6 Benda Serta Bangunan Indah Peninggalan Kerajaan Aceh

Kerajaan Aceh adalah sebuah Kerajaan Islam yang pernah berdiri di provinsi Aceh, Indonesia. Kerajaan Aceh berada di utara pulau Sumatera dengan ibu kota Bandar Aceh Darussalam.

Dalam sejarahnya, Kerajaan Aceh mengembangkan pola serta sistem pendidikan militer, berkomitmen untuk menentang imperialisme bangsa Eropa, dan mewujudkan pusat-pusat pengkajian ilmu pengetahuan. Selain itu, Kerajaan Aceh juga mempunyai sistem pemerintahan yang teratur dan sistematik, dan menjalin hubungan diplomatik dengan negara lain.

Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai peninggalan-peninggalan dari Kerajaan Aceh. Yuk, simak dengan seksama.

 

Taman Sari Gunongan

pegipegi.com

Taman Sari Gunongan adalah salah satu peninggalan Kerajaan Aceh, setelah keraton (dalam) tidak bisa terselamatkan karena pasukan Belanda yang menyerbu Aceh. Taman ini dibangun pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda yang memerintah tahun 1607-1636. Sultan Iskandar Muda berhasil mengalahkan Kerajaan Pahang dan Kerajaan Johor di Semenanjung Malaka.

Sultan Iskandar Muda jatuh cinta kepada Putri Boyongan dari Pahang karena akhlakhnya yang begitu mempesona dan cantik parasnya, hingga akhirnya menjadikannya sebagai permaisuri. Karena cintanya yang begitu besar, Sultan Iskandar Muda bersedia untuk memenuhi permintaan Putri Boyongan untuk membangun sebuah taman sari yang indah yang dilengkapi dengan Gunongan.

Masjid Tua Indrapuri

portalsatu.com

Masjid Indrapuri merupakan bangunan tua berbentuk segi empat sama sisi. Memiliki bentuk yang khas seperti candi, karena di masa lalu bangunan ini bekas benteng sekaligus candi Kerajaan Hindu yang lebih dahulu menguasai Aceh.

Pada tahun 1300 Masehi, diperkirakan pengaruh Islam di Aceh mulai menyebar serta perlahan penduduknya sudah mengenal Islam. Akhirnya bangunan yang awalnya candi ini berubah fungsi menjadi masjid. Bangunan bekas candi ini dirubah menjadi masjid pada masa Sultan Iskandar Muda yang berkuasa dari tahun 1607-1637 Masehi

Benteng Indrapatra

arieyamani.blogspot.com

Setelah Kerajaan Hindu, muncul Kerajaan Islam yang pada masa jayanya dipimpin oleh Sultan Iskandar Muda. Pada masa ini, benteng masih digunakan sebagai tempat pertahanan melawan penjajah Portugis. Sultan Iskandar Muda memberi tugas kepada Laksamana Malahayati, dia ini adalah seorang laksamana perempuan pertama di dunia yang memimpin pasukan di wilayah pertahanan ini.

Benteng ini adalah benteng yang dibangun oleh Kerajaan Lamuri, yakni sebuah Kerajaan Hindu pertama di Aceh. Meskipun akhirnya Islam mendominasi di Aceh, namun sultan dan ratu yang memimpin Aceh tidak pernah berniat sekalipun menghancurkan jejak peninggalan nenek moyangnya.

Pinto Khop

acehindah.blogspot.com

Pinto Khop berada di Kelurahan Sukaramai, Kecamatan Baiturahman, Kota Banda Aceh. Tempat ini merupakan sejarah Aceh zaman dulu yang dibangun pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Selain itu, tempat ini juga merupakan pintu penghubung antara istana dan taman putroe phang.

Pinto khop ini adalah pintu gerbang yang berbentuk kubah. Pinto khop ini juga merupakan tempat beristirahat putri pahang jiksa sudah selesai berenang, posisinya tidak jauh dari gunongan. Nah, di sanalah dayang-dayang membasuh rambut permaisuri. Selain itu, di sana juga terdapat sebuah kolam yang digunakan permaisuri untuk mandi bunga.

Meriam Kesultanan Aceh

googleusercontent.com

Pada masa Sultan Selim II dari Turki Utsmani, dikirimkan beberapa pembuat senjata dan teknisi dari Turki ke Aceh. Kemudian Aceh menyerap kemampuan ini dan bisa memproduksi meriam sendiri dari kuningan. Perlu kamu ketahui, meriam ini dipakai untuk mempertahankan Aceh dari serangan penjajah.

Hikayat Prang Sabi

peradabandunia.com

Hikayat Prang Sabi adalah suatu karya sastra dalam sastra Aceh yang berbentuk hikayat. Adapun isi dari hikayat ini adalah membicarakan tentang jihad. Karya sastra ini ditulis oleh para ulama yang berisi ajakan, nasihat, dan seruan untuk terjun ke medan jihad untuk menegakkan agama Allah dari serangan kaum kafir. Bisa jadi, mungkin hikayat inilah yang membangkitkan semangat juang rakyat Aceh dulu untuk mengusir penjajah.

Demikian sedikit penjelasan mengenai peninggalan-peninggalan Kerajaan Aceh. Semoga bermanfaat ya, sekian dan terima kasih.