Indahnya Gamelan dalam Goa Tabuhan Pacitan Jawa Timur

Pantai Pacitan dikenal memiliki panorama yang indah dengan kekayaan hasil laut yang melimpah. Hampir delapan ton ikan diturunkan dari perahu-perahu nelayan setiap harinya. Namun Kabupaten Pacitan lebih dikenal sebagai kota seribu goa karena banyak terdapat goa dengan stalaktit dan stalagmit yang indah di  kota kelahiran presiden Indonesia ke-6 ini.

Dimanapun keberadaanya, goa stalaktit senantiasa memperlihatkan keindahannya. Sebagain negara yang penuh dengan paronama keindahan alam Indonesia memiliki puluhan goa stalaktit yang masing-masing mempunyai karakter yang berbeda sesuai dengan topografinya. Satu di antaranya adalah Goa Tabuan yang terletak di dusun tabuhan Desa Wereng, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.

Stalaktit & Stalagmit Goa Tabuhan

youtube.com
youtube.com

Dibanding dengan goa-goa lain yang sejenis, ciri dan karakter dari Goa Tabuhan ini bisa dikatakan sama, yakni adanya reaksi kimia antara air hujan dan mineral kapur yang menetes selama ribuan bahkan jutaan tahun silam hingga menjadi stalaktit atau stalagmit yang tampak begitu indah. Goa yang berada di tepi pegunungan kapur ini ditemukan pada tahun 1923, dengan lebar bibir goa mencapai 40 m, serta memanjang ke dalam sampai 100 m dan memiliki dua ruangan.

Goa Tabuhan Awalnya Bernama Goa Tapan

flickr.com
flickr.com

Awalnya Goa Tabuhan bernama Goa Tapan karena goa ini sering digunakan orang-orang jaman dulu untuk bertapa atau bersemedi. Sampai di ujung goa, suasana mistis akan sangat terasa. Diantara pengunjung yang datang kemari, disamping menikmati keindahan alam dalam perut bumi, ternyata ada juga yang punya hajat khusus dan memohon kepada Raden Bagus Joko Lelono dan Ayu Mardilah sang penunggu Goa Tabuhan. Namun buakan itu yang menjadi daya tarik dari goa ini.

Kelompok Penabuh Gamelan Goa Tabuhan

youtube.com
youtube.com

Bisa jadi inilah satu-satunya goa di dunia yang bisa menghasilkan bunyi-bunyian, di salah satu sudut goa tampak kumpulan stalaktit yang mampu menghasilkan bunyi-bunyian secara berirama hingga dinamakan Goa Tabuhan. Sebagai pemimpin kelompok penabuh gamelan yang dibentuk warga setempat, salah satunya adalah Suranto, lelaki setengah baya ini merupakan generasi ke 4 setelah ditemukan goa yang ternyata stalaktitnya mampu menimbulkan suara yang indah dan berirama.

Lagu Goa Tabuhan

pacitanku.com
pacitanku.com

Hanya dengan membayar Rp.100.000,- maka pengunjung akan mendapatkan hiburan 5 tembang dalam irama gending-gending gamelan, campur sari, keroncong, dangdut ataupun pop dengan berbagai lagu yang tentu saja sudah tak asing lagi di telinga kita. Namun di antara tembang-tembang yang didendangkan, lagu Goa Tabuhan tak pernah ketinggalan dimainkan di stiap pertunjukan karena telah menjadi maskot Goa Tabuhan. Secara garis besar, syair Goa Tabuhan menceritakan tentang keindahan goa alam yang berada di kota Pacitan ini.

Penemuan Goa Tabuhan

flickr.com
flickr.com

Menurut cerita masyarakat setempat, Goa Tabuhan ditemukan oleh Kyai Santiko yang kehilangan lembunya. Kyai Santiko yang kehilangan lembunya kemudian mencarinya dan menemukan sebuah goa yang mempunyai stalaktit yang mampu menghasilkan bunyi-bunyian. Penduduk sekitar kemudian merawat goa temuan Kyai Santiko tersebut yang sekarang bernama Goa Tabuhan.

Meski berupa goa batu namun menariknya goa ini bisa menimbulkan bunyi-bunyian. Inilah bentuk anugerah dari Sang Ilahi yang patut untuk disyukuri. Dibalik keindahannya yang melingkupi alam memang terkadang memiliki fenomena unik dan menarik. Ketika manusia menangkap keunikan itu kemudian mampu membuat sebuah kreasi maka inilah hasilnya. Estetika paduan bunyi-bunyian merdu untuk mengiringi alunan berbagai lagu. Jika sedang berada di Pacitan sempatkanlah untuk berkunjung ke Goa Tabuhan dan menikmati makanan khas Tahu Tuna Pacitan.