Persiapkan Si Kecil Agar Mau Menerima Adek Kecil di Tengah Keluarga

Anak adalah pelengkap kebahagiaan dalam keluarga. Kehadirannya menambah semarak suasana rumah dan menyita perhatian keluarga besar. Alhasil anak pertama mendapatkan curahan kasih sayang yang terbaik dari ayah dan bunda.

Namun kehadiran sang adik mau tidak mau merubah segalanya. Perhatian bunda harus terbagi menjadi dua. Terlebih sang adik harus mendapatkan ASI sebagai satu-satunya nutrisi untuknya. Interaksi dengan si adik tentu lebih besar dibandingkan kakaknya.

Rasa cemburu pada si kakak atas kehadiran adik adalah sesuatu yang wajar. Tak sedikit dari mereka yang akhirnya jatuh sakit hingga harus di rawat di rumah sakit lantaran ingin diperhatikan.

Ada juga yang mengalami perubahan drastis seperti tiba-tiba menjadi cengeng, suka mencari perhatian, bahkan ada yang sering memukul adik bayinya. Dampak buruk ini dapat dihindari jika ayah dan bunda sudah mempersiapkan psikologis si kakak sejak adiknya masih di dalam kandungan.

Beberapa hal di bawah ini dapat dilakukan ayah bunda untuk mempersiapkan kondisi psikologis si kakak menghadapi kehadiran adek bayi.

Ajaklah Si Kakak Berkomunikasi

www.kehamilanku.web.id

“Ayah dan bunda sayang kakak. Di dalam perut bunda ada adik. Ayah bunda juga sayang sama adik. Jadi kakak harus sayang sama adik ya.”

Begitulah salah satu contoh berkomunikasi dengan si kakak. Berikan pemahaman bahwa di dalam perut bunda akan ada bayi yang kelak menjadi adiknya.

Ajaklah sang kakak mengelus-elus perut bunda. Biarkan ia merasakan gerakan-gerakan kecil adiknya di dalam perut seperti menendang. Biarkan ia senang bersama adik kecilnya dan tidak sabar menunggu adiknya lahir ke dunia.

Libatkan Si Kakak Mempersiapkan Perlengkapan Adiknya

www.dinkytoes.com

Ajaklah si kakak ke babby shop bersama ayah dan bunda. Libatkan ia untuk memilih pakaian bayi yang akan di pakai adiknya. Jika ia meminta dibelikan mainan, berikan pengertian bahwa ia harus berbagi dengan adiknya kelak.

Si kakak akan merasa ikut memiliki adik dan akan muncul rasa tanggung jawab ikut menjaga adiknya.

Perlihatkan Foto-Foto Masa Kecil Si Kakak

www.warmze.com

Saatnya kamu mengeluarkan album berdebu yang berisi foto-foto masa kecil si kakak. Perlihatkan saat kakak masih bayi, belajar tengkurap, belajar makan, dan lain sebagainya.

Berikan penjelasan kepada si kakak bahwa adiknya kelak juga akan mengalami seperti yang telah kakak alami. Sangat repot merawat kakak saat masih bayi. Jadi kakak harus membantu bunda dan ayah jika adiknya sudah lahir. Apalagi bunda masih kesakitan setelah melahirkan adiknya.

Berusahalah Bersikap Adil

www.widhiaanugrah.com

Setelah kelahiran si adik, ayah bunda sebisa mungkin harus berusaha bersikap adil. Jangan sampai si kakak merasa bahwa adiknya perampas kebahagiaannya. Ayah bunda sudah tidak sayang lagi pada kakak.

Merawat si adik memang membutuhkan perhatian lebih. Namun bunda juga harus memperhatikan kebutuhan si kakak seperti menyiapkan sarapan, membawakan dongeng sebelum tidur, dan lain sebagainya.

Jika bunda merasa repot mengurusi 2 anak selepas persalinan, tak ada salahnya meminta bantuan asisten rumah tangga. Setelah tubuh bunda fit dan sudah bisa menemukan pola mengasuh kedua anak dengan adil, maka kamu bisa memutus hubungan kerja dengan asisten rumah tangga.

Mintalah dukungan suami untuk memainkan peranmu. Ayah si kakak juga ikut memberikan pengertian kepadanya. Kerja sama yang baik dengan pasangan adalah kunci utama mengendalikan keluarga agar menjadi tentram dan selalu bahagia.

Jika kamu sudah berhasil mengendalikan kakak agar tidak cemburu dengan kehadiran adiknya, maka dengan sendirinya akan muncul rasa kasih sayang pada si kakak untuk adiknya.

Bukan tidak mungkin si kakak bisa membantu bunda menjaga adik saat bunda perlu pergi sebentar.