Apa Itu Psikologi? Cerita Cinta di Balik Kata Psikologi

Kata psikologi sendiri mulai dipakai saat konsep jiwa dan pikiran masih belum dibedakan. Akar katanya, ologi berarti ilmu saintifik yang mempelajari. Sehingga psikologi berarti ilmu sains yang mempelajari pikiran.

(Baca juga: Pengertian psikologi sebagai ilmu sains)

Suatu ilmu disebut sains hanya jika dipelajari dengan mengobservasi fenomena. Pikiran itu sendiri tidak bisa diobservasi secara langsung. Oleh karena itu, definisi  psikologi diperluas menjadi ilmu pengetahuan yang mempelajari pikiran dan perilaku manusia secara ilmiah.

Dunia ilmuwan Barat baru memasukkan psikologi ke dalam disiplin akademis pada akhir abad 19. Sebelumnya, segala hal tentang pikiran dimasukkan ke dalam ilmu filosofi.

Namun di balik kata psikologi, ada cerita cinta antara Psyche dan Eros. Cerita Psyche dalam mitologi Yunani ini dianggap mewakili perjuangan manusia untuk mengejar kebahagiaan. Dalam bahasa Yunani, Psyche berarti jiwa dan sering digambarkan sebagai kupu-kupu.

1

Cerita Cinta di Balik Psikologi

 

Dalam mitologi Yunani, ada wanita yang sangat cantik bernama Psyche. Banyak lelaki datang mendekati Psyche, berusaha untuk meminangnya.

Kecantikan Psyche membuat Aphrodite, sang dewi kecantikan, merasa iri. Aphrodite mengirim anaknya, Eros, dewa cinta, untuk membuat Psyche jatuh cinta dengan lelaki paling jelek yang pernah ada. Namun, Eros tidak sengaja tertusuk ujung anak panahnya. Alhasil, malah Eros yang jatuh cinta dengan Psyche.

Walau banyak pria yang mengejarnya, Psyche tetap tidka menikah, ia hanya ingin menikahi pria yang ia cintai. Orang tua Psyche merasa putus asa karena keputusan putrinya ini.

Orang tua Psyche mendatangi penyihir agar putrinya ini bisa mendapatkan suami. Eros meminta Apollo, dewa music dan ramalan, untuk menyuruh sang penyihir membuat satu ramalan.

Isi ramalannya adalah Psyche akan menikahi pria buruk rupa, sesuai perintah Aphrodite sebelumnya. Psyche tidak diperbolehkan melihat wajah pria ini. Penyihir juga memberi tahu bahwa sang pria akan menunggu Psyche di puncak gunung.

Ini merupakan strategi Eros agar tidak diketahui oleh ibunya, Aphrodite. Eros sangat cinta pada Psyche dan ingin menikahinya. Namun Eros tahu bahaya yang akan menghadangnya kalau sampai ibunya, Aprodhite, tahu tentang cerita cinta Eros dan Psyche.

Untuk itu, Eros berusaha agar hanya ia saja yang tahu bahwa lelaki yang akan menikahi Psyche. Bahkan Psyche sendiri tidak boleh tahu identitas Eros.

Orang tua Psyche tentu kaget mendengar anaknya ditakdirkan untuk menikahi pria buruk rupa. Namun mereka sudah merasa putus asa dan pasrah pada ramalan penyihir.

Setelah menikah, Psyche hanya bisa berada di dekat suaminya hanya saat malam hari. Yakni saat sudah gelap. Saat siang, Eros menghujani Psyche dengan banyak hadiah agar wajahnya tak terlihat.

Kelembutan dan cinta ini membuat Psyche sangat bahagia. Psyche menceritakan kebahagiaannya ini dengan adik dan kakak perempuannya. Psyche juga curhat akan kesedihannya karena tidak bisa melihat wajah suaminya.

Kakak dan adik Psyche iri akan kebahagiaan Psyche. Mereka memanas-manasi pengantin baru ini dengan mengatakan bahwa suaminya ini bukan hanya buruk rupa, tapi seorang monster yang akan membunuhnya. Oleh karena itu, adik dan kakaknya menghasut Psyche untuk membunuh suaminya terlebih dahulu agar nyawanya selamat.

Psyche percaya begitu saja pada bualan saudari-saudarinya. Suatu malam ia bawa pisau di tangan kanan dan lampu minyak di tangan kirinya. Ia siap untuk membunuh suaminya.

Namun saat mendekatkan lampu minyak ke dekat ranjangnya, Psyche melihat wajah tampan suaminya. Terkejut, Psyche menumpahkan minyak ke wajah Eros. Eros pun terbangun. Ia menganggap  istrinya ini sudah mengkhianatinya.

Eros memberi tahu Psyche bahwa hubungan mereka sudah hancur dan tidak bisa disatukan kembali. Eros terbang kembali ke istananya. Namun Aphrodite jadi tahu kalau anaknya sudah melanggar  perintahnya, bahkan menikahi  wanita yang Aphrodite cemburui. Eros pun dipenjara oleh ibunya.

Psyche menyesali perbuatannya. Ia pun memulai pencarian cintanya yang telah hilang. Psyche memohon pada Aphrodite untuk merestui hubungan mereka berdua.

Aphrodite meminta Psyche untuk membuktikan cintanya. Sang dewi kecantikan memberi 3 tugas yang mustahil untuk dilakukan oleh manusia.

Didorong oleh hasrat untuk hidup bersama suaminya lagi, Psyche mengesampingkan rasa takutnya. Setelah menyelesaikan 2 tugas, Psyche harus pergi menemui Hades dan membawa sebuah kotak.

Aphrodite menyebutkan bahwa isi kotak itu adalah ramuan kecantikan. Aphrodite melarang Psyche membuka kotak tersebut. Namun Psyche merasa penasaran dan membuka kotaknya.

Namun yang ia temukan bukan ramuan, melainkan Morpheus, sang dewa mimpi. Psyche pun akhirnya tertidur dalam keadaan koma.

Kabar perjuangan Psyche sampai ke telinga Eros. Sang suami pun melarikan diri dari penjara ibunya. Eros meminta pada Zeus untuk menyelamatkan Psyche.

Kagum pada perjuangan cinta pasangan suami istri ini, Zeus akhirnya menjadikan Psyche seorang dewa agar keduanya bisa hidup bersama selamanya.

Cerita Psyche dalam mitologi Yunani ini dianggap mewakili perjuangan manusia untuk mengejar kebahagiaan. Dalam bahasa Yunani, Psyche berarti jiwa dan sering digambarkan sebagai kupu-kupu.

Kata psikologi sendiri mulai dipakai saat konsep jiwa dan pikiran masih belum dibedakan. Akar katanya, ologi berarti ilmu saintifik yang mempelajari. Sehingga psikologi berarti ilmu sains yang mempelajari pikiran.

Suatu ilmu disebut sains hanya jika dipelajari dengan mengobservasi fenomena. Pikiran itu sendiri tidak bisa diobservasi secara langsung. Oleh karena itu, definisi  psikologi diperluas menjadi ilmu sains yang mempelajari pikiran dan perilaku.

Dunia ilmuwan Barat baru memasukkan psikologi ke dalam disiplin akademis pada akhir abad 19. Sebelumnya, segala hal tentang pikiran dimasukkan ke dalam ilmu filosofi.