Menulis Kutipan

Kutipan yaitu bagian dari sebuah pernyataan atau hasil penelitian, baik yang dilakukan oleh penulis/peneliti lain maupun penulis/peneliti sendiri yang telah didokumentasikan atau dipublikasikan. Kutipan digunakan ketika Anda membuat artikel, opini, jurnal, atau penelitian yang bersifat ilmiah.

Bentuk-Bentuk Kutipan

Ada dua bentuk kutipan, yaitu:

1. Kutipan langsung

Kutipan langsung adalah bentuk kutipan yang dilakukan secara langsung. Jika menggunakan kutipan secara langsung, Anda tidak diperkenankan untuk mengubah atau memberikan tambahan pada naskah kutipan asli. Untuk mempermudah gunakan tanda sic, yaitu diawali dengan tanda ” dan diakhir dengan tanda kutip (“… “). Gunakan tiga titik berspasi (. . .), apabila ada bagian yang dihilangkan. Contoh kutipan langsung:

  • Kutipan seluruhnya:
    “Bahasa tampaknya merupakan unsur penting dan dasar dari pengertian sastra. Namun, bahasa cenderung tidak dianggap sepenuhnya identik dengan sastra. Sastra dipahami sebagai bahasa tertentu yang khusus, yang berbeda dari bahasa pada umumnya. Apa yang disebut sebagai susastra seringkali diartikan sebagai bahasa yang indah, bahasa yang berirama, yang mempunyai pola-pola bunyi tertentu seperti persajakan, ritme, asonansi dan aliterasi, dan sebagainya”. (Faruk, 2010)
  • Kutipan sebagian:
    “Bahasa tampaknya merupakan unsur penting dan dasar dari pengertian sastra. Namun, bahasa cenderung tidak dianggap sepenuhnya identik dengan sastra . . . “(Faruk , 2010)

2. Kutipan tidak langsung

Kutipan tidak langsung yaitu bentuk kutipan yang dilakukan secara tidak langsung. Kutipan tidak langsung terintegrasi dengan teks, diberi jarak antar baris yang sama dengan teks dengan tidak memberikan tanda kutip, dan pada bagian depan atau belakangnya dicantumkan sumber kutipan.

Contoh:

  • Kemungkinan pengertian sastra sebagai tulisan tidak dapat dielakkan karena secara etimologis sastra itu sendiri sebagai nama berarti ‘tulisan’. Pengertian dalam bahasa Indonesia yang demikian tidak hanya berlaku di Indonesia saja. Bahkan nama sastra sebenarnya merupakan terjemahan bahasa Indonesia dari nama yang digunakan dalam masyarakat asing, khususnya Eropa. Dalam bahasa Inggris, sastra dinamakan literature, dalam bahasa Jerman dinamakan literatur, dalam bahasa Perancis litterature. Nama susastra yang kurang lebih berarti ‘tulisan yang indah’ juga digunakan dalam masyarakat bahasa Eropa tersebut: letterkunde dalam bahasa Belanda, belles-lettres dalam bahasa Perancis (Teeuw, 1984)
  • Secara etimologis, semiotika berasal dari kata seme (Yunani) yang berarti penafsir tanda. Ada pula yang menyebutnya berasal dari kata semeion yang berarti tanda (Ratna, 2011). Dalam lapangan kritik sastra, penelitian semiotik meliputi analisis sastra sebagai sebuah penggunaan bahasa yang ditentukan oleh konvensi-konvensi tambahan dan meneliti ciri-ciri (sifat-sifat) yang menyebabkan bermacam-macam wacana mempunyai makna (Pradopo, 2010). Dengan demikian, semiotik adalah ilmu
    tentang tanda-tanda.

Selamat berkarya. Semoga bermanfaat.