Membaca Cepat

Seiring perkembangan teknologi, informasi bergerak cepat. Setiap hari terdapat begitu banyak informasi bertebaran di media massa, website, jurnal, bahkan laporan kerja. Susunan huruf, kata, dan kalimat berseliweran di mana-mana. Otak manusia dituntut bekerja secepat mungkin untuk memahami apa yang dibaca.

Oleh karena itu, membaca cepat merupakan hal penting untuk dikuasai. Perihal membaca cepat bukan sekedar membaca sebuah tulisan panjang dalam rentang waktu yang singkat tetapi juga mengerti apa yang dibaca. Stine dalam bukunya, Mengoptimalkan Daya Pikir, menganjurkan beberapa langkah yang bisa membantu Anda membaca cepat, diantaranya:

  1. Konsentrasi

    Metode klasik memang, namun hal ini membuat pikiran Anda terpusat pada satu hal. Pada buku How to Read Better and Faster karya seorang instruktur membaca, Norman Lewis, ditemukan hubungan yang kuat antara konsentrasi dan kecepatan membaca. Anda mungkin pernah mengalami suatu kondisi ketika sedang asyik membaca artikel satu halaman penuh, lalu tiba-tiba sadar bahwa Anda tidak memahami apa yang sudah Anda baca. Bukankah hal ini berarti buang waktu dan energi? Konsentrasi adalah jalan untuk meningkatkan kecepatan dan pemahaman Anda.

  2. Menghilangkan kebiasaan membaca yang buruk, yaitu subvokalisasi, membaca kata demi kata, dan regresi.

    a. Subvokalisasi: sambil membaca, mengulang kata-kata. Apabila Anda mengulang kata-kata, hal itu akan memperlambat Anda dalam membaca. Setelah Anda meninggalkan masa anak-anak, pikirkan bahwa Anda dapat menangkap materi yang jauh lebih besar. Otak orang dewasa difungsikan untuk menyerap dan menginterpretasikan seluruh frasa dengan sekali melihat, tanpa harus mengartikan atau menyuarakan kata demi kata.
    b. Regresi: mundur ke pernyataan sebelumnya. Menurut McCarthy, kebiasaan ini secara tidak sadar muncul dari “ketidakpercayaan kepada kemampuan kita untuk memahami materi”. Ketika kehilangan sebuah kata atau frasa atau perhatian beralih sejenak, mungkin sebagian orang berpendapat bahwa pemahamannya akan meningkat jika kembali dan membacanya ulang. Ternyata, cara ini justru membuat pemahaman berkurang. Sebab, hal ini dapat mengganggu kemampuan otak menangkap arti penting keseluruhan dari apa yang Anda baca.

  3. Pendukung Bacaan

    Mengingat apa yang Anda baca dengan “pendukung bacaan”
    Banyak orang sering tidak mampu menceritakan kembali kejadian pada hari sebelumnya. Banyak pula orang yang merasa pikiran tiba-tiba kosong saat mengerjakan ujian. Namun, banyak di antara mereka yang tidak lupa apa yang merka makan kemarin malam. Mengapa demikian? Ternyata interaksi manusia dengan dunia sekeliling memang jauh lebih jelas dan memberikan pengaruh lebih besar pada ingatan dibandingkan dengan kata-kata kosong yang tercetak pada beberapa lembar kertas. Ada 5 “pendukung bacaan”, yaitu:
    a. Bacaan tersebut berisi tentang apa?
    b. Apa informasi terpenting yang terdapat dalam bacaan?
    c. Apa opini yang ada dalam bacaan?
    d. Apa pendapat Anda tentang isi bacaan tersebut?
    e. Unsur apa yang menjadikannya unik?

Semoga bermanfaat.