Setiap Orang Punya Potensi! Lesatkan Potensimu dengan 4 Langkah Ini

Kehidupan setiap manusia tidak lepas dari usaha untuk berkembang dari waktu ke waktu. Semenjak kecil kita kalau ingin berkembang mulai dari merangkak, berjalan, berbicara mesti ada upaya untuk belajar, mencoba dan mengalami kegagalan.

Sewaktu ingin mengendarai sepeda, tidak mungkin langsung bisa dan berhasil, pasti akan pernah terjatuh dan kadang harus terluka. Proses itu terus menerus terulang sampai dengan dewasa.

Ketika dewasa kita juga berusaha untuk merealisasikan mimpi yang dulu dicita-citakan. Mungkin tercapai, mungkin gagal, namun seharusnya tidak ada dalam kamus kehidupan kata menyerah terlontar.

Jika pernah gagal, itu pertanda kamu semakin dekat dengan keberhasilan. Entah kamu tetap terus berusaha dengan mimpi yang sama, atau tak masalah untuk menggeser orientasi mimpi pada hal yang lain.

Dengan terus mencoba dan gagal kamu akan tahu dimana jalan paling tepat untuk ditempuh. Dimana potensi kamu yang sebenarnya, bisa jadi sesuai dengan mimpi kita, atau ada potensi pada sesuatu yang lainnya.

Sejatinya, tidak ada orang yang gagal jika terus berusaha, yang gagal hanya orang yang berputus asa. Sia-sia diberi kecerdasan dan bakat besar jika mudah berputus asa.

Lebih baik orang biasa namun punya usaha yang maksimal untuk mengasah kecerdasan dan bakatnya. Berjalannya waktu setiap orang yang berusaha pasti akan menemukan potensinya.

Ada 4 langkah untuk mengeluarkan potensi manusia. Berikut 4 langkah tersebut yang akan melesatkan potensi dalam dirimu.

Meyakini Potensi DIri

esqsmartplus.com

Hal pertama yang harus ada dalam dirimu adalah keyakinan dan kepercayaan bahwa kamu pasti punya potensi tersendiri, yakin bahwa kamu mampu menjadi yang diinginkan.

Sering kali kita terpengaruh orang lain dan menjadi tidak percaya akan kemampuan diri. Dalam dunia penulisan contohnya ketika penerbit yang kita sodori naskah buku bertanya, “Apa kamu yakin bisa mendapatkan uang dari menjual tulisan dalam buku ini?”

Lantas kita menafsirkan pertanyaan itu sebagai penolakan, lalu menganggap naskah buku tersebut tak layak jual dan tak ada untungnya bagi penerbit untuk menggandakannya.

Cara merespon seperti itu yang semakin lama akan menggoyah kepercayaan diri. Padahal bisa jadi pertanyaan itu hanya menguji keyakinanmu pada tulisanmu sendiri.

Bisa juga karena penerbit tidak memasukkan tema dari buku kita dalam planning bisnisnya. Jadi, hitung-hitungan bisnis penerbit tidak lantas men-judge bahwa kualitas naskah buku itu buruk.

Hanya butuh penerbit yang sesuai dan momentum tepat, maka kemampuanmu dalam menulis akan diakui orang lain.

Mengetahui Potensimu

areadewasa.com

Bagaimana langkah untuk mengetahui potensi diri? Yang pertama kamu perlu menetapkan mimpimu, entah itu berasal dari passion atau dari bakat yang paling menonjol.

Dari mimpi itu, baru kita bisa menetapkan tujuan perantara. Misal kita punya mimpi untuk menjadi penyanyi terkenal, maka tujuan perantara merupakan rangkaian untuk mencapai mimpi itu.

Contohnya mengikuti audisi dan memenangkan kontes menyanyi. Berlanjut mengeluarkan album dan sukes dalam penjualan, hingga puncaknya menjadi penyanyi terkenal.

Apa yang harus dilakukan untuk berhasil dalam tujuan perantara, semuanya harus dirinci. Kemampuan diri akan diukur dari setiap rincian, sudah cukupkah, atau bagian mana sisi lemahnya, kamu sendiri yang paling tahu.

Belajar dan Terus Belajar

himitsuqalbu.wordpress.com

Tidak ada investasi yang lebih baik selain dari mengedukasi diri sendiri. Hanya sedikit orang yang lahir dengan bakat yang sempurna. Lebih banyak dari kita yang harus terus mengasah bakat untuk menuju kesempurnaan.

Maka perbanyaklah pengetahuan dan tools yang diperlukan. Semisal dalam bernyanyi, kamu perlu mengetahui teori, berbagai macam teknik dalam bernyanyi.

Jika tidak dapat dilakukan sendiri, maka tools yang diperlukan adalah dengan mengikuti les vokal atau meminta bimbingan dari ahlinya.

Mengambil Langkah Nyata

twiiter.com

Terlalu banyak pertimbangan, takut salah hanya akan menghambat laju kreatifitasmu. Ungkapan just do it paling tepat dilakukan, mengasah kreatifitas dilakukan dalam langkah nyata.

Semisal dalam bernyanyi, jangan khawatir untuk dikomentari, dijelek-jelekkan, lekas ambil microphone-mu dan mulailah bernyanyi di atas panggung. Pengalaman akan terus mengasah kemampuanmu.