Kawah Ijen, Pesona Keindahan Alam di Timur Pulau Jawa

KAWAH IJEN – Kamu sering berwisata di Jawa Timur? Tempat apa saja yang pernah kamu kunjungi di sana? Apakah Bromo? Semeru? Atau mungkin gunung-gunung lain yang ada di Propinsi tersebut?

Nah, dari semua tempat yang pernah kamu kunjungi, sudah mampir ke tempat yang bernama kawah ijen belum?

Kawah ijen merupakan salah satu tempat wisata yang bisa kamu kunjungi di Jawa Timur. Kawah ini terletak di Gunung Ijen dan merupakan salah satu kawah paling asam yang terbesar di dunia. Dimana lokasi dan apa saja yang bisa kamu lakukan disana, langsung saja cari tahu bareng-bareng yuk.

 

Lokasi

photovolcanica.com
photovolcanica.com

Kawah Ijen terletak di puncak Gunung Ijen, sebelah timurnya Gunung Merapi. Itu bukan Gunung Merapi yang ada di Jogja ya, tapi ternyata ada juga gunung dengan nama yang sama di Jawa Timur.

Kawasan wisata Kawah Ijen terletak di wilayah Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi dan Kecamatang Klobang, Kabupaten Bondowoso. Jadi, tempat wisata ini ada di dua kabupaten yang berbeda.

Akses Menuju Kawah Ijen

en.wikipedia.org
en.wikipedia.org

Kalau ingin mengunjungi Kawah Ijen, ada dua alternatif jalan yang bisa kamu pilih.

Rute Banyuwangi

Jika kamu memilih rute ini, perjalanan akan terasa sulit karena jalanan yang kondisinya buruk. Rute ini biasanya digunakan oleh para pendaki untuk rute pendakian Gunung Ijen.

Alternatif yang pertama ini bisa kamu tempuh dari Banyuwangi, kemudian menuju Kecamatan Licin. Dari Kecamatan Licin pergilah menuju Patulding. Setelah itu, kamu tinggal jalan kaki melewati jalan setapak dan tebing kaldera sejauh 2 kilometer menuju Kawah Ijen. Total jawak tempuh jika melewati rute ini sekitar 38 kilometer.

Rute Bondowoso

Jalanan di rute ini lebih mudah dilalui karena kondisinya lumayan bagus dan mulus. Kamu dapat menuju ke Bondowoso, kemudian menuju Wonosari. Setelah itu pergi ke arah Sempol dan akhirnya ke Patulding. Lalu kamu tinggal jalan kaki melewati jalan setapak sejauh 2 kilometer.

Jika mengambil rute ini, kamu akan menempuh jarak kurang lebih 70 kilometer. Walaupun cukup jauh, tapi kamu ada disuguhi pemandangan pohon kopi dan hutan pinus selama perjalanan.

Nah, kalau ingin berkunjung ke Kawah Ijen, ada satu hal harus diingat. Kawah Ijen ditutup pada jam 14.oo karena intensitas asap belerang meningkat setelah jam tersebut.

Kawah Ijen

aisyahjayawisata.com
aisyahjayawisata.com

Kawah Ijen merupakan tempat wisata di atas gunung yang memiliki ketinggian 2.368 meter di atas permukaan laut. Ada hal menarik dari tempat wisata ini, Kawah Ijen terletak di tengah kaldera terluas di Pulau Jawa, ukuran kalderanya sekitar 20 kilometer.

Ukuran Kawah Ijen kurang lebih 960×600 meter, dengan kedalaman mencapai 200 meter. Kawah ini berada pada kedalaman 300 meter di bawah dinding kaldera.

Kawah Ijen mempunyai daya tarik bagi wisatawan, baik lokal maupun internasional. Salah satunya adalah tingkat keasaman kawah tersebut. Tahu nggak kamu, berapa derajat keasaman atau pH dari kawah ini? Ternyata, kawah ini memiliki derajat keasaman yang sangat tinggi, pH-nya mendekati nol. Sangat berbahaya kalau sampai ada yang tercebur ke dalamnya.

Bukan cuma itu saja daya tarik Kawah Ijen, masih ada lagi ternyata. Suhu kawah dapat mencapai 200 derajat celsius. Sungguh luar biasa kan?

Kalau cuma dilihat dari informasi tentang angka-angka tersebut pasti akan membuat orang takut untuk datang. Tapi tenang, kamu pasti akan takjub ketika berkunjung ke Kawah Ijen. Ada banyak pesona yang mungkin akan membuat kamu ingin kembali lagi setelah berkunjung ke tempat ini.

Keindahan Kawah Ijen

rizkirahmatia.wordpress.com
rizkirahmatia.wordpress.com

Pemandangan Kawah Ijen dari atas Gunung Ijeng terlihat begitu indah. Kawah ini terlihat seperti sebuah danau besar berwarna hijau kebiruan dengan kabut dan asap belerang yang sungguh memesona.

Selain itu, di kawah ini udaranya juga dingin, sekitar 10 derajat celsius, kadang bisa juga mencapai 2 derajat celsius. Ada juga berbagai macam tanaman yang hanya ada di dataran tinggi dapat kamu temukan di sini.

Ketika pagi, matahari akan menyinari kawasan kawah yang memberikan pemandangan luar biasa. Pemandangan indah lainnya juga bisa kamu lihat jika menoleh ke arah Gunung Merapi yang berada di dekat Gunung Ijen.

Penambang Belerang Tradisional

kawah ijen
ijenexpedition.com
ajak-jalan.com
ajak-jalan.com

Salah satu daya tarik dari tempat wisata ini adalah adanya penambang belerang tradisional. Para penambang dengan berani mendekati danau untuk mengambil belerang dengan menggunakan peralatan yang sangat sederhana. Belerang yang sudah terkumpul kemudian dipikul dengan keranjang yang diletakkan di atas punggung.

Para penambang ini mengambil belerang di dasar kawah. Bahaya yang mengancam pun pasti sangatlah tinggi karena di dasar kawah asapnya cukup tebal.

Fakta Menarik Terkait Kawah Ijen dan Blue Fire.

api biru ijen
AndrisTour.Com

Di Kawah Ijen ada sebuah fenomena alam yang unik, orang-orang sering menyebutnya dengan istilah Blue Fire atau api biru. Fenomena alam yang sangat langka ini bisa kita temui di Kawah Ijen yang berada di wilayah perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso.

Kawah Ijen sendiri adalah sebuah danau kawah vulkanik yang terletak di Gunung Ijen. Jadi, untuk bisa sampai ke sana anda harus mendaki Gunung Ijen terlebih dulu. Lokasi Kawah Ijen terletak di ketinggian sekitar 2.443 mdpl.

Sebagai sebuah fenomena alam yang jarang ditemui, Blue Fire yang berada di Kawah Ijen ini menjadi salah satu tempat wisata yang banyak sekali diminati oleh wisatawan lokal maupun asing. Kawah Ijen merupakan salah satu destinasi wisata unggulan yang ada di Banyuwangi. Akan tetapi, untuk bisa menikmati keindahan api biru tersebut anda harus menunggu momen yang tepat dikarenakan api biru tidak dapat anda lihat sewaktu-waktu. Ia hanya akan muncul pada saat hari sudah gelap dengan waktu yang ideal adalah pada dini har

1. Blue Fire Ternyata Bukan Api

Bila dilihat secara kasat mata dari jarak yang cukup dekat, Blue Fire yang berada di Kawah Ijen memang tampak seperti api biru yang biasanya kita lihat pada kompor berapi biru. Ternyata, ketika setelah diteliti, percikan biru yang sering banyak orang liat sebagai Blue Fire tersebut bukanlah sebuah api. Salah satu seorang peneliti dari University of Geneva, dari Swiss yang meneliti sekitar tahun 2010 ini menemukan fakta bahwa percikan biru yang berada di Kawah Ijen merupakan hasil reaksi dari gas bumi yang bertemu dengan oksigen pada suhu tertentu dan

terlepas bahwa itu api atau bukan, sepertinya para wisatawan tidak terlalu ambil pusing. Satu yang pasti fenomena blue fire ini telah sukses membuat banyak orang penasaran dan ingin melihatnya dari dekat

2. Blue Fire Hanya Ada Dua di Dunia

Salah satu alasan kenapa kita harus bangga dengan fenomena Blue Fire di Kawah Ijen ini adalah karna fenomena ini merupakan fenomena alam yang sangat langka terjadi di belahan dunia ini. Fenomena Blue Fire ini bahkan hanya ada dua di dunia : Di Kawah Ijen, Jawa Timur dan di Islandia. Jadi, ketika kita ingin melihat fenomena blue fire kita tak perlu jauh-jauh ke Islandia hanya untuk melihat fenomena Blue Fire ini.

3. Blue Fire Pertama Kali Ditemukan Tahun 1950-an

Fenomena Blue Fire yang berada di Kawah Ijen mungkin sudah ada sejak ratusan atau ribuan tahun yang lalu. Akan tetapi, keberadaannya baru diketahui oleh masyarakat sekitar pada tahun 1950-an. Kemungkinan besar penemunya yakni warga lokal yang sedang bekerja menambang belerang

4. Merupakan Kawasan Tambang Belerang Tradisional

Selain mempunyai potensi wisata yang memikat hati, Kawah Ijen juga mempunyai potensi alam yang sangat melimpah bagi penduduk sekitar. Kawasan di sekitar Kawah Ijen merupakan suatu kawasan tambang belerang tradisional. Saat kita hendak ingin melakukan pendakian Gunung Ijen untuk melihat keindahan Blue Fire, jangan heran jikalau kita akan bertemu dengan para penambang yang sedang memikul belerang. Konon katanya, seorang penambang bisa membawa beban hingga 60 kg dalam sekali pendakian

5. Kawah Ijen Adalah Danau Asam Terbesar di Dunia.

Ketika malam tiba kita dapat menikmati pemandangan api biru, sedangkan pada siang hari atau pagi hari ketika hari terang kita akan melihat pemandangan yang tidak kalah keren yaitu Kawah Ijen dengan pemandangan air berwarna biru toska. Pemandangan danau kawah ijen tersebut memang terlihat sangat indah dari kejauhan akan tetapi jangan coba-coba untuk mendekatinya apalagi sampe menyentuh airnya. Danau ini mempunyai kandungan asam yang sangat tinggi , tercatat sebagai danau asam terbesar di dunia. Danau Kawah Ijen memiliki luas mencapai 5.466 ha dengan kedalaman sekitar 200 meter

Tingkat keasaman air (pH) disini bisa mencapai 0 yang mana dapat melarutkan berbagai benda. Apabila ada logam contohnya seperti besi kemudian dicelupkan ke dalam danau ini niscaya akan langsung berkarat

6.  Waktu Terbaik Untuk Melihat Api Biru

Apabila tujuan anda ke Kawah Ijen adalah untuk melihat api biru maka anda harus menyesuaikan waktu kunjungan karena fenomena api biru tidak bisa anda lihat sewaktu-waktu. Api biru akan terlihat setelah hari beranjak gelap. Adapaun waktu yang paling ideal untuk dapat melihat fenomena alam ini adalah pada dini hari antara pukul 2 hingga pukul 4 pagi.

Ijen Trail Running

Ijen Trail Running
www.asiatrailmaster.com

Jika di hari yang sama kamu diajak untuk mengikuti lomba lari atau mendaki Gunung Ijen, mana yang kamu pilih? Padahal kamu sangat menyukai kedua hal tersebut.

Tidak perlu pusing lagi, karena ada even Ijen Trail Running. Di acara ini kamu bakal berlari mengelilingi kaldera Gunung Ijen. Kaldera ini berukuran 20 km, menjadikannya yang terluas di Pulau Jawa. Bisa kamu bayangkan betapa serunya lari sambil menikmati indahnya pesona Gunung Ijen.

Rute lomba yang meliputi cagar alam, perkebunan kopi yang hasil biji kopinya untuk diekspor, dan hutan ini tentu akan membuatmu semangat dalam berlari.

Lomba lari ini dibagi menjadi 4 kategori, yaitu:

Ijen Trail Running 10K

Ijen Trail Running 21K

Altitude Trail Running 42K

Ultra Trail Running 70K

Semua kategori lomba memiliki lokasi start yang sama yaitu di Sempol, namun jarak tempuhnya berbeda-beda.

Event ini rutin diadakan setahun sekali. Perlombaan biasanya diadakan satu kali tiap tahunnya di bulan Mei. Untuk pendaftarannya dibuka dari bulan Januari hingga Mei.

Jadi tunggu apalagi? Segera daftarkan dirimu!

Jangan lupa persiapkan dirimu dengan latihan fisiki secara rutin beberapa bulan sebelum mengikuti lomba.

Selamat berwisata sekaligus berolahraga di salah satu gunung terindah di Indonesia ini.

Ijen Summer Jazz

.hangoutindo.com
.hangoutindo.com

Tahun 2016 adalah pertama kalinya event Jazz Gunung diadakan di Gunung Ijen, setelah sebelumnya 7 kali diadakan di Gunung Bromo.

Acara ini dibagi dalam 3 sesi, yaitu tanggal 30 Juli, 10 September dan 22 Oktober 2016. Masing-masing dengan penampil yang berbeda. Pada sesi pertama Syaharani & Queen Fireworks dan Nita Aartsen akan tampil. Di sesi terakhir ada Harvey Malaihollo, Shadow Puppets serta Balawan & Batuan Ethnic Fusion yang siap menghiburmu.

Tiket kelas festival berharga Rp 500.000,- dan tiket premiumnya seharga Rp 1.000.000,-. Dengan membeli tiket premium kamu berkesempatan makan malam bersama musisi di Belangan Restaurant.

Keunikan festival jazz ini adalah lokasinya yang berada di kaki Gunung Ijen, tepatnya di panggung terbuka Jiwa Jawa Resort Ijen, Kecamatan Licin, Kabupate Banyuwangi. Dari veneu acara, kamu juga bisa menikmati pemandangan empat gunung lainnya yaitu Gunung Suket, Ranti, Raung dan Merapi.

Kamu juga bisa lebih intim dengan musisi yang tampil karena jarak dari bangku penonton ke panggung yang berbentuk amphiteatre ini sangat dekat. Selain itu hanya tersedia 300 kursi membuat suasana konser lebih personal.

Bagi kamu penikmat jazz, acara ini wajib kamu datangi. Kapan lagi kamu bisa menikmati indahnya musik di jazz di ketinggian 650 mdpl?

Upacara Kemerdekaan 17 Agustus

Upacara Kemerdekaan 17 Agustus
iekamahardika.blogspot.co.id

Tidak hanya di sekolah, kantor instansi pemerintah dan lapangan saja kamu bisa melakukan upacara untuk memperingati hari kemerdekaan. Salah satu tempat yang patut kamu coba adalah  di puncak Gunung Ijen.

Kamu tidak akan sendiri, karena ada ratusan pendaki gunung tiap tahunnya yang ingin merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia di Gunung Ijen.

Persiapkan fisikmu jauh-jauh hari sebelum keberangkatan, karena medan di Gunung Ijen cukup menantang. Pergilah bersama teman-temanmu dan pastikan ada satu atau dua orang yang sudah berpengalaman mendaki gunung.

Meskipun perjuanganmu tak mudah dan penuh hambatan untuk sampai ke puncak, tapi semua akan terbayarkan saat kamu mengibarkan Bendera Merah Putih di Puncak Gunung Ijen. Kamu akan merasakan kepuasan yang luar biasa dan rasa nasionalismemu akan berkobar-kobar. Lelahmu pun akan hilang ketika melihat indahnya pemandangan alam disana.

Keunikan Kawah Ijen

penambang ijen
AisyahJayaWisata.com

Semua wisatawan pegi ke kawah ijen pasti ingin melihat Blue Fire atau api biru, api biru ini di dunia hanya ada dua, salah satunya di Indonesia ini, Kawah ijen ini sudah sangat terkenal di mancanegara, banyak yang sudah bermain kesini. Kawah ijen memiliki pemandangan yang luar biasa dan juga trek yang tidak jauh dengan kawah yang membuat perjalanan lebih manantang.

Namun ada hal unik yang terlupakan dan menjadi angin lalu saja bagi para wisatawan. Suatu hal yang dapat memberikan kita pelajaran pentingnya hidup dan bersyukur, hal unik tersebut adalah para penambang belerang kawah ijen.

Perjalanan di kawah ijen tidak sekedar destinasi wisata saja, melainkan juga budaya dan orang-oarng yang ada di sekitarnya. Jika kita mau berinteraksi maka kita akan mendapatkan banyak ilmu. Para penambang belerang merupakan orang-orang yang sangat tangguh. Hal itu terbukti dengan langkah sigap dengan tegap mereka melawati pendakian jalur dengan membawa belerang dengan berat kwintalan. Kita yang masih mudah kalah dengan mereka, terbukti dengan fisik kita kalah jauh.

Melihat semangat mereka akan membangkitkan semangatmu, betapa tidak? karena para penambang ini tidak pantang menyerah menahan pedihnya memikul belerang, hanya untuk menghidupi keluarga dengan sesuap nasi.

Para penambang ijen selain pekerjaannya berat, mereka juga selalu dalam keadaan bahaya, untuk mendapatkan belarang mereka harus turun kebawah sampai pusat belerang untuk mengambil belerang yang beku, tentu saja itu susah. Tanpa alat pengaman, hanya berbekal kaos yang digigit mereka langsung menerjang gas yang penuh racun yang kapanpun bisa mengakibatkan kematian.

Jika kamu sedang berada di kawah belerang, kamu harus berhati-hati, perhatikan asap belerang, jangan sampai kamu terkurung di dalamnya, selain susah untuk melihat, asap akan membuatmu sulit untuk bernafas, bahaya lagi jika kamu seorang penderita asma. Sangat tidak di anjurkan untuk bermain keisini.

Blue Fire sangatlah melegenda, di balik warna api yang menjadi biru, hal itu disebabkan karena kadar belerang yang sangat tinggi, sehingga belerang di kawah ijen sangat dengan mudah terbakar, jadi harus berhati-hati, terutama dalam membuat putung rokok, pasikan dulu bahwa rokoknya sudah mati, barilah kita buang rokoknya.

Para pebambang setiap harinya selalu berinteraksi dengan gas beracun, hal itu yang membuat penambang kebanyakan menderita sakit paru-paru di usianya yang ke 30 tahun. Meraka juga harus hati-hati dengan belerang cair yang berwarna orange, walapun terlihat sangat indah namun belerang ini mendidih dan sangat panas.

Sekali mengangkat belerang, para penambang ini biasanya membawa 70-80 kg belerang, bahkan ada juga yang membawa belerang dengan berat 1 kwintal. Mereka harus naik ke bibir kawah belerang dan turun ke pusat kawahnya untuk menambang. Jarak Paltuding dengan bibir kawah sekitar 3,5 KM. Dalam seharian, biasanya para penambang ijen bisa bolak-balik 2-3 kali. Akan tetapi setiap 1 KG belerang hanya di hargai Rp. 800 rupiah, sungguh sangat miris. Melakukan pekerjaan dengan susah payah dan mempertaruhkan nyawanya dengan totalitas akan tetapi bayaran yang di terima tidak sesuai dengan ekspetasi, sangat di sayangkan.

Untuk itu disini kita harus selalu bersyukur dengan pekerjaan yang kita miliki sekaran, banyak nikmat yang telah di berikan. Jangan sampai kita mengeluh. Jadikanlah pelajaran tadi sebagai sebuah semangat yang dapat menuntunya menjadi lebih baik lagi.

Tanah Para Pemberontak

perang majapahit
TheTruthSeeker.com

Dulu, Pegunungan Ijen merupakan bagian dari Negeri Blambangan. Blambangan mencuat dalam sejarah ketika rajanya, Menak Jinggo menolak mengakui kekuasaan Kerajaan Majapahit. Perang antara Kedua Kerajaan Blambangan dan Majapahit lalu melahirkan kisah Menak pada abad ke-14.Kisah yang menceritakan tentang perjuangan Dhamarwulan, pemuda yang berasal dari rakyat biasa yang menjadi tukang arit tapi sangat kuat sehingga mampu membunuh musuh dari kerajaan, Menak Jinggo. Dia lalu menikahi Ratu Majapahit yang terkenal dengan kecantikannya yang bernama Dewi Kencono Wungu, dan kemudian Dharmawulan dinobatkan menjadi raja.

Nama Ijen juga disebut-sebut ketika seorang pangeran dari Kerajaan Wilis, melakukan gerilya melawan VOC dari balik lereng pegunungan Ijen pada tahun 1722.  Meski pada akhirnya ia pun kalah, kisah  ini menjadi bukti bahwa Ijen sebagai tempat persembunyian yang strategis bagi para pemberontak. Bentuk Tanahnya yang bergunung-gunung dengan dipenuhi  hutan lebat, sungguh menakutkan untuk orang luar. Sehingga kesan angker begitu melekat di wilayah ini.

Alam Ijen mulai tersentuh ketika para kompeni Belanda menyewakan tanah yang amat luas di daerah Panarukan, Besuki, Probolinggo dan sekitarnya kepada saudagar dan kapten penduduk Cina di Surabaya yang kaya raya bernama Han Chan Pit dan saudaranya, Han Ki Ko.

Untuk menarik minat para pekerja, mereka membagi-bagikan beras secara gratis saat didapati musim kelaparan. Dalam waktu singkat, mulai berdatanganlah 40 ribu pekerja asal Madura. Mereka membuka lahan, bertanam padi juga sayuran, menggunakan sistem irigasi yang teratur.

Namun meletusnya pemberontakan yang dilakukan para petani pimpinan Kiai Mas pada 1813 membuat tanah sewaan ini kembali dibeli oleh Rafles. Pelaksanaan sistem politik culturstelse oleh Belanda di akhir abad ke-19 memaksa adanya pembukaan kembali lahan-lahan ini, termasuk Pegunungan Ijen untuk dijadikan area perkebunan kopi dan karet.

Lagi-lagi didatangkan ribuan pekerja yang berasal dari Madura. Maka terciptalah ‘Madura kecil’ yang menjadi pusat pemukiman orang orang Madura beserta adat, budaya juga bahasanya. Madura kecil kini masih bisa kita jumpai di sebagian Situbondo, Jember, Bondowoso, dan Banyuwangi.

Pegunungan Ijen dengan luas keseluruhannya 134 km persegi mempunyai tiga puncak utama:  Raung, Merapi, dan Kawah Ijen. Nama Ijen (2400 m dpl) mulai dikenal dunia setelah kedatangan dua turis yang berasal dari Perancis, Nicolas Hulot dan istrinya, Katia Kraft, pada 1971.

Keduanya menuliskan kisah mereka pada majalah Geo, Perancis. Keelokan Ijen ditambah kerasnya kehidupan para pekerja tambang belerang tradisional di sana menjadi daya tarik para wisatawan dan fotografer dunia.

Pusat penambangan belerang terbesar di Indonesia ini memang begitu memukau. Di tengah kawah nampak danau dengan warna kehijauan, yang dapat menampung air hujan hingga 200 meter kubik lebih. Danau hijau ini dikelilingi oleh pabrik belerang hidup yang terus tumbuh terbentuk meskipun sudah puluhan tahun ditambang.

Ketika semburan belerang sudah mencapai puncaknya, yaitu menjelang siang hari, sebagian danau akan tertutupi oleh kabut kuning yang kaya akan kandungan asam klorida dan asam sulfat yang berbahaya.

Namun para penambang tak mempedulikannya. Dengan memakai sepatu karet hingga selutut, kaos panjang, dan kain menutupi wajah, mereka terus bekerja tanpa lelah sejak matahari terbit hingga petang menjelang.