Lemak Tidak Selalu Jahat, Beberapa Lemak Ini Justru Berperan Sebagai Antioksidan

“Jangan terlalu banyak memakan gorengan, nanti kolesterol,” begitu pesan kesehatan yang sering kita dengar. Jika yang digoreng merupakan lemak hewani maka benar adanya.

Namun, jika yang digoreng berasal dari tumbuh-tumbuhan maka hal ini kurang tepat. Lemak nabati atau yang berasal dari tumbuh-tumbuhan hanya memiliki fitosterol serta tak mungkin memiliki kolesterol.

Selama ini berbagai info kesehatan yang sering kita dengar lemak merupakan komponen jahat dalam makanan yang dapat menyebabkan berbagai penyakit. Seolah-olah semua lemak buruk untuk tubuh kita.

Padahal terdapat beberapa lemak yang baik untuk kesehatan. Beberapa jenis lemak justru berperan sebagai antioksidan. Antioksidan adalah senyawa yang berperan menangkal radikal bebas yang dapat merusak tubuh dan menyebabkan berbagai penyakit.

Jika kamu amati berbagai produk makanan maupun minuman yang diiklankan di media mengangkat kandungan antioksidan sebagai unggulan mereka.

Adapun lemak yang berperan sebagai antioksidan sebagai berikut.

Omega-3

www.washingtonpost.com

Omega-3 biasanya diunggulkan pada produk minyak ikan yang diiklankan di televisi. Omega-3 merupakan salah satu asam lemak esensial yang sangat diperlukan tubuh.

Omega-3 sangat berperan pada sistem peredaran darah, kesehatan otak, pengaturan kadar gula darah, dan kesehatan tulang. Manusia membutuhkan omega-3 sejak dalam kandungan sampai akhir hayat.

Omega-3 juga berperan sebagai antioksidan yang bermanfaat dalam menjaga kesehatan jantung, otak, mencegah kanker, dan berbagai penyakit lain berkaitan dengan peradangan.

Omega-3 dapat dijumpai pada pangan hewani yang mengandung EPA (Eicosapentanoid Acid) dan DHA (Decopentanoic Acid). Sedangkan pada pangan nabati omega-3 dijumpai pada bahan pangan yang mengandung ALA (Alpha Linolenic Acid).

Beberapa bahan pangan yang mengandung DHA dan EPA adalah ikan, minyak ikan, daging, susu, serta telur unggas. Adapun bahan makanan yang mengandung ALA adalah kacang kedelai, biji gandum utuh, dan minyak zaitun.

Minyak Zaitun

blog.shopious.com

Minyak zaitun merupakan salah satu sumber minyak jenuh tunggal (MUFA). Beberapa bahan makanan yang menjadi sumber MUFA diantaranya avokad dan minyak wijen.

Minyak zaitun dikenal juga sebagai kosmetik kecantikan. Keunggulan dari MUFA adalah dapat dimanfaatkan tubuh dengan lebih cepat tanpa melalui reaksi enzimatis yang panjang.

Minyak zaitun mengandung omega-9, tokoferol, dan polifenol. Tokoferol dan polifenol inilah yang berperan sebagai antioksidan. Minyak zaitun melindungi tubuh dari radikal bebas yang larut dalam lemak.

Darah yang mengandung MUFA akan menghambat pembentukan LDL teroksidasi yang mengancam kerusakan pembuluh darah.

Minyak Wijen Murni

www.nadiaagastya.wordpress.com

Minyak wijen murni juga dikenal sebagai Virgin Sesame Oil (VSO). Minyak ini didapatkan melalui pengepresan biji wijen dengan suhu rendah. Cara ini dapat mempertahankan senyawa-senyawa fungsional dalam biji wijen.

Minyak wijen masuk ke dalam pangan fungsional golongan suplemen. Namun sayangnya minyak wijen ini sulit ditemui di pasaran.

Minyak wijen yang biasa terdapat di pasaran merupakan minyak wijen melalui pengepresan suhu tinggi kemudian dipanaskan dengan penambahan rempah-rempah.

Minyak wijen ini tidak memberikan manfaat sebagai antioksidan. Kamu hanya dapat menggunakannya sebagai tambahan bumbu pada masakan siap santap. Hindari pemanasan kembali yang dapat mengakibatkan terbentuknya radikal bebas.

Sebagai gantinya kamu dapat mengkonsumsi biji wijen pada berbagai olahan makanan untuk mendapatkan manfaat VSO.

Minyak Sawit Murni

www.indonesiapalmoil.net

Nama lain dari minyak sawit murni adalah Virgin Palm Oil (VPO). Jika kamu menjumpai iklan minyak goreng yang kaya antioksidan hal ini memang benar adanya.

Tanpa penambahan zat antioksidan sekalipun, sebenarnya minyak sawit kaya antioksidan. Antioksidan tersebut merupakan vitamin E dan beta karoten. VPO berbeda dengan minyak goreng yang biasa kamu temui.

VPO biasanya memiliki harga lebih mahal, karena prosesnya lebih sulit. Namun jangan khawatir, kamu masih dapat mengambil manfaat antioksidan dari minyak goreng biasa asalkan jangan digunakan menggoreng berkali-kali.

Minyak goreng yang digunakan berkali-kali justru memproduksi radikal bebas yang berbahaya bagi kesehatan.