Begini Ciri-ciri Tempat Makan yang Memiliki Jin Penglaris, Mengerikan!

Buat kamu yang masih suka makan di luar atau punya hobi wisata kuliner, kamu harus teliti dan waspada saat hendak memilih tempat makan. Karena, selain dari komposisi resep masakannya yang bisa jadi mengandung hal-hal berbahaya, tempat makan bisa juga memiliki jin-jin penglaris.

Jangan salah, yang memanfaatkan jasa jin penglaris ini bukanya hanya warung-warung makan di pinggir jalan, akan tetapi juga mall dan restoran mewah. Ada dua jenis jin penglaris yang biasa dipakai, yaitu jin peludah dan jin penjilat.

Jin peludah adalah jin yang akan meludahi makanan sebelum diberikan ke konsumen. Ini dilakukan agar makanan terasa lebih nikmat sehingga konsumen pun ketagihan untuk datang ke sana. Demikian pula pekerjaan jin penjilat piring, ia akan menjilati piring sebelum diisi dengan makanan yang akan disajikan kepada konsumen.

Efek lain dari kelakuan jin tersebut adalah masuknya energi negatif alias “jin kecil” ke dalam tubuh orang yang memakan makanan itu. Apabila yang memakannya adalah seorang yang memiliki kondisi agama yang cukup baik, biasanya efeknya tidak sampai masuk, akan tetapi membuat ia merasa mual-mual jika sudah pulang ke rumah.

Adapun ciri-ciri tempat/rumah makan, toko kue atau tempat kuliner lainnya yang menggunakan Media Sihir dalam usahanya yaitu;

  1. Kalau warung besar semacam restauran, pasti ada toilet atau ruang dekat dapur yang nggak boleh dimasuki siapapun. Biasanya di dalamnya ada orang tua renta yang sakit kakinya dicelup ke air untuk kuah masakan.
  2. Kalau warung pinggir jalan, perhatikan panci atau periuknya. Biasanya kalau pake penglaris hanya si tukang dagang yang boleh buka, jadi pembeli tidak boleh sembarang ambil kuah atau lihat-lihat isinya.
  3. Biasanya terdapat buntelan kain putih di tempat nasi, gagang centong sayur, atau di peralatan masak lainnya.
  4. Ada buntelan (kain, kertas, plastik, dll) di atas pintu masuk.
  5. Warung pinggir jalan yang menggunakan penglaris, tempat cuci piringnya terpisah jauh dan tidak terlihat kegiatan cuci piringnya.
  6. Kalau dibawa pulang, rasanya berubah drastis berbeda dengan rasa jika dimakan di tempat makan atau makanannya cepat menjadi basi sehingga tidak sempat termakan.
  7. Jika dinetralkan dengan doa rasanya jadi standar.

Itu hanya salah satu trik nakal dari pengusaha warung makan, agar laris. Kita tidak menghakimi semua warung-warung makan, karena tidak semuanya memakai trik jahat seperti ini.

Sebarkan info penting ini, semoga menjadi amal shalih!


Posted

in

by