Faktor-faktor Tubuh dapat Menjadi Gemuk

Berat badan pada dasar nya akan bertambah ketika, kalori yang dibakar tubuh saat beraktivitas lebih sedikit daripada kalori yang masuk ke dalam tubuh . Namun selain makanan, ada banyak penyebab yang juga memengaruhi metabolisme dan berat badan tubuh. Kenali faktor-faktor tersebut :

1. Stres

Ketika Anda mulai stress, tubuh akan menjadi tegang dan memproduksi hormon yang bernama kortisol. Hormon ini menjadi faktor utama meningkatnya nafsu makan sehingga membuat Anda dengan gampang menyantap makanan apa pun untuk menenangkan diri.

2.  Kurang tidur

healt.liputan6.com

 

 Ada beberapa point yang membuat kurangnya waktu tidur berhubungan erat dengan bertambah nya berat badan, yaitu:

  • Pola tidur – Saat Anda kekurang tidur, terjadi peningkatan kadar hormon dalam tubuh yang membuat meningkatkan rasa lapar dan nafsu makan.
  • Begadang – Tidur larut malam membuat Anda berpeluang lebih besar untuk mengonsumsi makanan ringan di malam hari sehingga menambah timbunan kalori di dalam tubuh.
  • Jadi suka ngemil –  membuat Anda tersugesti cenderung memilih sembarang makanan seperti goreng-gorengan daripada cemilan sehat seperti buah.

3. Mengonsumsi obat-obatan tertentu

Ternyata mengonsumsi obat-obatan tertentu dapat menyebabkan anda bertambah berat badan, seperti:

  • Antidepresan: depresi menjadi salah satu faktor pertambahan berat badan dikarenakan penderitanya lebih memilih untuk tidak aktif dan berdiam diri di rumah. Namun disayangkan, jika obat-obatan untuk menangani depresi dapat menyebabkan berat tubuh nya kembali meningkat juga. Tapi ada juga sebagian dari penderita yang nafsu makannya kembali dikarenakan suasana hatinya telah lebih baik dan bukan karena efek samping obat antidepresan.
  • Steroid: kenaikan berat badan karena meningkatnya nafsu makan dapat menjadikan efek samping tersendiri dari obat-obatan anti inflamasi non-steroid (OAINS) seperti prednisolo n. Orang yang mengonsumsi steroid juga dapat mengalami perubahan pada bagian tubuh tertentu yang menyimpan lemak dengan jumlah besar seperti pada perut dan wajah.
  • Obat-obatan lain: obat-obatan lain juga dapat menyebabkan pertambahan bobot tubuh, misalnya obat untuk menangani penyakit migrain, diabetes, Tekanan darah tinggi, dan kejang-kejang. Begitu pula dengan obat-obatan antipsikotik yang biasa digunakan untuk menangani gangguan bipolar dan skizofrenia.

4. Mengidap penyakit tertentu

Beberapa penyakit berikut ini dapat memicu perubahan hormon yang dapat menjadi penyebab kegemukan, antara lain:

  • Hipotiroidisme: adalah kondisi saat tubuh tidak memproduksi hormon tiroid secara mencukupi. Kondisi ini dapat menyebabkan bertambahnya berat badan akibat melambatnya metabolisme tubuh.
  • Sindrom Cushing: terjadi ketika kelenjar adrenal memproduksi terlalu banyak hormon stres, seperti kortisol, atau pada orang yang menkonsumsi steroid untuk menyembuhkan penyakit lupus, artritis, atau asma. Pertambahan berat badan terutama dapat terlihat pada wajah, punggung bagian atas, pinggang, dan leher.
  • Sindrom Ovarium Polikistik (SOPK): wanita pengidap sindrom ini umumnya memiliki banyak kista kecil dalam organ reproduksinya. Wanita dalam kondisi ini memiliki resistensi terhadap hormon yang dapat mengontrol kadar gula darah (insulin) sehingga menyebabkan pertambahan berat badan yang umumnya berpusat di bagian perut.

5. Teknologi dan gaya hidup

Gaya hidup dengan segala kemudahan seperti akses internet ke hampir segala tempat dapat membuat orang lebih lama duduk di depan layar dibandingkan sebelumnya. Kebiasaan duduk dalam waktu yang lama ini kerap dipadukan dengan kebiasaan menkonsumsi makanan ringan berkalori tinggi sehingga menyebabkan pertambahan berat badan.

6. Berhenti merokok

Menghirup asap rokok membuat detak jantung Anda meningkat 10-20 kali lebih cepat dalam satu menit, sehingga tubuh membakar lebih banyak kalori saat merokok. Ketika seseorang berhenti merokok, nafsu makan akan bertambah tapi efek ini akan menghilang dalam beberapa minggu. Manfaat dari berhenti merokok akan jauh lebih besar daripada terus merokok karena takut gemuk.

7. Diet yang ekstrim

Diet yang ekstrim dengan keinginan menurunkan berat badan secara drastis dalam waktu yang singkat merupakan cara yang tidak efektif. Cara ini tidak melatih tubuh untuk membakar kalori berjumlah banyak dalam jangka panjang. Akibatnya,makanan yang sudah anda konsumsi tidak akan terbakar sepenuhnya dan dampaknya berat tubuh justru kembali naik dengan cepat.

Mengurangi Risiko Pertambahan Berat Badan

Meski lebih sulit dideteksi, faktor-faktor penyebab berat badan tetap dapat dikelola dengan cara-cara sebagai berikut:

  • Pola tidur yang baik. Biasakan memiliki jam tidur dengan cukup, serta mulai tidur dan bangun di waktu yang sama tiap hari. Gunakan kamar tidur khusus untuk tidur dan aktivitas seksual.
  • Tanyakan kepada dokter sebelum berhenti mengonsumsi obat tertentu. Jika Anda sudah mengalami bertambahnya berat badan karena mengkonsumsi obat, sebaiknya periksakan diri ke dokter sebelum memutuskan untuk menghentikan pemakaian. Anda juga dapat menanyakan alternatif pengobatan yang tidak berisiko meningkatkan berat badan.
  • Bergerak aktif. Baik karena konsumsi obat atau karena keadaan kesehatan, peningkatan berat badan umumnya disebabkan oleh menurunnya kondisi metabolisme tubuh. Bergerak aktif yang sed tiap hari, seperti berjalan kaki menaiki tangga, adalah satu cara sederhana demi menjaga kebugaran tubuh. Dengan olahraga secara teratur, dapat menjaga kesehatan dan suasana hati seseorang akan lebih baik sehingga jauh dari stres berlebihan dan depresi.
  • Memahami penumpukan cairan akibat konsumsi obat. Peningkatan berat badan karena konsumsi obat-obatan tertentu terkadang hanya dapat menyebabkan penumpukan cairan. Pertambahan berat badan karena kondisi ini tidak bersifat permanen dan dapat segera hilang pasca masa konsumsi obat. Pada masa-masa tersebut, Anda disarankan untuk melakukan pola makan berkadar garam rendah. Contoh  sederhana nya obat yang bisa meningkatkan kandungan cairan tubuh adalah pil KB.