Kenali Peran Hormon Pada Tahapan-Tahapan Kehidupan Perempuan

Hormon merupakan zat kimia yang dihasilkan kelenjar endokrin di tubuh kita, yang berperan mengubah atau mengatur fungsi dan struktur dari organ lainnya. Kelenjar-kelenjar di tubuh yang menghasilkan hormon antara lain adalah kelenjar adrenalin, pankreas, pituitari, paratiroid, tiroid dan indung telur, kelenjar-kelenjar tersebut akan menghasilkan hormon-hormon yang berbeda. Ada banyak sekali jenis hormon yang berperan pada tubuh kita dan setiap hormon mempunyai fungsinya masing-masing.

Ada hormon-hormon tertentu yang bertanggung jawab pada pembentukan ciri-ciri perempuan. Hormon-hormon ini pun sangat penting perannya sepanjang hidup. Mereka adalah hormon estrogen dan progesteron. Kedua hormon yang dihasilkan di indung telur ini saling bekerjasama dalam menjaga fungsi tubuh sesuai perannya. Sekarang mari kita telusuri peran meraka pada tahapan-tahapan kehidupan perempuan.

1. Masa Kecil
Hormon seks kita sebetulnya sudah ada sejak masih bayi, tetapi hormon-hormon itu baru mulai aktif bekerja ketika kita mengalami pubertas. Ini pula yang menjelaskan kenapa tubuh perempuan dan laki-laki belum terllihat berbeda ketika kanak-kanak.

2. Pubertas
Nah, ini dia salah satu masa yang penting buat hidup perempuan. Pubertas atau bisa dikenal dengan baligh. Pada masa inilah hormon estrogen dan progesteron mulai menjalankan tugas mereka yang mengakibatkan terjadinya serangkaian perubahan yang terjadi dengan cepat pada tubuh. Beberapa perubahan ini antara lain : pembesaran payudara, tumbuhnya rambut pada daerah kemaluan dan ketiak, datangya tamu setiap bulan (haid), penumpukan lemak di pinggul dan bokong, bertambahnya tinggi dan berat badan, dan munculnya jerawat. Semua anak perempuan akan melaluinya untuk berkembang menjadi perempuan dewasa yang matang secara fisik.

3. Setelah pubertas
Setelah masa pubertas terlewati, maka hormon estrogen dan progesteron akan melanjutkan tugas mulianya dengan bekerja mengatur haid, sesuai siklus dengan cara menurunkan dan meningkatkan kadarnya. Haid akan terus keluar, selama tidak ada intervensi pembuahan sel telur oleh sel sperma.

4. Kehamilan
Apabila sel telur dibuahi oleh sel sperma dari laki-laki melalui hubungan seksual, maka kehamilan akan terjadi. Hormon estrogen dan progesteron yang mengatur siklus haid akan langsung menghentikan proses haid. Mengapa dihentikan? Karena agar sel telur yang telah dibuahi dapat menempel pada dinding rahim dan berkembang menjadi janin.

5. Setelah melahirkan
Beberapa perubahan fisik akan terjadi sesaat setelah melahirkan akibat menurunnya tingkat hormon estrogen dan progesteron yang bekerja menutup jalan lahir yang terbuka, seperti mengembalikan ukuran rahim dan mengencangkan otot-otot pelvis.

6. Menopause
Setelah bekerja keras selama puluhan tahun, hormon estrogen dan progesteron akan mengalami masa pensiun. Umumnya ini kan terjadi ketika seorang perempuan berusia 45-55 tahun. Berkurangnya hormon ketika menjelang menopause akan menimbulkan rasa kurang nyaman, seperti timbulnnya rasa panas di tubuh, berkeringat di malam hari, ataupun berkurangnya elastisitas kulit.