Rahasia di Balik Keunikan Suku Papua yang Mungkin Kamu Belum Tahu

 

Kali ini satujam berkenalan dengan Suku Papua- Sebelum mengenalnya suku khas ini, maka kita harus mengingat kembali tentang arti Bhinneka Tunggal Ika yang artinya “Berbeda-beda tetapi tetap satu jua.” Dan secara mendalam dapat kita artikan secara luas.

Artinya, Walaupun terdapat banyak suku, agama, ras kesenian, adat, bahasa, budaya, dan lain sebagainya.

Namun, tetap satu kesatuan yang sebangsa dan tanah air. Dan dipersatukan dengan bendera, lagu kebangsaan, mata uang, bahasa dan lain-lain yang sama. Bahkan bukan hanya itu saja, Indonesia memiliki kaya akan pemandangan alam nan hijau dan kaya akan suku bangsanya.

Di tanah kita tercinta ini mempunyai ratusan suku bangsa di Indonesia yang unik-unik, termasuk suku Papua, yang begitu khasnya adat mereka. Dibawah ini, kamu akan tahu bagaimana sih, keunikan suku yang ada di Papua.

 

Suku Dani

m.kaskus.co.id

Provinsi di Papua Barat mempunyai beragam suku, yakni Mey Brat, Arfak, Dani, Asmat, dan Sentan. Bicara tentang soal suku Dani, mereka sudah sejak ratusan lalu yang dikenal sebagai petani yang terampil, dan mereka membuat alat serta perkakas seperti kapak, batu, pisau dibuat dari tulang binatang, bambu dan juga tombak (dari kayu galian yang terkenal sangat kuat dan berat).

Kepercayaan Rakyat Dani

potong tangan via: travel.detik.com

Banyak cara kita menunjukkan kesedihan dan rasa duka cita atas ditinggalkan anggota keluarga yang telah meninggal dunia, dan butuh waktu lama untuk mengembalikan rasa sakit akibat kehilangan.

Namun, berbeda dengan suku Dani, Papua. Mereka melambangkan rasa kesedihan sama seperti kita, tapi tidak hanya nangis saja memotong jari pun dilakukan. Bila ada anggota keluarga atau kerabat dekat yang telah meninggal dunia, rakyat suku Dani melakukan pemotongan jari wajib dilakukan.

Ini merupakan simbol dari sakit dan pedihnya sesorang yang kehilangan anggota keluarganya. Pemotongan jari ini bisa diartikan sebagai upaya dalam mencegah agar tidak terulang kembali malapetaka ini, sudah merenggut nyawa keluarga mereka. Itulah alasan mereka mengapa jari mereka dipotong.

Suku Asmat

versesofuniverse.blogspot.com

Banyak suku yang mendiami provinsi Papua, yakni Sentani, Dani, Amungme, Nimboren, Jagai, Asmat, dan terakhir Tobati. Saatnya kita berkenalan dari suku Asmat. Suku ini dikenang dengan hasil ukiran kayunya yang begitu unik.

Populasi suku asmat sendiri di belah menjadi dua, yakni ada mereka tinggalnya di pesisir pantai dan sebagiannya tinggal di bagian pedalaman. Kedua posisi ini saling berbeda satu sama lain dalam hal berdialog, cara mereka hidup, struktur sosial serta budaya atau ritual adat.

Bagi yang tinggal di daerah pesisir pantai juga di belah menjadi dua suku, yakni rakyat suku Bisman tinggal di sungai Sinesty dan yang tinggal di sungai Nin yaitu suku Simai. Ternyata banyak juga, pembagian kelompok mereka.

Kepercayaan SukuĀ Asmat

pesta tari topeng (Mbipokkumbu) via:enterdie.blogspot.com

Suku Asmat ini mengakui diri mereka adalah anak dewa yang berasal dari dunia mistik atau gaib yang lokasinya ini di saat mentari tenggelam pada sore hari. Masyarakat Papua yang satu ini meyakini bahwa nenek moyang pada jaman itu melakukan pendaratan di bumi di daerah pegunungan.

Terlebih lagi mereka juga percaya bila wilayahnya terdapat tiga macam roh dan masing-masing dari roh tersebut memiliki sifat baik dan jahat. Menurut mitologi, kepercayaan (ruh) mereka ini mendiami sebuah teluk Flamingo, dan ada dewa bernama Furmuripitis, berikut tiga golongan ruh tersebut.

  • Yi-ow (Roh nenek moyang yang memiliki sifat baik)
  • Osbopan (Roh jahat dari nenek moyang)
  • Dambin-ow (Roh jahat dari nenek moyang mereka mati dengan konyol)

Di dalam kehidupan mereka di tradisi oleh upacara-upacara besar yang menyangkut seluruh
komuniti desa dan selalu berkaitan dengan penghormatan roh nenek moyang, seperti di bawah ini:

  1. Mbismbu, (pembuat tiang)
  2. Yentpokmbu, (pembuatan tiang dan pengukuhan rumah yew)
  3. Tsyimbu, Ā (pembuatan dan pengukuhan perahu lesung)
  4. Yamasy pokumbu, (upacara perisai)
  5. Mbipokumbu (upacara topeng)

Kepercayaan mereka ini menyatakan bahwa sebelum masuk surga, arwah orang yang telah meninggal akan terlebih dulu mengganggu manusia. Gangguan ini bisa seperti penyakit, bencana bahkan bisa jadi peperangan.

Maka dari itu demi menyelematkan manusia dan menebus arwah. Mereka yang masih hidup akan membuat patung dan menggelar pesta patung bis yang di sebut Bioskokombi, juga merayakan pesta topeng, perahu sampai diadakan pesta ulat-ulat sagu.

Roh-roh dan Kekuatan Magis
Kehidupan orang-orang Asmat sangat terkait erat dengan alam sekitarnya. Mereka memiliki kepercayaan bahawa alam ini didiami oleh roh-roh, jin-jin, makhluk-makhluk halus, yang semuanya disebut dengan setan. Setan ini digolongkan ke dalam 2 kategoriĀ :

1. Setan yang membahayakan hidup. Setan yang membahayakan hidup ini dipercaya oleh orang Asmat sebagai setan yang dapat mengancam nyawa dan jiwa seseorang. Seperti setan perempuan hamil yang telah meninggal atau setan yang hidup di pohon beringin, roh yang membawa penyakit dan bencana (Osbopan).

2. Setan yang tidak membahayakan hidup. Setan dalam kategori ini dianggap oleh masyarakat Asmat sebagai setan yang tidak membahayakan nyawa dan jiwa seseorang, hanya saja suka menakut-nakuti dan mengganggu saja. Selain itu orang Asmat juga mengenal roh yang sifatnya baik terutama bagi keturunannya., yaitu berasal dari roh nenek moyang yang disebut sebagai yi-ow

Kekuatan magis dan Ilmu sihir

Orang Asmat juga percaya akan adanya kekuatan-kekuatan magis yang kebanyakan adalah dalam bentuk tabu. Banyak hal -hal yang pantang dilakukan dalam menjalankan kegiatan sehari-hari, seperti dalam hal pengumpulan bahan makanan seperti sagu, penangkapan ikan, dan pemburuan binatang.

Kekuatan magis ini juga dapat digunakan untuk menemukan barang yang hilang, barang curian atau pun menunjukkan si pencuri barang tersebut. Ada juga yang mempergunakan kekuatan magis ini untuk menguasai alam dan mendatangkan angin, halilintar, hujan, dan topan.