Setiap zaman bergeser sesuai perkembangannya. Bagi mereka yang mampu menebak masa depan dan mengikuti alur zaman, Ia akan bertahan. Begitu sebaliknya, bagi mereka yang masih tetap melanggengkan kebudayaan lama akan digilas oleh zaman.
Tampaknya keberhasilan kartun Upin & Ipin inilah salah satu bukti kesuksesan dalam mengikuti alur zaman. Kartun ini sangat laris ditonton di berbagai negara termasuk di Indonesia.
Pertanyaan pertama yang muncul ketika film animasi ini laris tidak lain karena cerita dan tokohnya yang mirip di kehidupan di Indonesia. Tidak hanya itu saja, kartun Upin & Ipin menjadi laris juga karena di dalamnya sangat lekat unsur kemelayuannya serta sentuhan-sentuhan religiusnya.
Mungkin Anda akan bertanya kembali siapa sebenarnya di balik kartun yang sekali tayang iklan mendapatkan bayaran sebesar 96.000 ringgit Malaysia atau setara dengan Rp. 355,4 juta (kurs Rp. 3.702 per ringgit).
Ya, tidak lain dan tidak bukan merupakan salah satu putri Indonesia bernama Marsha Chikita Fawzi. Beliau adalah anak dari artis Ikang Fawzi.
Putri Indonesia yang berpesan besar dalam pembuatan kartun Upin & Ipin ini berawal dari manag di salah satu perusashaan Las’ Cupaque Production. Meskipun magang, Kiki sudah dibayar sebesar 500 RM.
Berkat kegigihannya, kini kartun Upin & Ipin telah menembus angka 600 ribu followers saluran khusus termasuk di Indonesia.