5 Deretan Pasukan Elit Indonesia yang Disegani oleh Negara Asing

Pasukan Elit Indonesia – Walaupun di atas kertas perhitungan alat utama sistem persenjataan RI masih kalah jauh dibandingkan negara lain, akan tetapi bila dilihat dari sisi kekuatan pasukan tempur, Indonesia masuk dalam daftar negara paling diperhitungkan serta ditakuti karena memiliki banyak pasukan elit.

Berikut ini adalah daftar pasukan elit Indonesia teratas yang paling “horor” jika diterjunkan ke medan peperangan:

DENJAKA (DETASEMEN JALA MANGKARA)

elshinta.com

Detasemen Jala Mangkara (disingkat Denjaka) merupakan detasemen pasukan khusus TNI Angkatan Laut yang merupakan gabungan antara personel Kopaska dan Taifib Korps Marinir TNI-AL.

Anggota pasukan Denjaka dilatih di Bumi Marinir Cilandak dan wajib menyelesaikan suatu pelatihan dan pendidikan yang disebut PTAL (Penanggulangan Teror Aspek Laut) yang berlangsung selama 6 bulan lamanya.

Denjaka dibentuk pada tanggal 13 November 1984 berdasarkan instruksi Panglima TNI kepada Komandan Korps Marinir No Isn.01/P/IV/1984. Tugas pokok Denjaka ialah membina kamampuan antiteror dan antisabotase di laut dan daerah pantai serta kemampuan klandestin aspek laut.

YONTAIFIB (BATALYON INTAI AMFIBI)

metrotvnews.com

Batalyon Intai Amfibi atau disingkat YonTaifib merupakan satuan elit dalam Korps Marinir seperti halnya Grup 3/Sandhi Yudha Kopassus dalam jajaran TNI Angkatan Darat. Dulunya satuan ini bernama KIPAM yakni Komando Intai Para Amfibi.

Untuk bisa menjadi anggota pasukan ini, seorang prajurit marinir diharuskan memenuhi persyaratan aktif berdinas minimal selama dua tahun selain persyaratan mental, fisik, dan kesehatan.

Salah satu program latihan untuk pasukan ini sebagai pendidikan ialah berenang sejauh 3 km dengan kondisi kaki dan tangan terikat. Dari satuan inilah nantinyan akan direkrut pasukan terbaik yang akan masuk dalam Detasemen Jala Mengkara, yakni pasukan elitnya TNI-AL.

Pasukan YonTaifib memiliki tugas pokok membina dan menyediakan kekuatan dan kemampuan unsur-unsur amfibi ataupun pengintaian darat serta tugas-tugas operasi khusus dalam rangka pelaksanaan operasi oleh satgas TNI-AL, operasi pendaratan amfibi, atau operasi-operasi lainnya.

KOPASKA (KOMANDO PASUKAN KATAK)

jakartagreater.com

Kopaska atau Komando Pasukan Katak dibentuk pada tanggal 31 Maret 1962 oleh Presiden Sukarno sebagai pendukung kampanye militer di Irian Jaya walaupun sebenarnya pasukan ini sejatinya sudah ada sejak tahun 1954. Semboyan korps ini ialah “Tan Hana Wighna Tan Sirna” yang bermakna “tak ada rintangan yang tak dapat diatasi”.

Sejatinya, Pasukan khusus ini sebenarnya sudah ada sejak 1954. Semboyan dari korps ini adalah “Tan Hana Wighna Tan Sirna” yang berarti “tak ada rintangan yang tak dapat diatasi”.

Kopaska terdiri dari dua grup dalam perkembangannya kini, satu grup di Armada Barat di Jakarta dan lain grup di Armada Timur di Surabaya. Tugas pokok mereka yaitu menyerbu kapal dan pangkalan musuh, menghancurkan instalasi bawah air, serta menyiapkan perebutan pantai dan operasi pendaratan pasukan amfibi.

KOPASSUS (KOMANDO PASUKAN KHUSUS)

intelijenmiliter.wordpress.com

Grup 3/Sandhi Yudha adalah satuan Kopassus yang memiliki spesifikasi tugas perang rahasia ”Clandestine Operation” dibentuk pada tanggal 24 Juli 1967 dan bermarkas di Markas Komando Cijantung, Jakarta Timur.

Calon pasukan grup ini sangat ketat diseleksi baik dari yang masih pendidikan hingga personel yang bertugas aktif di kesatuan namun berbakat dalam hal intilijen.

Dalam sebuah operasi militer, operasi intilijen tempur atau combat intell terlebih dahulu dilakukan sebelum gerakan pasukan besar. Operasi tersebut dilakukan untuk mengetahui kondisi serta situasi lapangan. Fungsi inilah yang ditugaskankepada personel dengan kemampuan Sandhi Yudha.

DENBRAVO (DETASEMEN BRAVO 90)

photobucket.com

Satuan Bravo 90 (Satbravo-90) sebelumnya bernama Denbravo 90 ialah satuan pelaksana operasi khusus Korps Pasukan Khas yang berkedudukan langsung di bawah Dankorpaskhas.

Satuan ini bertugas melaksanakan opersai intilijen, melumpuhkan alutsista/instalasi milik musuh dalam upaya mendukung operasi udara dan penindakan teror bajak udara ataupun operasi lain sesuai kebijakan Panglima TNI.

Satuan Denbravo bisa dibilang pasukan elit khusus Indonesia yang paling mudah dibentuk yakni pada tahun 1990. Konsep pembentukan pasukan ini merujuk pada pemikirian Jenderal Gulilio Douchet yakni: “Lebih mudah dan lebih efektif menghancurkan kekuatan udara lawan dengan cara menghancurkan pengkalan/instalasi serta alutsistanya di darat daripada harus bertemput di udara.”

Dikukuhkan oleh KSAU Marsekal TNI Hanafie Asnan pada tanggal 16 September 1990, pasukan Bravo ini memiliki motto: Catya Wihikan Awacyama Kapala yang bermakna Setia, Terampil, Berhasil. Dalam operasinya, Bravo bergerak tanpa identitas.