Dampak Bullying Bagi Korban dan Pelaku Bullying

Dampak Bullying – Bullying merupakan bentuk tingkah laku atau tindakan mengganggu, melecehkan, menyakiti atau menyakiti seseorang yang dilakukan secara berulang-ulang secara sadar atau sengaja baik itu oleh perseorangan atau kelompok. Perilaku bullying yang umumnya dilakukan oleh anak-anak dibangku sekolah menimbulkan gangguan psikis pada korbannya sehingga korban merasa ketakutan, stress, depresi, ketakutan berlebih, susah makan, susah tidur bahkan sampai jatuh sakit.

Tindakan bullying umumnya terbagi menjadi dua bagian yakni fisik dan verbal, bullying secara intimidasi fisik contohnya menendang, memukul, mendorong dan merusak.  Adapun bullying verbal dilakukan dengan cara mengolok-ngolok, mengancam, menakuti dan sebagai nya. Selain itu sebetulnya ada juga jenis bullying yang terbagi kedalam bentuk sosial dan elektronik.

Dampak Bullying Bagi Pelaku

dampak bullying
modasta.com

Dampak bullying sendiri terbagi menjadi 2 bagian, yaitu dampak bullying bagi pelaku dan dampak bullying bagi korban.

1. Akan Memiliki Watak Keras
Para pelaku bullying akan memiliki tingkat kepercayaan diri yang terlampau tinggi dan merasa harga dirinya tinggi pula sehingga menyebabkan mereka berwatak keras, tidak memiliki empati dan emosi yang tidak terkontrol. Mereka mempunyai keinginan untuk mendominasi dalam segala hal sehingga menghalalkan segala cara agar itu dapat diwujudkan.

2. Merasa Memiliki Kekuasaan
Bila pelaku bullying terus didiamkan tanpa intervensi dari pihak tertentu dapat menyebabkan tebentuknya perilaku lainnya. Seperti tindakan penyalahgunaan wewenang antar sesama teman.

Dampak Bullying Bagi Korban

huffingtonpost.com

Berdasarkan penelitian satu dari tiga anak diseluruh dunia pernah mengalami bullying baik itu dilingkungan sekolah, lingkungan ataupun dalam lingkup online. Berikut adalah dampak bullying bagi korban

1. Merasa Cemas
Korban akan selalu merasa takut dan cemas sehingga mempengaruhi konsentrasi dalam belajar disekolah. Bahkan, dalam jangka panjang hal ini dapat juga mempengaruhi kepercayaan diri siswa. Ini akan menuntun mereka menghindari sekolah dan memunculkan perilaku menarik diri dari lingkup pergaulan.

2. Depresi dan marah
Bullying yang dilakukan terus menerus membuat korban merasa marah terhadap dirinya sendiri, terhadap pelaku ataupun orang-orang disekitarnya, seperti keluarga ataupun teman-temannya. Ia akan merasa dirinya sendiri dan orang lain tidak ada yang menolongnya. Padahal sebetulnya mungkin orang lain tidak tahu dengan apa yang sedang dialaminya.

3. Prestasi Turun
Korban mungkin akan menghindari dan takut untuk bersekolah sehingga prestasi akademiknya akan menurun. Baik it dalam kecerdasan maupn kemampuan analisis dari siswa.

4. Bunuh Diri
Pada tahapan paling ekstrem, si korban mungkin akan melakukan jalan yang menurut ia dapat menyelesaikan masalahnnya. Menurut riset yang dilakukan di USA, jumlah koraban bully terus meningkat dari tahun ke tahunnya dalam beberapa dekade terakhir.

5. Balas Dendam
Selain bunuh diri, tindakan ekstrim lainnya yang dapat dilakukan oleh korban adalah dengan melakukan balas dendam pada pelaku bullying yang tentu saja sikap balas dendam ini dilakukan korban dalam bentuk yang ekstrim .

Diperlukan penanganan dari pihak sekolah,orang tua ataupun lingkungan dalam mengatasi bullying dan juga dampak bullying. Perilaku ini mungkin luput dari pandangan orang tua, Jadi, sebagai orang tua sudah sewajarnya lebih mendekatkan diri dan membuat anaknya menjadi merasa lebih nyaman dan terbuka terhadap segala jenis kegiatan yang dilakukannya.