6 Hal yang Membuat Resolusi Tahun Baru Gagal

Mengapa kita sangat sering terjebak dalam kebiasaan buruk?

  • Punya resolusi untuk mengubah kebiasaan buruk saat tahun baru? Ah paling gak bakal terlaksana kayak tahun-tahun kemarin.
  • Sering berniat untuk diet saat sebelum tidur namun selalu tergoda untuk makan snack di lemari sambil bergumam “Diet starts tomorrow?”
  • Ingin berhenti merokok namun saat merasa stres malah berujar “Satu batang saja tidak apa-apa”? (Sampai akhirnya satu bungkus rokok habis begitu saja)
  • Berusaha terbebas dari jeratan utang namun selalu tergoda untuk menggesek kartu kredit saat ada diskon di mall?
  • Selalu ingin berhenti bertengkar dengan pasangan karena hal-hal kecil, namun selalu terpancing amarah saat pasangan mengungkit-ungkit kesalahan yang lama?

Pernah merasakan hal-hal tersebut? Sering sekali kita ingin membuat perubahan besar dalam hidup kita.  Ingin mulai menabung, mengubah kebiasaan buruk saat bekerja, berhenti merokok, menurunkan berat badan. Sayangnya lebih sering gagal daripada berhasil.

Betapa seringnya orang gagal mengubah kebiasaan buruk dalam hidupnya

 

gagal mengubah kebiasaan burukBerikut ini beberapa statistik yang menunjukkan hal tersebut (statistik diambil di Amerika Serikat, pada beberapa kasus tampaknya bisa disesuaikan juga dengan kondisi di Indonesia):

  • 98% orang gagal menjaga resolusi tahun barunya dan tetap terjebak dalam kebiasaan buruknya
  • 70% orang Amerika yang melunasi utang kartu kredit dengan utang jaminan rumah tetap memiliki utang yang sama bahkan lebih tinggi.
  • 19 dari 20 orang yang ingin diet gagal mengurangi berat badannya
  • Pecandu alkohol atau narkoba yang berusaha berhenti malah kembali mengonsumsinya setelah 4-32 hari
  • Konseling pernikahan gagal menyelamatkan 4 dari 5 pasangan dari perceraian

Saat usaha untuk berubah itu gagal, ada 1 hal yang sering kita jadikan kambing hitam: kurangnya willpower. Kita merasa gagal berubah karena kurangnya keinginan kuat dalam diri kita. Kita merasa penyebabnya adalah kurangnya motivasi.

Ternyata itu salah besar.

Dalam buku Change Anything, Joseph Grenny mengatakan bahwa ada 6 faktor yang memengaruhi perilaku dan kebiasaan kita.buku change anything untuk mengubah kebiasaan buruk yang kita miliki

 

6 faktor yang memengaruhi kebiasaan (baik ataupun buruk) kita

6 pengaruh yang menentukan kebiasaan kita

  1. Personal motivation

Keinginan kita untuk berubah adalah langkah pertama yang sangat baik, seringkali ini disebut keinginan yang kuat dalam diri. Tidak adanya keinginan dari diri kita untuk  menghindari cheesecake akan membuat diet kita gagal lagi.

  1. Personal ability

Dengan mencari tahu dan belajar tentang berbagai ilmu tentang hal-hal yang menjebak kita dalam perilaku buruk akan membuat kita mampu menghindarinya.

Begitu pula sebaliknya,  kita tidak mengetahui hal-hal yang membuat kita bisa mengulang-ulang kebiasaan buruk.

  1. Social motivation

Kebiasaan buruk itu biasanya penyakit sosial. Kita tidak akan bisa mengubah perilaku buruk kalau teman-teman dekat kita justru malah “menggoda” kita untuk melakukannya. Berteman dengan penjual minyak wangi, kita akan mendapatkan harumnya. Berteman dengan pandai besi, kita akan mendapatkan corengan arangnya.

  1. Social ability

Apakah teman-teman dekatmu tahu cara mengubah kebiasaan buruk? Punya teman yang sama-sama ingin diet tapi selalu makan setelah jam 8 malam sangat memengaruhi kebiasaan kita.

Jawaban “Ya” adalah modal yang sangat penting untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Itulah sebabnya seringkali kita butuh coach untuk mengubah dan mendisiplinkan diri kita.

  1. Structural motivation

Dengan menghubungkan rewards & punishments dengan kebiasaan yang ingin kita ubah, kita akan lebih mampu konsisten. Namun kalau rewards & punishments itu justru mendorong kita untuk kembali ke kebiasaan lama, dapat dipastikan kita akan gagal.

  1. Structural ability

Mengubah lingkungan di sekitar kita akan meningkatkan kemampuan kita untuk tetap konsisten mengubah kebiasaan buruk. Misalnya kita ingin menabung, tapi selalu dijejali dengan informasi midnight sale yang hanya ada weekend ini akan membuat uang di rekening kita numpang lewat lagi.

Orang-orang yang gagal mengubah kebiasaan buruk tidak sadar akan 6 pengaruh di atas. Itulah sebabnya mereka selalu terjebak mengulang kebiasaan  yang sama. Mereka kalah jumlah. Seorang diri melawan 6 pengaruh kuat hanya akan membuat kita gagal lagi, dan lagi.

Akibat kurangnya pengetahuan tentang akibat dari kebiasaan buruk

perokok pasif lebih terancam sakit dan meninggal karena asap rokok

 

Salah satu contohnya adalah kurangnya personal ability.

  • Kebanyakan orang yang obesitas tidak tahu kalau minum 1 kaleng soda setiap harinya menambah 8 kg berat badan dalam setahun
  • Perokok yang membawa anaknya yang sakit asma ke emergency room tidak sadar bahwa merokok pasiflah yang membuat anaknya harus dirawat di rumah sakit
  • 70% karyawan yang mengetahui atasannya tidak menyukai laporan hasil kerjanya justru tidak bisa menjelaskan hal apa yang salah dalam pekerjaannya

Akibat kurangnya dukungan dari teman dan keluarga

belanja bersama teman membuat uang lebih cepat habis

Berikut ini beberapa akibat dari kurangnya social motivation & ability.

  • Mempunyai teman yang obesitas meningkatkan peluang kamu menjadi obesitas sebesar 75%
  • Pengunjung mall akan menghabiskan uang lebih banyak saat berbelanja dengan orang lain daripada saat belanja sendiri
  • Setiap 1 dari 3 keputusan pasangan untuk bercerai itu ditentukan oleh dorongan dari teman dekat

Namun ada berita gembira. Penelitian menunjukkan begitu mengetahui 6 pengaruh di atas, kita berpeluang 10 kali lebih besar untuk mengubah kebiasaan kita. Berikut ini beberapa contohnya.

Akibat mengubah 6 faktor yang memengaruhi kebiasaan kita

belajar manajemen konflik dapat menurunkan tingkat perceraian

  • Belajar mengelola konflik mengurangi risiko perceraian sampai sebesar 50%
  • Memberi reward pecandu yang sedang direhabilitasi setiap kali ia lulus uji narkoba dapat meningkatkan peluang sembuh sebesar 23%
  • Mengganti piring dari ukuran besar (30 cm) menjadi lebih kecil (23 cm) membuatmu mengurangi jumlah kalori yang masuk ke perut sampai sebanyak 33%

Maka setiap kali gagal mengubah kebiasaan buruk, periksa 6 pengaruh yang ada di sekitar kita, apakah mendukung kita untuk berubah?