Apa Itu Psikologi Perkembangan? 4 Hal yang Diperdebatkan Oleh Para Psikolog Perkembangan

Mengapa kita belajar psikologi perkembangan?

Manusia berubah sepanjang hidupnya. Psikologi perkembangan membantu kita mengeksplorasi apa saja yang berubah dan apa saja yang tetap sama.

Apakah kamu tahu kalau kamu meninggalkan seorang bayi 5 bulan dari ruangan, bayi itu bisa berpikir kalau kamu benar-benar menghilang? Bayi tidak memahami kalau manusia dan benda yang dia amati sebenarnya tetap ada walau tak terlihat.

Mengapa bayi membuat kesalahan ini? kapankah bayi mulai memahami bahwa orang tuanya tidak menghilang saat keduanya meninggalkan ruangan?

Pertanyaan-pertanyaan seperti inilah yang diajukan dalam ilmu psikologi perkembangan. Bidang ini diawali oleh psikolog asal Swis, Jean Piaget (1896-1980).

Setelah Perang Dunia I, Piaget mengajar di sebuah sekolah di Paris. Di sana, ia terlibat dalam menilai tes kecerdasan pertama.

Ia mengamati bahwa anak-anak cenderung memberikan alasan yang mirip untuk jawaban salah mereka. Tertarik akan hal ini, Piaget kembali pulang ke Swiss dan belajar bagaimana kecerdasan berkembang pada anak-anak.

Psikologi perkembangan adalah ilmu yang mempelajari bagaimana kita berubah sepanjang usia kita. Pertumbuhan fisik, intelektual, dan emosional berperan terhadap perkembangan psikologis.

Perubahan fisik selama perkembangan prakelahiran, seperti terpapar dengan alkohol, bisa memiliki dampak kognitif jangka panjang. Tidak merasa dicintai oleh orang tua dan tidak adanya kelekatan dengan mereka bisa menghasilkan kesulitan bersosialisasi.

Tokoh-tokoh dalam psikologi perkembangan mengajukan teori-teori tahap perkembangan. Teori yang dikembangkan Piaget memfokuskan pada perubahan kognitif.

Selain Piaget, ada pula Erik Erikson dan Lawrence Kohlberg. Erikson berfokus pada perubahan motivasi, sementara Kohlberg berfokus pada perubahan berpikir tentang moral.

Psikolog perkembangan juga menyelami keberlanjutan dalam perkembangan, atau hal-hal yang tetap sama sejak masa kanak-kanak sampai dewasa. Hal ini bisa membantu kita memahami semua jenis proses psikologis secara lebih menyeluruh, baik dari persepsi visual sampai penggunaan bahasa.

Misalnya saja pada penelitian beberapa psikolog di Imperial College, London, pada tahun 2010. Dengan menggunakan mesin fMRI, mereka memindai jaringan “kondisi istirahat” otak dari 70 bayi.

Jaringan kondisi istirahat adalah bagian otak yang selalu aktif, bahkan saat tidur. Mereka menemukan bahwa jaringan kondisi istirahat sudah mencapai tahap dewasa saat bayi mencapai usia kelahiran normal.

Para ilmuwan menganggap salah satu bagian jaringan inilah yang berperan dalam introspeksi dan melamun. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir sudah mampu melamun, yang sebelumnya dianggap belum bisa. Mempelajari bayi memberikan wawasan baru kepada para psikolog tentang introspeksi dan melamun, proses yang biasanya dihubungkan dengan orang dewasa.

Psikologi perkembangan tidak hanya mempelajari bayi dan anak-anak di laboratorium saja. Ilmu ini juga berusaha menghubungkan tahap-tahap perkembangan dengan pemahaman yang lebih menyeluruh tentang arti menjadi manusia.

Seperti di cabang psikologi lainnya,  pertanyaan mendasar tentang bawaan vs pengasuhan (nature vs nurture) mendasari banyak penelitian dan teori psikologi perkembangan.

Tahap-tahap perkembangan Piaget dan Erikson memiliki beberapa komponen bawaan. Komponen bawaan ini terjadi pada usia yang sama untuk kebanyakan orang dan sering terkait dengan perubahan fisik. Sementara itu pengasuhan memiliki dampak pada kemampuan anak untuk bergerak lebih mulus dalam melalui tahapan-tahapan ini. anak-anak yang diabaikan atau dianiaya seringkali gagal berkembang secara normal.

Perdebatan bawaan vs pengasuhan ini akan dibahas lebih lanjut pada bagian isu psikologi perkembangan.

Perkembangan psikologis berhubungan dengan biologi dan interaksi sosial. Psikologi perkembangan mencoba untuk mengurai faktor-faktor ini lewat membahas perubahan pada tahap-tahap perkembangan dan juga mengidentifikasi kontinuitas dari anak-anak sampai dewasa.

 

..Siapakah Psikolog Perkembangan Itu?

..
Psikolog perkembangan mempelajari pertumbuhan dan perkembangan manusia yang terjadi sepanjang usia. Yang diamati bukan hanya perkembangan fisik, tetapi juga perkembangan kognitif, sosial, intelektual, persepsi, kepribadian, dan emosional.

Penelitian perkembangan manusia penting bukan hanya untuk psikologi, tetapi juga untuk biologi, antropologi, sosiologi, pendidikan, dan sejarah. Psikolog perkembangan membantu kita memahami bagaimana manusia berubah dan tumbuh lalu menerapkan pengetahuan ini agar kita bisa mencapai potensi kita yang sesungguhnya.

Apa yang Psikolog Perkembangan Lakukan?

..
Tugas spesifik yang dilakukan oleh psikolog perkembangan itu bervariasi tergantung spesialisasinya. Sebagian psikolog perkembangan fokus bekerja dengan orang tertentu, misalnya anak-anak yang perkembangannya terlambat. Sebagian lainnya mengkhususkan diri mempelajari rentang usia tertentu, misalnya remaja atau manula.

Beberapa pekerjaan yang psikolog perkembangan lakukan bisa termasuk:

  • Mengevaluasi anak-anak untuk menentukan apakah mereka mengalami cacat perkembangan.
  • Menginvestigasi bagaimana keahlian bahasa didapat.
  • Mempelajari bagaiman pembenaran moral berkembang pada anak-anak.
  • Mengeksplorasi cara-cara untuk membantu manula tetap mandiri.

Psikolog Perkembangan Bisa Bekerja di Mana Saja?

..
Psikolog perkembangan bisa bekerja di berbagai lingkungan. Beberapa bekerja di lingkungan akademik, seringkali melakukan penelitian dengan topik perkembangan dan juga mengajar.

Sebagian yang lain bekerja di pemerintahan untuk membantu menilai, mengevaluasi, dan menangani orang-orang yang menderita cacat perkembangan. Bidang lainnya yang bisa dijalani psikolog perkembangan adalah di panti jompo, klinik rehabilitasi, klinik psikiatris, dan rumah sakit.

Isu-Isu Psikologi Perkembangan

..
Ada beberapaisu penting yang diperdebatka sepanjang sejarah psikologi perkembangan. Pertanyaan-pertanyaan yang paling sering diajukan di antaranya:

  • Apakah perkembangan lebih ditentukan oleh genetik atau lingkungan?
  • Apakah perkembangan terjadi secara lambat dan mulus, ataukah perubahan terjadi dalam tahap-tahap tertentu?
  • Apakah anak usia dini mengalami dampak perkembangan terbesar, ataukah peristiwa yang terjadi saat sudah besar sama pentingnya?

Beberapa ini beberapa pertanyaan mendasar tentang psikologi perkembangan dan juga anggapan yang lebih banyak dianut oleh sebagian besar psikolog saat ini.

Bawaan atau pengasuhan? (nature vs nurture)

Debat tentang peran keturunan atau lingkungan adalah salah satu isu tertua dalam filosofi dan psikologi. Filsuf seperti Plato dan Descartes mendukung gagasan bahwa beberapa bagian dari diri kita sudah tetap sejak lahir.

Sementara itu, pemikir seperti John Locke mengutarakan konsep tabula rasa, yakni kepercayaan bahwa pikiran itu seperti kertas kosong saat lahir. Pengalamanlah yang menentukan pengetahuan kita.

Saat ini, kebanyak psikolog percaya bahwa interaksi antara keduanyalah yang menyebabkan perkembangan. Beberapa aspek perkembangan sangat ditentukan oleh biologis, seperti pubertas. Namun, waktu pubertas bisa dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti diet dan nutrisi.

Pengalaman masa kecil atau pengalaman setelah besar?

Pertanyaan penting kedua dalam psikologi perkembangan adalah tentang sejauh mana peran pengalaman di masa kanak-kanak dibandingkan pengalaman saat sudah dewasa.

Apakah kita lebih dipengaruhi oleh peristiwa yang terjadi saat kita maish balita? Ataukah peristiwa saat kita dewasa memberikan porsi pengaruh yang sama?

Ahli teori psikoanalitik berfkus pada kejadian yang terjadi pada masa usia dini. Menurut Freud, sebagian besar kepribadian anak sudah ditetapkan pada usia 5 tahun. Kalau memang benar seperti itu, orang-orang yang mengalami penganiayaan semasa kecil  tidak akan pernah berkembang dengan normal.

Sebaliknya, peneliti telah menemukan bahwa pengaruh kejadian di masa kecil tidka berarti mendominasi perilaku seseorang sepanjang hidupnya. Banyak orang dengan masa kecil yang jauh dari sempurna bisa berkembang dengan normal.

Kontinuitas atau diskontinuitas?

Perdebatan besar ketiga dalam psikologi perkembangan adalah tentang kontinuitas. Apakah perubahan terjadi secara mulus setiap waktu? Ataukah melalui serangkaian tahap yang sudah ditentukan?

Beberapa teori perkembangan berpendapat bahwa perubahan itu hanyalah masalah kuantitas. Anak-anak menunjukkan lebih banyak keahlian tertentu seiring dia tumbuh dewasa.

Teori lainnya menekankan serangkaian tahap di mana keahlian muncul pada titik perkembangan tertentu.

Sebagian besar teori perkembangan ada pada 3 area ini:

  1. Teori psikoanalitik dipengaruhi oleh Sigmund Freud, yang percaya akan pentingnya alam bawah sadar dan pengalaman masa kecil. Kontribusi Freud pada teori perkembangan ada pada proposalnya bahwa perkembangan terjadi melalui serangkaian tahap psikoseksual.

Ahli teori Erik Erikson mengembangkan gagasan Freud dengan mengajukan teori perkembangan psikososial bertahap. Teori Erikson berfokus pada konflik yang terjadi pada tahap perkembangan yang berbeda. Namun berbeda dengan Freud, Erikson menjelaskan perkembangan di sepanjang masa hidup.

  1. Teori pembelajaran berfokus pada bagaimana lingkungan memengaruhi perilaku. Proses pembelajaran yang penting di antaranya pengondisian kelas, pengondisian operan, dan pembelajaran sosial. Dalam setiap kasus, perilaku dibentuk lewat interaksi antara individu dengan lingkungan.
  2. Teori kognitif berfokus pada perkembangan proses, keahlian, dan kemampuan mental. Contoh dari teori kognitif adalah teori perkembangan kognitif Piaget.

Perilaku abnormal atau perbedaan individu?

Salah satu perhatian terbesar banyak orang tua adalah apakah anaknya tumbuh dengan normal.

Tahapan perkembangan memberikan petunjuk untuk keahlian dan kemampuan yang akan didapat pada usia tertentu. Namun akan menimbulkan kekhawatiran saat seorang anak agak tertinggal dibanding norma alias kasus pada orang kebanyakan.

Teori perkembangan memang sering berfokus pada kekurangan perilaku. Namun fokus pada perbedaan individu dalam perkembangan juga semakin sering dilakukan.

Teori psikoanalitik mulanya berfokus pada perilaku abnormal, sehingga teori perkembangan sering menjelaskan kekurangan dalam perilaku.

Teori pembelajaran lebih bergantung pada uniknya pengaruh lingkungan terhadap individu, sehingga perbedaan individu menjadi bagian yang penting pada teori ini.

Saat ini, psikolog melihat baik pada norma dan perbedaan individu saat menjelaskan perkembangan anak.