Faktor Penyebab Hujan Asam yang Harus Kamu Ketahui

Faktor Penyebab Hujan Asam – Sebelum beranjak pada topik utama, yakni faktor-faktor yang dapat menyebabkan hujan asam itu terjadi, alangkah baiknya kita memulai dengan pengertian hujan asam terlebih dahulu agar nyambung.

Pengertian Hujan Asam

penyebab hujan asam
prodiipa.wordpress.com

Situs online wiki terbesar, Wikipedia, menuliskan pengertian dari hujan asam sebagai, segala bentuk hujan yang derajat keasamannya (pH) dibawah 5,6 dengan kata lain memiliki derajat keasaam senilai 5,6.

Secara alami, hujan asam memiliki derajat keasaman (pH) sedikit di bawah 6 sebab gas karbon dioksida (CO2) bereaksi dengan uap air (H2o) di udara sehingga terciptalah hujan asam. Hujan asam ini sangat baik dalam hal membantu melarutkan mineral-mineral, tetapi menjadi musuh logam.

Pengertian hujan asam pada hari inisudah meluas. Kenapa? Karena ianya juga melibatkan gas nitrogen dan belerang (sulfur) di udara yang kemudian bereaksi dengan oksigen sehingga membentuk nitrogen dioksida (NO2) dan sulfur dioksida (SO2).

Zat gas tersebut kemudian bereaksi lagi dengan H2O (uap air) sehingga membentuk asam nitrat dan asam yang pada akhirnya berkondensasi; membentuk awan-awan yang menurunkan hujan asam.

Ada berbagai pendapat yang menyatakan tentang faktor-faktor penyebab terjadinya hujan asam. Dalam hal ini saya mencoba mengutip dua pendapat yang saya baca dan ambil dari internet.

Faktor Penyebab Hujan Asam

pengertian hujan asam
kompasiana.com

Pendapat pertama:

Pada dasarnya Hujan asam ini disebabkan oleh dua polutan udara yakni, SO2 atau Sulfur Dioksida dan NOx atau Nitrogen Okside yang keduanya diciptakan / dihasilkan melalui pembakaran.

Akan tetapi sekitar 50% Sulfur Dioksida (SO2) yang beraada di atmosfer bumi tercipta secara alami,  maksudnya, berasal dari kebakaran hutan atau letusan gunung berapi.

Sedangkan 50% lainnya adalah hasil dari kegiatan manusia, misalnya akibat peleburan logam, pembakaran BBF, dan pembangkit listrik.

Minyak bumi secara umum mengadung batubara 0,4% sampai 5% dan belerang antara 0,1% sampai 3%. Waktu BBF dibakar, belerang dengan konsentrasi 0,1% – 3% tersebut beroksidasi, dan jadilah belerang dioksida / sulfur dioksida (SO2) dan lepas di udara.

Oksida sulfur / belerang itu kemudian berubah menjadi asam sulfat (Soemarwoto O, 1992).

Pendapat kedua:

Hujan asam ini disebabkan karena terbentuknya asam di udara yang dipicu dari bertemunya gas-gas pembentuk asam dengan uap air. Biasanya hal itu terjadi karena polusi / pencemaran udara di sekitar pabrik. Gas yang sering menjadi faktor penyebab terjadinya hujan asam antara lain:

1. Karbon monoksida (CO) dan Karbon dioksida (CO2)

Kedua gas tersebut berasal dari polusi kendaaraan bermotor, hasil pembakaran, dll., yang mana ketika dua gas itu bertemu dengan Uap air (H2O) maka akan membentuk Asam karbonat (H2CO3) yang tergolong asam lemah.

2. Hidrogen sulfida (H2S) dan Sulfur dioksida (SO2)

Kedua gas tersebut berasal dari pemanasan belerang / pembakaran. Pada umumnya gas-gas tersebut ditemukan di daerah industri berat, yang mana ketika gas-gas itu bertemu dengan uap air (H2O) akan membentuk Asam sulfat (H2SO4) yang tergolong asam kuat.

Derajat keasaman hujan asam dihitung dari kepekatan asam dalam udara, yang secara tidak langsung, berarti juga dihitung dengan derajat polusi / pencemaran udara di udara.

Pada status normal, sebenarnya, CO2 di udara menyebabkan hujan yang biasa kita nikmati itu bersifat asam. Tetapi pHnya tidak jauh di bawah 7.

Berbeda pada daerah dengan polusi / pencemaran udara berat, derajat keasamannya (pH) jauh lebih rendah lagi.

Ada hubungan yang erat dan langsung antara korosi dan hujan asam. Korosi, adalah proses pelapukan logam oleh zat-zat yang tergolong oksidator.

Dan asam, adalah zat yang bisa dengan gampang mengoksidasi logam. Jadi pada saat terjadi hujan asam, bisa dipastikan akan terjadi korosi di logam-logam yang terkena air hujan asam tersebut.