Daftar 12 Jenis Gangguan Jiwa

Istilah gangguan psikologis biasanya digunakan untuk penyakit-penyakit yang lebih dikenal sebagai gangguan jiwa. Gangguan jiwa itu sendiri merupakan pola perilaku atau gejala psikologis yang memengaruhi berbagai bidang kehidupan. Gangguan-gangguan ini menciptakan penderitaan bagi orang yang mengalami gejala tersebut.

daftar berikut ini berisi beberapa kategori gangguan umum yang ada di Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM). DSM merupakan sistem yang paling banyak digunakan untuk mengelompokkan gangguan jiwa dan menyediakan kriteria diagnosis standar.

Edisi terakhir dari DSM ini adalah DSM-5 yang dirilis pada Mei 2013. Daftar gangguan jiwa ini mencerminkan banyaknya perubahan dibandingkan edisi sebelumnya.

Beberapa kategori gangguan yang umum termasuk:

  • Gangguan kecemasan
  • Bipolar
  • Gangguan disruptif, kontrol impuls, dan perilaku
  • Gangguan disosiatif
  • Gangguan makan
  • Gangguan neurokognitif
  • Gangguan perkembangan syaraf
  • Gangguan kepribadian
  • Gangguan tidur-bangun
  • Gejala somatis
  • Gangguan adiktif dan yang terkait dengan substansi
  • Trauma dan gangguan terkait stressor

Gangguan perkembangan syaraf

..
Gangguan perkembangan syaraf biasanya didiagnosis pada masa bayi, anak-anak,  atau remaja. Gangguan-gangguan psikologis yang termasuk kategori ini adalah:

  • Cacat intelektual (atau gangguan perkembangan intelektual), dulu dikenal dengan nama keterbelakangan mental
  • Keterlambatan perkembangan
  • Gangguan komunikasi
  • Gangguan bahasa
  • Gangguan spektrum autisme
  • Gangguan hiperaktif (ADHD, attention-deficit hyperactivity disorder)

Gangguan bipolar

..
Gangguan bipolar teramati dari perubahan suasana hati dan juga perubahan aktivitas dan tingkat energi. Gangguan ini melibatkan pengalaman perubahan dari meningkatnya suasana hati ke depresi.

Meningkatnya suasana hati ini bisa dikategorikan sebagai mania atau hipomania.

Pada DSM 5, kriteria episode manik dan hipomanik termasuk meningkatnya fokus dan perubahan tingkatan energi dan aktivitas serta perubahan suasana hati.

..Gangguan kecemasan

..
Gangguan kecemasan dapat dilihat dari berlebih dan tidak normalnya rasa takut, hawatir, cemas, dan gangguan yang berkaitan dengan perilaku.

Ketakutan ini melibatkan respon emosional terhadap ancaman, baik  ancaman tersebut memang benar terjadi atau hanya imajinasi saja. Kecemasan meliputi mengharapkan ancaman akan datang di masa depan.

Dalam satu survei yang diterbitkan di Archives of General Psychiatry, diperkirakan 18% orang Amerika menderita setidaknya satu gangguan kecemasan.

Beberapa jenis gangguan kecemasan di antaranya:

  • Gangguan kecemasan umum
  • Agorafobia (fobia tempat ramai atau tempat tertutup)
  • Gangguan kecemasan sosial
  • Fobia spesifik
  • Gangguan panik
  • Gangguan stres pasca trauma (PTSD, post-traumatic stress disorder)
  • Gangguan kecemasan akan terpisah (separation anxiety disorder)

Trauma dan gangguan yang berhubungan dengan stressor

..
Gangguan ini melibatkan eksposure terhadap kejadian traumatis atau stres. Sebelum DSM-5, gangguan ini masih termasuk gangguan kecemasan namun sekarang sudah menjadi kategori ganggua tersendiri.

Gangguan yang masuk ke kategori ini adalah:

  • Gangguan stres akut
  • Gangguan penyesuaian
  • Post-traumatic stress disorder (PTSD)
  • Gangguan keterikatan reaktif (reactive attachment disorder)

..Gangguan disosiatif

..
Gangguan disosiatif adalah gangguan psikologis yang melibatkan disosiasi atau interupsi dalam hal kesadaran, termasuk identitas dan memori.

Gangguan disosiatif meliputi:

  • Amnesia disosiatif
  • Gangguan identitas disosiatif
  • Gangguan derealisasi/depresonalisasi

Gejala somatis dan gangguan yang terkait dengannya

..
Sebelumnya gangguan ini bernama gangguan somatoform.  Sekarang kategori ini dikenal dengan nama gejala somatis dan gangguan yang terkait.

Gangguan gejala somatis adalah kelas gangguan psikologis yang melibatkan gejala fisik yang mencolok yang bisa jadi tidak memiliki penyebab fisik yang bisa didiagnosis.

Gejala ini  biasanya meniru penyakit atau cedera medis dan menyebabkan perusakan dan kesulitan yang signifikan.

Gangguan yang termasuk kategori ini adalah:

  • Gangguan gejala somatis
  • Gangguan penyakit kecemasan
  • Gangguan konversi
  • Gangguan buatan (factitious disorder)

DSM-5 juga memasukkan gangguan buatan ke dalam kategori gejala somatis, yang sebelumnya punya kategori tersendiri.

..Gangguan makan

..
Gangguan makan bercirikan perhatian yang berlebihan, bahkan obsesif, terhadap berat dan pola makan disruptif yang berdampak buruk terhadap kesehatan fisik dan mental.

Beberapa jenis  gangguan makan di antaranya:

  • Anoreksia nervosa
  • Bulimia nervosa
  • Gangguan ruminasi
  • Pica
  • Binge-eating disorder

Gangguan makan dulunya didiagnosi terjadi pada masa bayi dan kanak-kanak. Sekarang sudah menjadi kategori tersendiri di DSM-5.

Gangguan tidur-bangun

..
Gangguan tidur meliputi  interupsi terhadap pola tidur yang menimbulkan stres dan memengaruhi aktivitas di siang  hari. Beberapa contoh gangguan tidur di antaranya:

  • Narkolepsi
  • Gangguan insomnia
  • Gangguan hipersomnolen
  • Gangguan tidur yang berkaitan dengan pernapasan
  • Parasomnia
  • Gangguan mimpi buruk
  • Sindrom kaki gelisah

Gangguan disruptif, kontrol impuls, dan perilaku

..
Gangguan kontrol impuls melibatkan ketidakmampuan mengendalikan  emosi dan perilaku, yang membahayakan diri sendiri atau orang lain.

Masalah pengaturan emosional dan perilaku ini dapat diamati dari tindakan yang melanggar hak  orang lain seperti merusak benda-benda atau agresi fisik serta/atau melibatkan konflik dengan norma sosial, pihak berwenang, dan hukum.

Jenis-jenis gangguan kontrol impuls di antaranya:

  • Kleptomania (mencuri)
  • Piromania (membakar)
  • Gangguan eksplosif intermiten
  • Gangguan perilaku (conduct disorder)
  • Gangguan oposisi pemberontak

Gangguan adiksi dan berkaitan dengan zat tertentu

..
Gangguan yang berkaitan dengan zat melibatkan penggunaan dan penyalahgunaan zat-zat yang berbeda, misalnya kokain, methamphetamine, opium, dan alkohol.

Gangguan ini bisa meliputi beberapa kondisi seperti mabuk, putus obat, psikosis, kecemasan, dan delirium.

Beberapa contoh gangguan jenis ini adalah:

  • Gangguan berkaitan dengan alkohol
  • Gangguan berkaitan dengan kafein
  • Gangguan berkaitan dengan kanabis
  • Gangguan berkaitan dengan inhalansia
  • Gangguan berkaitan dengan tembakau

DSM-5 juga memasukkan gangguan judi ke dalam kelompok ini. Penyebabnya adalah ternyata judi mengaktifkan reward system otak dengan efek yang sama dengan penyalahgunaan obat. Gejala dari gangguan judi juga mirip gangguan penggunaan zat sampai tahap tertentu.

Kelak, DSM mungkin akan memasukkan adiksi pornografi dalam kategori ini karena alasan yang sama dengan gangguan judi. Selengkapnya tentang pengaruh pornografi terhadap otak dapat dibaca di  sini.

Gangguan neurokognitif

..
Gangguan neurokognitif dapat teramati dari berkurangnya fungsi kognitif. Gangguan ini tidak meliputi cacat kognisi saat baru lahir atau di tahun-tahun awal kehidupan.

Beberapa  tipe gangguan kognitif di antaranya:

  • Delirium
  • Gangguan neurokognitif ringan dan besar
  • Gangguan neurokognitif yang disebabkan oleh penyakit Alzheimer

Gangguan neurokognitif yang disebabkan oleh penyakit Parkinson

..Gangguan kepribadian

..
Gangguan kepribadian dapat teramati dari pola pikiran, perasaan, dan perilaku maladaptif yang bisa menyebabkan kerusakan serius terhadap hubungan dan juga berbagai area kehidupan lainnya.

Beberapa tipe gangguan kepribadian di antaranya:

  • Antisocial personality disorder
  • Avoidant personality disorder
  • Borderline personality disorder
  • Dependent personality disorder
  • Histrionic personality disorder
  • Narcissistic personality disorder
  • Obsessive-compulsive personality disorder
  • Paranoid personality disorder
  • Schizoid personality disorder
  • Schizotypal personality disorder