Sejarah Bic/Biró: Produsen Pulpen Paling Laris di Dunia

Ladislao José Biró, lahir sebagai Làszló József Biró di Budapest Hungaria, pada tahun 1899, sedang mengunjungi pencetak majalah yang ia edit untuk pemerintah Hungaria pada 1930-an. Di sana ia memperhatikan bahwa tinta yang digunakan di toko percetakan mengering dengan cepat, meninggalkan kertas dalam keadaan tetap bersih dan bebas corengan.

Pada waktu itu kertas ditulisi dengan pena-celup atau pena konvensional, masalahnya adalah sering tercoret. Selain itu penanya sendiri perlu diisi ulang secara teratur dan sering bocor. Inilah yang menjadi momen eureka Biró.

Sejak 1950, Bic—yang mengambil penemuan Biró—telah menjual lebih dari 100 milyar pena bolpoin. Sekitar 57 buah setiap detiknya. Bic Cristal telah menjadi klasik dalam desain dan merupakan bagian dari koleksi permanen Museum of Modern Art di New York City.

Tonggak Sejarah Bic/Biro

1899: Kelahiran Làszló József Biró.

1931: Biró memamerkan pena bolpoin pertamanya di Budapest World Fair.

1940: Biró meninggalkan Eropa menuju Argentina, di sana ia mematenkan penanya.

1944: Eversharp dan Faber memperoleh hak untuk memasarkan “Birome” di Amerika Utara.

1945: Di Inggris, Miles-Martin Pen Company memasarkan “Biro” sebagai barang mewah.

1950: Perusahaan Bic di Perancis, yang didirikan oleh Baron Marcel Bich, membeli hak paten dari Biró.

1953: Bic meluncurkan si klasik Cristal.

1960: Bic mulai memasarkan penanya di AS.

1985: Kematian Làszló József Biró.

1994: Kematian Baron Bich.

Ide tentang bolpoin bukan hal baru, sekalipun pada tahun 1930-an. Versi primitif dari bolpoin diproduksi pada awal 1895. Upaya berikutnya telah dibuat dengan menggunakan tinta biasa pada sebuah bantalan yang diisikan ke dalam laras pena.

Lompatan imajinasi Biró adalah membuang ujung pena dan menggantinya dengan bola baja yang disimpan di dalam wadah kuningan. Ini kemudian diisi dengna tinta yang agak lengket dari tabung plastik yang di dalamnya terdapat laras luar. Tinta yang agak lengket ini dikembangkan oleh saudara lelakinya yang ahli kimia, Georg.

Ketika menulis, bola baja akan berputar sehingga memindahkan tinta ke kertas. Tinta ini kemudian mengering dengna cepat. Pada saat pena diangkat, tekanan pada bolpoin juga diangkat, tinta berhenti mengalir, tak peduli ke arah mana pena diarahkan.

Dari Budapest ke Buenos Aires

Làszló József Biró adlah seorang jurnalis, seniman, pematung, dan penghipnotis amatir. Ia juga seorang komunis Yahudi. Saat Perang Dunia Kedua pecah,ia meninggalkan Budapest menuju Paris.

Ketika Jerman menyerbu Paris, ia terpaksa mengungsi lagi. Kali ini ke Argentina. Setelah mengembangkan dan mematenkan penemuannya di sana dengan dorongan sang presiden, ia terpaksa menggunakan sebagian besar dari sepertiga sahamnya dalam modal awal sebesar $80.000 di Biro Pens untuk membawa keluarganya meniggalkan Eropa menuju tempat yang aman di Buenos Aires. Ia juga menjual lisensi dengan harga yang masuk akal kepada orang Inggris, Henry Martin.

Martin sadar bahwa bekerjanya navigator pada pembom Angkatan Udara Kerajaan terhambat karena penggunaan pensil yang perlu dipertajam secara teratur. Sementara penggunaan pena konvensional yang membocorkan tinta pada peta mereka dan berubah-ubah karena tekanan udara.

Angkatan Udara Kerajaan Inggris menguji  pena ini dalam pertempuran dan memesan 100.000 pena dengan harga £2,15 per buahnya—setara dengan setengah upah rata-rata mingguan. Martin kemudian bermitra dengan Miles Aircraft Company untuk membentuk Miles-Martin Pen Company. Di sebuah hangggar pesawat yang tidak digunakan di dekat Reading, 20 wanita muda memanufaktur pena bolpoin untuk kebutuhan perang.

Kembali ke Buenos Aires, penemuan Biró dijual eceran dengan harga setara $40. Ia sendiri menerima jauh lebih sedikit dibanding sepertiga saham aslinya senilai $2 juta yang dibayar oleh Eversharp dan Faber pada 1944 untuk hak eksklusif memasarkan “Birome” di Amerika Utara. Seperti yang ia ingat kembali beberapa tahun kemudian, “Saya harus menjual sebagian besar saham saya untuk membeli hidup.”

Di Inggris 1945, selama masa menjelang Natal pertama di saat damai sejak 1938, Miles-Martin Pen Company memasarkan “Biro” sebagai barang mewah seharga 55 shilling. Pembeli mendapat opsi isi-ulang seharga 5 shilling dan garansi yang dinyatakan oleh pengecer bahwa apabila pena kehabisan tinta dalam 3 bilan, pelanggan boleh mengklaim penggantian gratis.

“Tulislah rata-rata 200.000 kata tanpa isi-ulang… dengan sentuhan beludru dan gerakan yang luwes… Anugerah bagi penulis dengan tangan kiri… Berapa pun ketinggiannya, tak akan bocor,” tulis perusahaan ini dalam promosi produknya.

Dalam nwaktu 4 tahun, Biro telah melampaui penjualan pena konvensional di Inggris. Ketika Gimbels di Amerika meluncurkan versi saingan yang lebih murah pada tahun yang sama, yang diiklankan sebagai “pena pertama yang menulis di bawah air,” toko di New York menukar sebanyak 10.000 dengna harga $12,5 sebuah. Biro, yang lengah tidak mendaftarkan paten di Amerika, tidak menerima satu sen pun.

Kelahiran Le Bic

Miles-Martin Pen Company mengambil keuntungan jangka pendek dan menjualnya kepada perusahaan baru, Biro-Swan, yang kemudian menjualnya ke Maybe Todd Corporation. Biro, dalam bentuknya yang mewah di Inggris, kemudian menghilang.

Namun pada 1950, pengusaha Perancis Baron Marcel Bich telah membeli hak paten dari Biró sendiri dengan memikirkan aplikasi yang sangat berbeda. Bich telah mendirikan perusahaan Bic (huruf “h” dicobot untuk menghindari pengucapan nama dalam bahasa Inggris yang tidak tepat) pada 1945 bersama Edouard Buffard. Dia menyiapkan pabrik untuk memanufaktur bagian-bagian untuk pensil mekanis dan pena. Rencana Bich ialah memanfaatkan teknologi Biró untuk produksi massal bolpoin yang tidak terlalu mahal, andal, dan dapat dibuang.

Tim desian Bic, Décolletage Plastique, datang dengan laras transparan dari tbahan polistirena, polipropilen untuk tutup, tungsten karbida untuk bola, dan ujung tembaga/perak nikel dengan tinta dan tutup yang tersedia dalam 4 warna: biru, hitam, merah, dan hijau. Dalam versi beralkangan, tutupnya diberi lubang kecil untuk mencegah asphyxiation jika tertelan.

Pena ic yang tidak dapat diisi ulang, tidak dapat diperbarui, mempunyai ukuran titik satu milimerter dan berisi tinta yang terbuat dengan formula rahasia dan solvent-based, dapat dipakai menulis setara dengan jarak 2 hingga 3 kilometer.

Bic meluncurkan Cristal di Perancis pada 1953, dan segera menjadi produk utama perusahaan. Dikenal juga sebagai Bic Stic, produk ini diluncurkan di Inggris pada 1957.

Guru-guru sekolah tidak suka saat pena ini muncul dan diklaim bahwa anak-anak tidak dapa tbelajar menulis dengan benar bila memakai pena tersebut. Namun karena penjualan pena konvensional merosot, pena baru yang ekonomis dan andal menjadi diterima sebagai alternatif dalam beberapa bulan.

Dua tahun kemudian, tahun 1960, Bic diluncurkan di Amerika Serikat. Di negara ini perusahaan Bic telah mengambil alih Waterman Pen Corporation di Milford, California. Resistensi pasar mula-mula keras. Namun Bic menjual pena itu seharga 29 sen per buah dengna kampanye iklan televisi dengan menggunakan slogan “Tulislah dulu, setiap waktu.”

Dalam satu tahun, Bic menurunkan harga hingga 10 sen. Pada 1969, Waterman-Bic Pen Corporation menjual 330 juta bolpoin per tahun dan meraup separuh pangsa pasar Amerika. Waterman-Bic juga mendorong penjualan ke Kanada dengan harga 19 sen untuk tipe throwaways (usai pakai dibuang) dan 49 sen untuk retractables (yang isinya bisa dikeluar-masukkan).

Tenaga penjualnya dipilih berdasarkan kemampuan menjual ke toko Mom-and-Pop, supermarket, dan departement store berbasis gagasan pemasaran, seperti segenggam pena dalam saku yang terang, dengan tiga buah pena untuk 49 sen dan delapan pena untuk 1 dolar.

Iklan komersial di televisi menggambarkan sebuah bolpoin digilas oleh buldozer, diinjak dengna sepatu penari flamenco, dan ditembak dengan senapan, setelahnya masih bisa dipakai menulis lagi dengan sempurna.

Société Bic

Pada permulaan 1970-an, 18 pabrik Société Bic menjual 1 milyar bolpoin di 96 negara. Baron Bich sendiri tetap rendah hati, memberikan wawancara “tatap muka” yang jarang dengan majalah L’Expansion tetapi menolak untuk dipotret.

Pria yang di industri bolpoin dikenal sebagia roi (artinya raja) ini menghabiskan banyak waktunya dengan yacht 12 meternya Sovereign dan berkeliling Paris dalam Bentley hitamnya. Bagasi mobilnya ini diganjal dengan direktori telepon agar renggang sehingga anjing Irlandianya yang ada di dalam dapat leluasa bernapas.

Ia meniggal dunia pada 1994. Saat itu ia merupakan orang terkaya kelima di Perancis.

Kini Société Bic, yang berbasis di Clichy, Perancis, masih dikendalikan oleh keluarga Bich, yang memiliki 42 persen saham dan mengendalikan 55 persen hak suara. Perusahaan ini telah menjual lebih dari 100 milyar bolpoin habis-pakai-buang, menjadikannya pena paling laris di dunia.

Pena dan berbagai barang stasioner lainnya merupakan produk unggulan perusahaan dalam suatu ragam yang meliputi korek, pisau cukur, dan papan selancar. Bic adalah merek paling dikenal ketiga di Perancis dan merek Perancis yang paling dikenal di Amerika Serikat. Tanpa mempertimbangkan pembuatnya, bolpoin sering dirujuk dengan nama “Bic.”

Pena bolpoin masih dikenal sebagia “biros” di banyak negara, termasuk Inggris, Australia, dan Selandia baru. Di Argentina, tanpa mengingat pembuatnya, bolpoin dikenal dengan nama “biromes.”

Laszlo Biró sendiri menarik diri dari bisnis pada 1947 untuk berkonsentrasi melukis. Ia juga terus berinvestasi dan mengembangkan penemuan lainnya. Beberapa karya lainnya adalah kunci yang tak bisa dicuri, alat ukur yang dipasang di pergelangan tangan untuk merekam temperatur darah, serta ubin tahan panas.

Biró meninggal sebagai orang yang sejahtera di Buenos Aires pada 1985. Inventor’s Day di Argentina didirayakan pada hari lahir Biró, 29 September. Di Amerika Serikat, ia dimasukkan ke dalam Inventos Hall of Fame di Akron, Ohio, pada 4 Mei 2007.