dan tidak bisa diatasi, mungkin kamu perlu pindah haluan.

1

Peringatan pertama: tidak ada yang menyukai calonmu

 

Seringkali saat kita jatuh cinta, kita tidak akan peduli nasihat teman-teman kita yang berkata buruk tentang pasangan kita. Para kakek-nenek yang punya puluhan tahun pengalaman menikah menyarankan untuk mendengarkan nasihat keluarga dan teman.

Terutama hal ini: jika tak ada seorang pun yang menyukai calonmu, itu peringatan yang sangat serius. Mari kita belajar dari kesalahan Marian Lawson, nenek berusia 68 tahun yang tidak mendengarkan teman-temannya saat pertama kali menikah dulu.

Kakakku bilang aku sudah membuat kesalahan. Teman dekatku bilang aku harus menunggu. Tapi aku tidak mau mendengarkan mereka. Ada peringatan yang seharusnya saya perhatikan namun saya abaikan.
Sulit melihat peringatan itu saat kamu sedang jatuh cinta. Saya tidak yakin kamu bisa melihat tanda-tanda buruk itu saat sedang jatuh cinta.
Jadi, tanyalah perasan teman-teman dan keluargamu. Kalau saya melakukan itu dulu, saya bisa terselamatkan dari kekecewaan bertahun-tahun. Cari orang yang benar-benar peduli pada kamu dan tanyalah pandangannya tentang pasanganmu.

2

Peringatan kedua: kemarahan yang meledak-ledak dan tidak pada tempatnya

 

Saat penjajakan menuju pernikahan, jangan anggap enteng hal ini: kemarahan yang meledak-ledak dan bukan pada tempatnya. Hati-hatilah pada orang yang mudah marah pada hal-hal sepele.

Bisa jadi calonmu akan jaim ketika pendekatan, namun perhatikanlah cara dia memperlakukan orang lain, terutama saat dia tertekan.

Charlene Carson (67 tahun) mengungkapkan pengalamannya terlepas dari pria seperti itu.

Saya dan mantan pacar saya sedang berada di subway dan kami ketinggalan kereta karena salahperon. Saat kami naik tangga, ia merogoh uang receh dari sakunya, menyumpah dengan kata-kata kasar,  lalu melempar semua recehnya ke lantai. Ia sangat kesal ketinggalan kereta.
Saat itu terjadi, saya melihat pacar saya itu dan berkata, “Aku tidak mau menghabiskan hidupku bersamamu.” Peristiwa itu sangat singkat, tapi sangat gamblang.
Kamu akan tahu orang seperti apa dia saat ia ketinggalan pesawat, kehilangan koper, atau terjebak hujan. Dalam kondisi tertekan seperti itu, jika ia berkata kasar dan melempar barang, tanyakanlah pada dirimu sendiri, maukah hidup bersama orang yang kemampuan mengendalikan dirinya lemah seperti itu?

3

Peringatan ketiga: pasanganmu kecanduan

 

Kecanduan alkohol adalah alarm berbahaya berikutnya. Jika memang Anda berencana menikah dengan orang yang senang mabuk-mabukan. Hati-hatilah.

Kurangnya kemampuan mengendalikan diri dalam hal minum minuman keras itu kecil kemungkinannya bisa diubah, tak peduli pasanganmu berjanji seperti apa. Hal lain yang serupa dengan alkohol yang tidak bisa diabaikan adalah abuse (baik secara fisik maupun verbal) dan juga narkoba. Carilah orang yang pandai mengendalikan diri.