Sejarah Microsoft: “Komputer di Setiap Rumah, Menjalankan Software Microsoft”

Microsoft Corporation adalah perusahaan murni Amerika. Barisan produk yang tak kenal belas kasihan, pertempuran yang berlangsung melawan undang-undang anti-trust, dan logika kemenangan prinsip-prinsip menempatkannya di dunia dewata kapitalis sepanjang masa. “Komputer di setiap meja dan setiap rumah, menjalankan peranti lunak Microsoft,” itulah misi Microsoft, seperti yang diucapkan pada awal 1980-an.

Tonggak Sejarah Microsoft

1955: Kelahiran Bill Gates.

1968: Gates mulai belajar di Lakeside Preparatory School di Seattle. Di sana ia, Paul Allen, dan siswa lainnya memperoleh pengalaman pertama bersama komputer.

1973: Gates dan Allen bermitra, dengan menggunakan nama Micro-Soft.

1976: Mereka mendaftarkan nama sebagai Microsoft.

1979: Perusahaan pindah ke Seattle.

1980: IBM memberi kontrak kepada Microsoft untuk memasok sistem operasi untuk PC-nya. Hasilnya adalah MS-DOS.

1985: Meluncurkan Windows.

1986: Microsoft menjual sahamnya kepada publik.

2000: Departemen Kehakiman AS menyatakan Miicrosoft menjalankan praktik abusive monopoly.

2000: Pembentukan Bill and Melinda Gates Foundation.

2007: Setelah sembilan tahun bertempur dengan Uni Eropa, Microsoft mengizinkan kompetitor mengakses teknologinya.

William Henry Gates III lahir pada 1955 di Seattle dalam keluarga yang terkemuka dalam bisnis dan filantropi. Bill muda jago dalam matematika dan sains. Pada usia 13 tahun ia terdaftar di sekolah eksklusif di Seattle, Lakeside Preparatory School.

Apa yang mengubah perjalanan hidup Bill—dan juga dunia—adalah obral barang bekas yang dilakukan ibu-ibu Lakeside School.

Mahasiswa Pemrogram

Dulu, ibu-ibu mulai menggunakan obral barang bekas untuk membeli teletype terminal dan waktu pemakaian komputer pada komputer General Electric. Gates memperlihatkan kecerdasan untuk memprogram dalam bahasa BASIC (Beginners All-purpose Symbolic Instruction Code).

Setelah dana dari obral barang bekas terkumpul, ia dan yang lainnya, termasuk Paul Allen, terus menggunakan komputer lain sampai mereka dilarang oleh Computer Center Corporation (CCC) karena mengeksploitasi bug dalam sistem peranti lunaknya untuk memperoleh waktu komputer secara gratis.

Ketika larangan itu dicabut, Gates menawarkan untuk melacak bug dalam sistem perusahaan tersebut dengan imbalan bisa mengakses. CCC setuju dan Gates remaja bekerja di kantor mereka sambil mempelajari pemrograman dalam sejumlah bahasa komputer.

Ia juga memulai bisnis dengan Allen untuk menciptakan traffic counters dengan menggunakan mikroprosesor baru buatan Intel, yang katanya mendatangkan pendapatan $20.000 pada tahun pertamanya.

Ia dan pelajar Lakeside lainnya juga dipekerjakan oleh perusahaan lain untuk menulis program pembayaran gaji dalam bahasa  COBOL. Kali ini  perusahaan membayar waktu pemakaian komputer maupun royalti—pelajaran yang akan diingat oleh Gates.

Gates mendaftarkan diri  di Harvard  pada 1973. Di sana ia bertemu Steve Ballmer yang mengelola tim sepakbola kampus, dan kelak menjadi CEO Microsoft. Ballmer belajar matematika dan ekonomi serta mengikuti latihan otot di Detroit Country Day School.

Gates memberikan kontribusi dalam penulisan sebuah makalah mengenai algoritma yang berjudul “Bounds for sorting by prefix reversal.” Sedangkan Paul Allen kuliah di Washington State University, dikeluarkan dan menjadi penulis program untuk Honeywell di Boston.

Kelahiran Microsoft

Pada 1975, Gates membaca salah satu edisi Popular Electronics yang mengiklankan MIYS (Micro Instrumentation and Telemetry Systems) Altair 8800 microcomputer kit, yang digerakkan oleh chip baru buatan Intel.

Gates dan Allen menulis  kepada pemiliknya Ted Roberts, menawarkan bahasa  pemrograman BASIC untuk mesin tersebut. Mereka belum memiliki mesin Altair itu, juga bellum menulis kode pemrograman apa pun. Mereka hanya menguji minat Ted Roberts.

Ketika Roberts menjawab positif, mereka dan lulusan Harvard bernama Monte Davidoff (biasanya nama ini dihilangkan dari cerita mereka) duduk bersama untuk menulis sebuah program dalam bahasa BASIC dengan menggunakan PDOP-10 microcomputer. Allen terbang ke Alburqueque dengan 4K “Altair Basic” di pita kertas.

Saat pertama kali program dijalankan, ngadat. Saat upaya kedua, dengan sebuah pita kertas baru, mereka mengetik “2+2” dan muncullah “4”. Allen direkrut  untuk mengerjakan MITS dan membujuk Gates untuk meninggalkan kuliahnya di Harvard.

Gates pun pindah ke Alburqueque. Ia dan Allen menamakan kemitraan mereka “Micro-Soft,” yang ilhamnya didapat dari klien pertama mereka. Tahun berikutnya pada 1976, mereka mendaftarkan nama itu tanpa tanda sambung.

Keberhasilan Altair 8800 menjadikan Altair BASIC buatan Microsoft populer di kalangan hobbyist. Gates yang terlihat amat muda—putra seorang pengacara—memperlihatkan keberaniannya ketika versi gratis yang didasarkan pada bocoran copy peranti lunak tersebut beredar di  pasar.

Gates, dalam satu tindakan yang tidak populer di kalangan hobbyist pada masa itu, menulis di media berkala MITS bahwa pengembang peranti lunak harus menerima pembayaran dari pemakaian peranti lunak itu.

Ia dan Allen kemudian menjaga jarak dari MITS (yang tak lama kemudian tidak lagi berbisnis) dan berkonsentrasi pada membangun pasar untuk peranti lunak mereka. Tim kecil mereka melibatkan pemrogram yang amat berbakat (keluarga salah satu dari mereka telah mengembangkan boneka Cabbage Patch), penulis teknis, dan matematikawan kepala yang pernah mengikuti Mission Control NASA pada pendaratan di bulan yang pertama kali.

Gates memiliki potongan rambut terpendek, dan di samping mengawasi bisnis, ia yang memiliki kata akhir untuk tiap baris kode yang ditulis, bahkan seringkali ia menullis ulang. Pada 1979, perusahaan pindah ke Bellevue, Seattle.

Dari Quick and Dirty ke Windows

Pada 1980, setelah gagal untuk bersepakat mengenai syarat-syarat dengan perusahaan lain, IBM memberi Microsoft kontrak untuk memasok sistem operasi versi CP/M.

Dalam waktu singkat, Allen menyetujui kesepakatan dengan Tim Patterson dari Seattle Computer Products untuk membeli QDOS (Quick and Dirty Operating System) seharga $50.000, yang ia adaptasi bersama Gates menjadi PC-DOS (Personal Computer Disk Operating System). Inilah yang menjadi otak komputer personal IBM yang eprtama.

Yang krusial, Gates dan Allen mempertahankan hak untuk melisensikan PC-DOS kepada perusahaan manufaktur lain. Ketika IBM PC beredar dan membiakkan banyak sekali komputer bajakan, Gates merekrut kawannya di Harvard, Steve Ballmer, yang saat itu bekerja di Procter & Gamble.

Misi Microsoft—“sebuah komputer di setiap meja dan setiap rumah yang menjalankan peranti lunak Microsoft”—adalah kutukan bagi spirit kebebasan yang panjang di dalam tim yang membantu mewujudkan impian ini. Banyak di antara mereka yang pergi, sekalipun sebagai milyarder dalam pengertian saham, pada perengahan 1980-an.

“Mereka menipu antusiasme saya,” kata Jim Lane, yang menjadi mastermind kemitraan Microsoft/Intel (Wintel). Komunitas itu menjadi korporat, dengan Gates, Allen, dan Ballmer berada di puncak.

PC-DOS menjadi MS-DOS. Dengan pemasaran Microsoft yang agresif di hadapan persaingan dari komputer bajakan, MS-DOS menjadi sistem operasi yang unggul di dunia komputer personal IBM—dengan pengecualian Apple.

Pada 1983, Paul Allen didiagnosis mengidap penyakit Hodgkin. Ia mengundurkan diri dari Microsoft untuk menjalani perawatan medis. Begitu Allen pulih, ia tetap menjauhkan dirinya dari kegiatan sehari-hari perusahaan.

Didorong oleh melonjaknya penjualan komputer personal, Microsoft memperkenalkan versi pertama Windowsnya sebagia perluasan grafis terhadap MS-DOS. Perusahaan juga memperkenalkan OS/2 sistem operasi baru untuk IBM.

Penawaran saham perdana kepada publik (initial public offering alias IPO) tahun 1986 merupakan salah satu yang paling sukses yang pernah berlangsung. IPO ini menjadikan Gates, Allen, dan Baller serta sebagian pegawai di amsa-masa awal, milyarder mendadak.

Untuk selanjutnya, mereka yang terbaik dan yang paling cemerlang yang lolos wawancara Microsoft dapat mengharapkan opsi saham yang menguntungkan dan status istimewa sebagai lingkaran emas programer dan insinyur peranti lunak. Pertanyaan yang paling menarik dalam wawancara tersebut adalah “Mengapa tutup lubang saluran air berbentuk lingkaran?”

“Monopoli yang Kejam?”

Kisah tentang Microsoft sepanjang 1980-an didoninasi oleh kisah Microsoft Office dan Windows Operating System yang sukses. Keduanya dibundel dengan web browser seperti Internet Explorer dan menimbulkan kontroversi.

Pada 1990, Windows 3.0 terjual lebih dari 100.000 kopi dalam waktu dua minggu, sampai kemudian Windows mengganti OS/2 sebagai platform peranti lunak yang lebih disukai. Windows 05, MSN, MSNBC, Internet Explorer, Hotmail, Windows 98, dan MSN Messenger sangat familiar sebagia produk dan layanan pada layar desktop dan laptop di seluruh dunia.

Akan tetapi putusan ini tidak dibagi oleh sejumlah pesaing, juga tidak oleh Departemen Kehakiman AS, yang pada 2000 menyatakan bahwa perusahaan ini telah menjalankan “monopoli yang kejam.” Perusahaan dipecah menjadi 2 unit. Banding yang panjang dan penyelesaian yang kompleks menyusul. Regulator anti-trust di Uni Eropa juga menceburkan diri dalam kehebohan.

Sementara itu, raksasa ini berjalan terus, meluncurkan Windows XP, konsol game Xbox, Windows Vista. Pada 2007, Microsoft memutuskan untuk tidak mengalahkan tawaran Google senilai $3,1 juta untuk online advertiser DoubleClick, tetapi membayar $6 milyar untuk Aquantive dan bermaksud merger dengan Yahoo yang akan menjadikan mesin pencari Microsoft MSN, sebagai rival Google.

Bentuk masa depan perushaan akan meliputi perushaan lama yang bertekad untuk melindungi Windows dan satu merek lagi yang baru dan lebih dingin yang ditujukan pasar consumer electronics anak muda.

Pada 2007, Microsoft mempekerjakan hampir 80.000 orang di 102 negara. Situsnya menerima lebih dari 100 juta hit setiap harinya. Microsoft dipuji sebagai perusahaan yang ramah bagi wanita dan ras minoritas. Meski di tempat lain kondiis kerjanya digambarkan sebagai velvet sweatshop dengan dingkaran dalam pemrogram dikelilingi pagar outsourcing dan “Microserfs.”

Sebagai saham Amerika, perusahaan ini  telah menciptakan 4 orang milyarder dan 12.000 jutawan di antara pegawainya selama bertahun-tahun. Persaingan dan détente dengan Apple menjadi legendaris. Persaingannya dengan Google tak terkendali. Perusahaan ini juga menghadapi persaingan dari peranti lunak open-source seperti Linux.

Triumvirat

Paul Allen tetap duduk di jajaran direksi hingga tahun 2000. Setelah itu ia bertindak sebagai penasihat dan pemegang saham utama. Sebagai salah satu orang terkaya di dunia, perusahaannya juga meliputi tim sepakbola dan bola basket, real estate, yacht raksasa, dan memorabilia Jimi Hendrix, termasuk gitar yang dimainkan oleh Hendrix di Woodstock.

Steve Ballmer juga sama kayanya. Perilaku fisiknya yang menonjol dan vokalnya yang ekstrem muncul di acara-acara Microsoft.

Bill Gates bernilai $80 milyar (rumahnya saja dinilai $125 juta, selengkapnya tentang rumah Bill Gates dapat dibaca di artikel berikut ini). Kekayaannya ini menjadikannya orang terkaya di dunia. Status ini menjadi pengakuan terhadap, namun sekaligus mengaburkan, pencapaiannya yang luar biasa.

Anak laki-laki yang memulai usaha pertamnya sebagai remaja telah mewujudkan dalam kenyataan komputer personal pada usia 30-an. Artikel ini ditulis dalam Microsoft Word di laptop yang mengoperasikan Windows (yang memakai prosesor Intel).

Ia telah mendefinisikan ulang filantropi, dan memengaruhi milyarder lain seperti Warren Buffett untuk melakukan hal yang serupa. Di samping menyediakan beasiswa Gates Scholarship senilai $210 juta untuk University of Cambridge, Bill and Melinda Gates Foundation menyumbangkan milyaran dolar untuk penanganan AIDS dan penyakit lain di negara-negara berkembang.

Alamat email Bill Gates dikenal luas. Ia menerima sebanyak 4 juta email setiap tahunnya. Banyak di antaranya spam atau junk mail  yang menawarkan nasihat tentang cara cepat kaya dan keluar dari utang. “Ini lucu,” ujarnya, “jika tidak membikin mata perih.”