7 Alasan yang Membuat Pria Sulit Mendengarkan Wanita

“Sudah, itu masalah kecil. Tidak perlu kamu pikirkan gitu, nanti kamu stres,” ungkap seorang suami saat istrinya mengungkapkan keluh kesahnya. Mendengar suaminya mengecilkan permasalahan (dan juga perasaannya), sang istri menjadi marah. “Jadi perasaan aku ngga penting gitu?!” menjadi respon sang istri.

Umumnya wanita merasa pria tidak memahami wanita. Salah satu alasan terbesarnya adalah pria tidak berusaha untuk mendengarkan wanita.

Wanita sering merasa dikecilkan (“Sudah tidak usah dipikirkan”), terkadang merasa tidak diperhatikan (“Hmmm, terus gimana?” kata sang pria sambil mengganti saluran televisi yang sedang ia tonton). Atau alih-alih mendengarkan lebih detail, pria berusaha memberi solusi (padahal yang  wanita butuhkan adalah teman mengobrol).

Saat wanita protes, “Kok kamu tidak mendengarkan aku sih?!” Langsung dibalas pria, “Ini aku dari tadi mendengarkan kok!” Pada akhirnya, wanita merasa semakin tidak didengarkan.

Sebenarnya apa yang membuat pria sulit mendengarkan wanita, Robert Leahy, Ph.D. dari American Institute of Cognitive Therapy mengungkapkan 7 alasan yang membuat pria “tidak” mendengarkan wanita.

Sebenarnya apa yang membuat pria sulit mendengarkan wanita, Robert Leahy, Ph.D. dari American Institute of Cognitive Therapy mengungkapkan 7 alasan yang membuat pria “tidak” mendengarkan wanita.

  1. Perebutan menang-kalah

pria tidak mau mengalah karena takut direndahkan wanita

Sebagian pria memandang hubungan intimnya sebagai permainan menang-kalah. Jika wanita mengeluarkan unek-uneknya, saat itulah wanita menang dan pria kalah. Sebagai hasilnya, pria-pria ini berusaha untuk mendominasi dan mengontrol wanita.

Pria akan mengatakan kalau sang wanita itu tidak logis, lepas kendali, atau cuma cari ribut. Seorang pria berkata, “Kamu hanya mau saya jadi keset kamu aja ya!”

  1. Sarkasme

 

pria merendahkan wanita dengan sarkasmeBanyak pria menanggapi keluhan dan ungkapan kemarahan wanita dengan sarkastis. Misalnya dengan mengutarakan, “Ah, kamu paling lagi PMS,” atau “Sudah, sudah, kemarin juga masalah yang kamu omongin itu ga penting.”

Pria berpikir dengan sarkasme, wanita akan bisa melihat kalau kekesalan yang wanita alami itu bukan masalah besar. Namun, akibatnya justru wanita mendapat 2 pesan:

  • Sang pria tidak peduli padanya
  • Sang pria adalah orang terakhir yang bisa mendukung dirinya

Walau pria menganggap dirinya sendiri sebagai orang yang cerdas dan humoris karena mampu tetap mengeluarkan sarkasme di saat-saat sulit, wanita justru menganggap pria tidak mengerti dan tidak sensitif.

  1. Alasan kemaskulinan

 

pria merasa mendengarkan wanita itu tidak jantanBanyak pria yang menganggap menggunakan perkataan emosional untuk mendukung wanita itu tidak jantan. “Kalu kamu minta saya mendengarkan seperti itu, berarti kamu berharap kita jadi seperti banci,” ungkap seorang pria.

Pria-pria ini berkeyakinan kalau pria itu harus kuat dan mendominasi. Curhat yang terlalu emosional itu terlalu feminim untuknya. Ia jadi merasa kehilangan harga dirinya sebagai “pria sejati.”

Wanita memang menganggap rasa percaya diri yang didapat dari kejantanan pria itu menarik. Sayangnya, alasan kejantanan ini pula yang membuat pria cenderung emosional hanya saat ia marah.

  1. Masalah emosional

 

pria menjauh saat wanita mengeluhSebagian pria menganggap keluhan wanita itu menyebalkan. Mendengarkan curhatan wanita sedikit saja sudah membuat sang pria ingin marah, atau setidaknya menjauh.

Faktanya, hal ini didukung juga oleh hasil riset bahwa detak jantung pria meningkat pada saat wanita mengeluh. Akibatnya pria tidak bisa mengontrol emosinya, lalu mencoba melakukan salah satu dari 2 hal ini:

  • Mencoba membuat wanita diam
  • Pergi menjauh

Namun reaksi ini justru membuat wanita merasa terlalu dikekang dan ditinggalkan.

  1. Tidak ingin sang wanita terbiasa mengeluh

 

pria tidak ingin wanita terus mengeluh dan marahSebagian pria percaya mengakui perasaan wanita dan meluangkan waktu untuk mendengarkan keluhan perasaan wanita itu hal yang buruk. Pria ini merasa akibat dari mendengarkan adalah sang wanita menjadi lebih sering mengeluh.

Itulah sebabnya pria berusaha untuk menghentikan amarah wanita dengan menggunakan sarkasme, mengontrol, atau diam. Sementara itu, wanita merasa sang pria tidak mau mendengarkan. Wanita merasa sang pria itu dingin, jauh, dan kejam. Akibatnya, sang wanita mencari pelarian yang bisa mendengarkannya. Bisa teman wanitanya, atau lelaki  lain.

  1. Mengharapkan wanita untuk lebih rasional

pria dan wanita bertengkarSebagian pria menganggap istrinya harus selalu rasional.  Bukan hanya itu, pria menganggap ketidakrasionalan itu tidak bisa ditoleransi. Saat pria ini melihat ketidakrasionalan pasanganya, ia akan membalas dengan salah satu dari 4 hal ini:

  • Menunjukkan kalau cara berpikir sang wanita itu salah
  • Mengabaikan omongan wanita
  • Menjadi sarkastis
  • Menarik diri dan diam

Meminta wanita untuk jadi rasional ini tampaknya “dewasa” namun sayangnya hal ini tidak bisa membuat sang wanita bahagia. Komunikasi dengan wanita itu seharusnya menenangkannya, membuatnya nyaman, membuatnya merasa terhubung. Bukan dengan membandingkan informasi dan bertanding siapa yang paling logis.

  1. Menganggap bahwa isi curhatan wanita adalah masalah yang perlu diselesaikan

pria menganggap curhat wanita itu masalah yang harus diselesaikanPria berpikir bahwa tujuan curhat adalah untuk membagikan fakta yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah. Pria berpikir kalau sharing perasaan tidak akan menghasilkan apa-apa. Pria juga menganggap kalau pasangannya tidak ingin menyelesaikan masalah dan membuang-buang waktu saja saat mengeluhkan perasaannya.

Namun saat sang pria mencoba menyelesaikan masalah, justru wanita menganggapnya negatif. Wanita akan menjadi lebih emosional karena ia merasa tidak didengarkan sampai akhirnya sang wanita menarik diri dan tidak peduli.

Bagi pria, apakah kamu terjebak dalam 7 alasan ini? Jika ya, sudah saatnya kamu mengubah cara berkomunikasi dengan wanita. Untuk lebih memahami hal ini, baca juga Mengapa Pria dan Wanita Berpikir dengan Cara yang Berbeda? dan Perbedaan Cara Pria dan Wanita Menghadapi Stres