Menanam Dan Budidaya Stroberi

Stroberi merupakan tanaman buah herba yg cukup populer di tanam di Indonesia. Tanaman buah ini ditemukan pertama kali di Chili, Amerika Selatan kemudian menyebar ke seluruh penjuru dunia. Pada umumnya jenis stroberi yang banyak ditanam adalah Fragaria chiloensis L yang sudah menyebar ke Amerika, Eropa, dan Asia. Stroberi yang telah matang bisa langsung dimakan dalam keadaan segar. Selain itu stroberi juga bisa diolah lagi menjadi berbagai macam olahan seperti selai, jus, salad buah, sirup, dan garnish. Karena banyaknya orang yang menyukai rasa stroberi, hampir semua olahan makanan manis tersedia dalam rasa stoberinya. Tanaman ini tumbuh baik di daerah dataran tinggi berhawa sejuk, namun bisa juga tumbuh di daerah dataran rendah dan suhu tidak terlalu sejuk dengan media rumah tanam. Perawatan dan penanamannya juga cukup mudah sehingga Anda bisa menanamnya sendiri. Jika Anda tertarik membudidayakannya, berikut adalah panduan lengkapnya:

Pembibitan

Dalam proses pembibitan stroberi diperbanyak melalui biji dan bibit vegetatif (anakan dan stolon/akar sulur). Umumnya untuk kebutuhan bibit/hektar berkisar antara 40.000-83.350 bibit tanaman. Sebenarnya untuk benih bisa dibeli di toko pertanian atau melalui biji hasil tanaman terdahulu.

1. Melalui Biji
Pertama-tama benih yang sudah disiapkan direndam dalam air selama 15 menit kemudian tiriskan dan anginkan. Persiapkan kotak persemaian dari kayu atau plastik yang sudah diisi degan media tanam berupa campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang/kompos (1:1:1). Setelah itu benih disemaikan secara merata dan tutup dengan tanah tipis-tipis. Letakkan kotak semai di tempat teduh dan terhindar dari hujan dan panas matahari langsung, siram setiap hari untuk menjaga kelembaban tanah. Jika bibit sudah muncul dua helai daun maka bibit siap dipindah ke bedeng sapih dengan media tanam yang sama. Atur penanamannya dengan jarak bibit 2-3 cm, beri naungan plastik bening. Jangan lupa berikan pupuk daun untuk menjaga kesuburan tanaman. Jika tanaman sudah memiliki tinggi 10 cm dan telah merumpun maka bibit bisa dipindahkan ke kebun tanam.

2. Melalui Vegetatif
Pilih induk yg minimal sudah berumur 1-2 tahun dengan ciri sehat dan produktif. Bongkar rumpun tanaman induk lalu bagi menjadi beberapa bagian. Usahakan setiap bagian mengandung 1 anakan. Tanam masing-masing anakan dalam polibag semai berukuran 18 x 15 cm dengan media tanam berupa campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang/kompos dengan perbandingan 1:1:1. Jika bibit dibiakkan dari stolon/akar sulur, maka pilih rumpun yg memiliki akar sulur pertama dan kedua. Potong dan tanam bibit dalam polibag berukuran 30 x 20 cm dengan media tanam yang sama ditambah arang sekam dengan perbandingan 2 kali media tanam lain. Setelah tanaman mencapai tinggi 10 cm dan berdaun rimbun, pindahkan bibit ke kebun tanam.

Pengolahan Media Tanam

Bajak dan cangkul lahan tanam sedalam 30-40 cm, kemudian diamkan selama 15-30 hari. Selanjutnya buatlah bedengan dengan lebar 80 x 100 cm dan tinggi 30-40 cm dengan panjang bisa disesuaikan luas lahan, atur jarak antar bedengan sekitar 40 x 60 cm. Atau bisa juga dibuat dengan lebar 40 x 60 cm, tinggi 30-40 cm, dan panjang bisa disesuaikan luas lahan, jarak antar bedengan 40 x 60 cm. Setelah semua selesai, selanjutnya sebarkan 20-30 ton/hektar pupuk kandang/kompos secara merata di permukaan bedengan. Diamkan selama 15 hari, kemudian buat lubang tanam berjarak 40 x 30 cm, 50 x 50 cm, atau 50 x 40 cm. Untuk lahan yang dipasangi mulsa sebaiknya tambahkan juga 200 kg Urea, 250 kg SP-36, dan 100 kg KCl untuk setiap hektar lahannya. Siram agar tanah sedikit lembab lalu pasang mulsa plastik hitam/perak untuk menutupi bedengan dan kuatkan dengan bambu yang dibentuk seperti huruf U. Lubangi mulsa dengan kaleng bekas susu kental manis dengan jaerak 30, 40, atau 50 cm (40 x 30, 50 x 50 atau 50 x 40 cm).

Penanaman

Pertama-tama siram polybag yang berisi bibit agar mudah dikeluarkan. Ambil bibit bersama dengan media tanamnya dengan hati-hati agar bibit tidak rusak. Letakkan satu bibit untuk setiap satu lubang tanam lalu padatkan tanah di sekitar pangkal batang dengan hati-hati. Khusus untuk lahan tanam tanpa mulsa, tambahkan pupuk dasar 65 kg Urea, 80 kg SP-36, dan 50 kg KCl per hektar. Letakkan pupuk berjarak 15 cm di kiri-kanan tanaman stroberi. Setelah itu sirami tanah di sekitar pangkal batang untuk menjaga kelembaban tanah.

Pemeliharaan Tanaman

Lakukan penyulaman pada tanaman stroberi yg mati atau tumbuh tidak normal sebelum tanaman berumur 15 hari setelah tanam. Jangan lupa lakukan juga penyiangan saat tanaman dikepung gulma yang sudah tumbuh lebat bersamaan dengan pemupukan susulan biasanya 1,5-2 bulan setelah tanam sebanyak 130 kg Urea, 160 kg SP-36, dan 100 kg KCl per hektar. Jika tanaman sudah terlalu rimbun maka harus dilakukan pemangkasan selain itu buang daun-daun yang sudah tua/rusak. Setiap 2 tahun sekali tanaman stroberi diperbarui dengan tanaman baru. Khsus untuk yang memakai mulsa, jika tanaman dirasa kurang baik maka berikan ppupuk Urea, SP-36, dan KCl dengan perbandingan 1:2:1,5 sebanyak 5 kg yang dilarutkan dalam 200 liter air. Siram 350-500 cc larutan pupuk kedalam lubang tanam. Pengairan stroberi dilakukan sebanyak 2 kali sehari sampai tanaman berumur 2 minggu. Setelah itu penyiraman mulai dikurangi da hanya disiram saat tanaman kering saja. Khusus untuk yang tidak memakai mulsa letakkan jerami/rumput kering setebal 3-5 cm diatas bedengan untuk mencegah penguapan tanah yang terlalu drastis. Perhatikan dan jauhkan tanaman dari hama dan penyakit, jika sudah terlanjur terserang hama dan penyakit maka gunakan pestisida dan obat yang sesuai dan dengan dosis yang tepat.

Pemanenan

Stroberi sudah mulai berbunga saat masuk umur 2 bulan setelah tanam. Buang bunga pertama dan tunggu sampai tanaman berumur 4 bulan maka bunga selanjutnya akan menjadi buah. Tanaman stroberi bisa dipanen selama 2 tahun tanpa henti. Lakukan pemanenan pada buah yang sudah agak kenyal/agak empuk, kulit buah berwarna merah/hijau kemerahan/kuning kemerahan atau 2 minggu setelah muncul bunga. Gunting bagian tangkai dekat kelopaknya lalu simpan ditempat yang kering. Pemanenan bisa dilakukan setiap dua kali seminggu.


Posted

in

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *