6 Kecelakaan Pesawat Terbesar dan Terburuk Sepanjang Sejarah Penerbangan Indonesia

Beberapa tahun ini, dunia dikejutkan dengan banyaknya kecelakaan pesawat yang menyebabkan jatuhnya ratusan korban jiwa. Mulai dari pesawat MH370 sampai jatuhnya pesawat Rusia.

Sampai sekarang belum ada kepastian di mana titik jatuhnya pesawat milik Malaysia Airlines MH370. Selang beberapa bulan, lagi-lagi Malaysia Airlines tercoreng karena pesawat MH17 yang jatuh di daratan Ukraina.

Indonesia yang sering mendapat sorotoan internasional karena lemahnya standar penerbangan, juga kerap kali mengalami kecelakaan pesawat terbang.

Hampir setiap tahun selalu ada kecelakaan pesawat penumpang yang terjadi. Teranyar adalah jatuhnya pesawat Hercules yang mengangkut 122 penumpang, menjadi kecelakaan terbesar ketiga.

Selain Hercules (2015) dan Garuda (1997), ada beberapa peristiwa kecalakaan pesawat yang memakan korban lebih dari 100 jiwa. Berikut ini adalah daftar kecelakaan terbesar yang pernah terjadi indonesia.

Garuda Indonesia 152 (1997) – 234 Jiwa

garudaindonesia152deli.blogspot.com

Garuda Indonesia dengan nonor penerbangan 152 adalah pesawat Airbus A300-B4 yang dikenal punya kapasitas penumpang yang besar. Pada 26 september 1997 jatuh di Buah Nabar, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia saat hendak mendarat di Bandara Polonia.

Total 234 penumpang dan kru menjadi korban dalam peristiwa tersebut. Menjadi peristiwa kecelakaan terburuk dengan korban terbanyak sepanjang sejarah penerbangan Indonesia.

Ironisnya peristiwa ini selain karena ada miskomunikasi dengan pilot, diduga disebabkan karena terhalang asap pembakaran hutan yang pekat di Sumatera Utara.

AirAsia 8501 (2014) – 162 Jiwa

ctvnews.ca

28 Desember 2014 pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan 8501 diumumkan hilang kontak disekitar Laut Jawa, Selat Karimata. Pesawat yang terbang dari Surabaya menuju Singapura ini mengangkut 155 penumpang dan 7 kru AirASia.

Kebanyakan dari korban adalah penduduk Indonesia yang hendak berlibur panjang di Singapura. Namun nahas, pesawat jatuh sebelum mendarat sampai tujuan. Pada tanggal 30 Desember ditemukan puing-puing AirAsia mengapung di Laut Jawa.

Kecelakaan ini disebabkan oleh kesalahan teknis yakni pada Flight Augmentation Computer, sekaligus juga kesalahan co-pilot yang gagal mengendalikan pesawat saat pilot membenahi masalah teknis.

Hercules C-130 (2015) – 141 Jiwa

voaindonesia.com

Masyarakat Medan kembali menjadi saksi peristiwa kecelakaan pesawat terbesar di Indonesia. Sama dengan tragedi 1997, pesawat hercules ini juga gagal mendarat di bandara Polonia dan menimpa sejumlah bangunan di pusat kota Medan.

Tak ayal jika korban yang jatuh cukup banyak dari penumpang maupun masyarakat sekitar kejadian. Total ada 141 korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Diduga jatuhnya Hercules C-130 disebabkan oleh dua mesin yang mati dan kelebihan penumpang.

Silk Air 185 (1997) – 104 Jiwa

aerospaceitb.org

Tahun 1997 adalah tahun paling memilukan bagi dunia penerbangan Indonesia. Dua peristiwa kecelekaan terbesar telah merenggut sampai lebih 300 nyawa.

Kali ini adalah maskapai penerbangan Silk Air yang rutin melakukan penerbangan dari Jakarta ke Bandara Changi, Singapura. Terbang dari Bandara Soekarno-Hatta pesawat ini jatuh di sungai Musi, Palembang.

104 penumpang dan kru menjadi korban jiwa. Tidak ada kerusakan pada pesawat, diduga pilot sengaja menjatuhkan diri karena masalah pribadi yang dialaminya.

Adam Air Kl-574 (2007) – 102 Jiwa

dw.com

Ini adalah kecelakaan pesawat yang paling sulit untuk menemukan bangkai pesawat maupun lokasi jatuhnya. Bahkan jenazah korban pun tidak ada yang bisa dievakuasi mengingat kedalaman laut yang sangat.

Pesawat dengan penerbangan Surabaya-Menado ini akhirnya ditemukan kotak hitam pada 28 agustus 2007.

Pada 25 Maret 2008, KNKT mengumumkan penyebab kecelakaan karena cuaca buruk, kerusakan pada alat bantu navigasi Inertial Reference System (IRS) dan kegagalan kinerja pilot dalam menghadapi situasi darurat.

Mandala Airlines (2005) – 101 Jiwa

news.liputan6.com

Pesawat gagal untuk melakukan lepas landas dengan sempurna, sehingga jatuh tidak jauh dari Bandara Polonia Medan. Dari total 117 penumpang dan kru, hanya 16 nyawa yang berhasil diselamatkan.

Kegagalan lepas landas ini ditengarai karena kerusakan mesin yang menyebabkan pesawat jadi tidak bertenaga. Selain itu ada dugaan karena ada kelebihan muatan pesawat, yakni 2 ton durian yang dibawa pesawat Mandala tersebut.