Mengenal Perkembangan Emosi Anak Mulai dari Usia 0 Hingga 36 Bulan

Setiap manusia di dunia ini diciptakan oleh Allah memiliki emosi. Namun sebagian dari kita sering salah kaprah dengan istilah emosi. Banyak yang memahami bahwa emosi itu adalah respon seseorang ketika ia marah. Oleh karena itu, biasanya orang yang suka marah-marah sering disebut dengan orang yang emosian.

Tapi, benarkah anggapan tentang emosi seperti di atas? Wah, ternyata kita salah kaprah lho kalau beranggapan seperti itu! Ternyata yang namanya emosi itu sifatnya netral, sebatas informasi yang disampaikan ke otak kita untuk diolah kembali. Nah, kalau orang yang marah, sesungguhnya itu merupakan ekpresi dari emosinya dan bentuk ekspresi emosiĀ  bisa macam-macam, bisa bahagia, merasa bersalah dan lain sebagainya.

Satu fakta penting yang perlu kita ketahui tentang emosi, tepatnya tentang ekspresi emosi. Bahwasanya ekspresi emosi itu mulai terbentuk dari kita bayi. Jadi, kalau kita mau membentuk anak kita supaya bisa menempatkan ekspresi emosinya dengan baik saat dewasa nanti, maka kita perlu membantunya berlatih dari kecil.

Untuk tujuan di atas, tentunya kita perlu kenalan dulu dengan tahapan perkembangan emosi anak mulai dari usia 0 sampai dengan 36 bulan. Bagaimana sih perkembangan emosi anak seusia itu? Kalau penasaran, langsung kita lihat saja yuk!

Usia 0 Sampai dengan 3 Bulan

bayi-tabung.com

Di usia ini, bayi sudah bisa menerima rangsangan. Misalnya saja ketika kita berbicara di dekat telinganya, maka ia pun akan memberi reaksi seperti terkejut atau menggerakkan anggota tubuhnya. Di usia ini mereka pun sudah menunjukkan bahwa mereka memiliki rasa ingin tahu dan ketertarikan terhadap sesuatu baik itu orang maupun benda di sekitar.

Di usia ini pun kita bisa melihat bahwa bayi mulaiĀ  tersenyum ketika bertemu dengan orang lain. Walaupun di awal-awal hingga seminggu setelah kelahiran, bayi belum mampu melihat dengan sempurna apa-apa di sekitarnya.

Usia 3 Sampai dengan 6 Bulan

dermis70.blogspot.com

Di usia 3 sampai dengan 6 bulan, bayi sudah mulai bisa merasakan perasaan kecewa jika sesuatu yang diharapkan tidak terjadi. Di usia ini mereka sudah bisa mengekspresikan kekecewaannya dengan marah, menangis atau menjadi waspada dengan perlakuan atau pun benda tertentu.

Di usia ini juga mereka sering tersenyum, mengoceh dan tertawa. Hal ini menandakan bahwa mereka sudah bisa memberikan respon timbal balik dari apa yang dilakukan oleh pengasuhnya. Jika pengasuhnya tersenyum, maka ia pun akan tersenyum.

Usia 6 Sampai dengan 9 Bulan

mamafhia.wordpress.com

Pada usia ini, bayi sudah mulai bermain dengan melakukan interaksi sosial dengan orang lain. Interaksi yang dilakukan bisa dengan berbicara atau menyentuh, agar bayi atau orang lain memberikan respon atas tidakannya. Mereka pun sudah bisa menunjukkan ekspresi yang berbeda-beda, mulai dari menunjukkan rasa senang, takut, marah atau pun terkejut.

Usia 9 Sampai dengan 12 Bulan

solusisehatku.com

Di usia ini, bayi mulai berhati-hati dengan orang baru dan lingkungan yang baru. Ia mulai merasakan takut dengan hal yang baru-baru. Di usia ini pun, bayi mengungkapkan emosinya dengan lebih jelas dan lebih bisa mengungkapkan suasana hatinya. Misalnya saja ketika ia mau minum susu, tapi tidak segera dipenuhi, maka di usia ini bayi bisa menangis sejadi-jadinya.

Usia 12 Sampai dengan 18 Bulan

id.aliexpress.com

Pada usia ini, orang tua atau pun pengasuhnya harus mulai waspada, karena bayi di usia ini sedang asyik-asyiknya mengeksporasi lingkungan. Hal ini mereka lakukan agar mereka mampu menguasai lingkungan, sehingga tingkat kepercayaan dirinya pun meningkat. Kenapa orang tua perlu waspada? Karena saat mengeksplorasi lingkungan, cara untuk mereka mengenali sesuatu salah satunya dengan memasukkan benda-benda ke dalam mulutnya.

Usia 18 Sampai dengan 36 Bulan

secretsofbabybehaviour.com

Di usia ini, anak sudah menyadari jika pengasuhnya, dalam hal ini bisa orang tua dan bisa siapa pun, pergi meninggalkannya. Oleh karena itu, mereka kadang kala merasa gelisah. Apalagi di jam-jam tertentu saat orang tuanya berangkat kerja.