Cara Memaksa Diri untuk Memberi Maaf

Manusia adalah tempat salah dan lupa. Fitrah yang sudah diciptakan Allah demikian. Manusia bukanlah malaikat yang selalu menaati perintah Allah.

Sebagai makhluk sosial kamu tentu berinteraksi dengan banyak orang dalam kehidupan. Saat bersinggungan hidup dengan orang lain inilah terjadi potensi gesekan sehingga bisa menyebabkan sakit hati.

Memaafkan adalah hal yang tidak mudah. Terlebih sebuah kesalahan fatal yang dilakukan oleh keluarga, sahabat, dan orang-orang terdekat dalam hidup kita.

Bahkan ada sebuah pepatah yang mengatakan bahwa melakukan kesalahan seperti halnya memecahkan piring. Apapun yang kamu lakukan tak akan bisa mengembalikan piring tersebut seperti sedia kala.

Terlebih hanya sebuah kata ‘maaf.’

Namun, bagaimanapun kita harus berusaha untuk memaafkan. Selain membuat hidup kita tidak tenang karena merasa memiliki musuh, menyimpan dendam juga memiliki dampak buruk terhadap kesehatan.

Saat kamu marah tekanan darah dan detak jantung tentu meningkat dengan cepat. Hal ini berefek pada tubuh yang akan mengalami stress bahkan peningkatan kolesterol.

Menurut penelitian Rumah Sakit Johns Hopkins, saat kita memaafkan dan meminta maaf dengan ikhlas, stress dan peningkatan kolesterol dapat dihilangkan.

Manusia memang memiliki ego yang mendorong seseorang gengsi hingga sulit memaafkan orang lain. Kamu harus melawan ego tersebut untuk kemudian berusaha memberi maaf.

Berikut ini beberapa cara memaksa diri untuk memaafkan kesalahan orang lain.

Lampiaskan Kemarahanmu

www.bintangkecileducares.wordpress.com

Sulit memaafkan biasanya disebabkan karena masih menyimpan kemarahan. Jika kemarahan tersebut terus dipendam lama kelamaan akan mengendap menjadi dendam.

Oleh karena itu kamu perlu katarsis atau mengeluarkan kemarahan dari dalam dirimu. Ada bermacam-macam cara untuk melampiaskan kemarahan.

Sebagai contoh berteriak keras di pantai, gunung, atau tempat lainnya yang tidak mengganggu kenyamanan orang lain. Ada juga yang melampiaskan kemarahan dengan meninju karung tinju.

Biasanya kaum wanita lebih memilih melampiaskan kemarahan dengan bercerita kepada orang lain atau menuliskannya di buku diari.

Hal yang perlu diperhatikan adalah berhati-hatilah dalam melampiaskan kemarahan. Jangan melampiaskan dengan menulis status di sosial media. Hal ini hanya akan menambah rumit permasalahan dan memperkeruh suasana.

Jika memungkinkan, akan lebih baik jika kamu berbicara langsung dengan si pembuat kesalahan. Namun, jika tidak memungkinkan seperti memiliki konflik dengan orang tua atau mertua, akan lebih baik jika kamu mengalah.

Ingatlah hidup tidak selalu tentang siapa yang menang dan siapa yang kalah. Orang yang bijak adalah orang yang mampu mengalahkan egoisme.

Selalu Berprasangka Baik

www.cinikironk.blogspot.com

Kemarahan membuatmu selalu berprasangka buruk kepada si pembuat kesalahan. Seolah-olah 100% kesalahan disebabkan olehnya. Semakin kamu berprasangka buruk, hidupmu semakin tidak tenang.

Oleh karena itu mulailah untuk selalu berprasangka baik. Ingatlah kebaikan-kebaikan yang pernah ia lakukan kepadamu. Manusia juga bukan syetan yang selalu berbuat kesalahan bukan?

Berprasangka baik membuatmu bisa berpikir lebih jernih. Siapa tahu kamu ikut punya andil terhadap masalah ini.

Amalkan Ilmu Ikhlas

www.dainusantara.com

Ilmu ikhlas adalah ilmu yang sulit untuk diterapkan. Sebanyak apapun buku yang kamu baca tentang keikhlasan, tidak akan bisa merasuk ke dalam hati. Kecuali jika kamu benar-benar berazam untuk mengikhlaskan semua kesalahan dia.

Namun, menguasai ilmu ikhlas bukan tidak mungkin. Carilah lingkungan yang baik dimana banyak orang-orang tulus.

Biasanya orang-orang yang suka melakukan kegiatan sosial memiliki keikhlasan yang lebih tinggi dibandingkan orang yang hanya mengejar materi dunia.

Pada akhirnya selalu ingatlah bahwa manusia adalah tempat salah dan lupa. Kamu tentu pernah melakukan kesalahan. Saat kamu melakukan kesalahan, bukankah kamu juga ingin dimaafkan?