Sindiran Iwan Fals Kepada Pemerintah Lewat Lagu

LAGU IWAN FALS – Siapa sih yang nggak kenal sama musisi yang satu ini? Nama aslinya adalah Virgiawan Listianto, atau lebih terkenal dengan Iwan Fals. Padahal suaranya itu nggak fals, tapi terkenal dengan nama Iwan Fals.

Iwan Fals bukan musisi biasa lho, dari dulu penyanyi keren ini terkenal dengan keberaniannya menulis lirik yang menyindir pemerintahan Indonesia. Apalagi kalau udah berhubungan sama koruptor, Iwan Fals nggak kenal ampun deh. Para koruptor serasa ditusuk oleh lagu-lagu Iwan Fals yang tajam.

Nah, dari sekian banyak lagu Iwan Fals, ada beberapa lagu yang benar-benar akan menampar hati nurani pemerintahan Indonesia.

 

Robot Bernyawa (1991)

iwan fals
aripryd.heck.in

Saat lagu ini dirilis, Indonesia masih berada di zaman orde baru. Pemerintah kala itu sangat dominan, banyak orang yang sebenarnya ingin bersuara tapi akhirnya tidak berani mengungkapkan kebenaran. Semua orang bersikap seolah-olah adalah robot, mengikuti segala keinginan penguasa.

Dengan berani Iwan Fals meciptakan sebuah lagu Robot Bernyawa pada tahun 1991. Meneriakkan bahwa rakyat Indonesia tidak ada bedanya dengan mesin.

Untukmu Negeri (2002)

setozart.com
setozart.com

Setelah reformasi, Indonesia membutuhkan waktu agar kondisi menjadi stabil. Sayangnya, setelah melepaskan diri dari pemerintahan yang diktator, korupsi dan konflik masih saja terjadi. Semua masih tetap dilakukan oleh para koruptor, sampai Iwan Fals menuliskan sebuah lirik “Perihnya masih terasa, sakitnya tak terhingga. Nafsu ingin berkuasa sungguh mahal ongkosnya.”

Walapun Indonesia masih belum bisa bebas dari korupsi serta hal keji yang dilakukan pemerintahhannya sendiri. Tetapi, kita harus terus berdoa dan berusaha untuk merubah Indonesia menjadi lebih baik.

Politik Uang (2004)

profilbos.com
profilbos.com

Bukan rahasia lagi bahwa untuk meloloskan seseorang menjadi pemimpin di negeri ini banyak yang menggunakan politik uang. Entah itu menjadi anggota DPR, kepala desa, bupati atau jabatan lain yang dipilih langsung oleh rakyat. Iwan Fals kemudian terinspirasi membuat lagu dari fenomena tersebut. Secara blak-blakan disampaikannya keresahan dalam lagu Politik Uang.

Lagu Politik Uang dirilis pada tahun 2004, liriknya sangat dalam dan tajam. Ada satu bait dalam lagu tersebut yang sangat jelas ditujukan untuk para politikus “Boleh saja partai ribuan jumlahnya, tapi yang menang yang punya uang. Seorang cepek-ceng sedah bisa jadi presiden. Begitulah cerita yang berkembang.”

Rubah (2007)

nhnime.com
nhnime.com

Dalam banyak cerita dongeng, rubah merupakan hewan yang licik dan suka menipu. Awalnya baik, tapi ternyata akan memangsa juga. Mungkin, bagi Iwan Fals, hukum di Indonesia tidak ada bedanya dengan hewan yang satu ini. Tumpul ke atas, tajam kebawah, yang dibela hanya yang bayar saja.

berikut adalah penggalan lirik dalam lagu Rubah, “Kesaksian tergusur oleh kepentingan, ngawur! Pemerintah keasikan berpolitik, ngawur! Partai politik sibuk menuhankan uang, ngawur!” Menurutnya, pemerintah dan partai politik hanya berakting untuk kepentingan mereka sendiri tanpa memperhatikan rakyat.

Bangsat (2013)

sp.beritasatu.com
sp.beritasatu.com

Tahun 2013, Iwan Fals merilis sebuah lagu dengan judul Bangsat. Walaupun terkesan kasar, namun ada pesan yang ingin disampaikan lewat lagu ini.

“Yang sudah jadi pejabat, pejabat yang senangnya menghisap darah rakyat, Bangsat!” Fenomena rakyat kelaparan sedangkan para pejabat dan anggota DPR malah sibuk menghabiskan uang yang dihimpun dari pajak dan hak masyarakat memang membuat miris luar biasa.

Rekening Gendut (2013)

jogjanews.com
jogjanews.com

Sudah banyak kasus, pejabat di tangkap karena memiliki tabungan dalam jumlah yang sangat besar. Kemudian Iwan Fals merilis sebuah lagu, sindiran kepada para koruptor pemakan uang rakyat tersebut.

Potongan lirik dari lagu Rekening gendut adalah “PNS muda mungkin juga yang tua, golongan 3B sampai level menteri, TNI, Polri juga tak terkecuali, entah bagaimana dengan Presidennya.”