7 Efek Negatif Terlalu Banyak Menonton Drama Korea

Agaknya demam drama Korea yang beberapa tahun ini melanda pemirsa Indonesia belum akan berakhir. Semakin kreatifnya ide-ide cerita dan banyaknya jumlah produksi drama Korea membuat genre ini terus eksis hingga sekarang.

Memang sih harus diakui, dari banyak segi, drama Indonesia apalagi sinetronnya masih kalah jauh dibanding drama Korea. Soalnya produksi drama korea memang ditujukan untuk pasar internasional.

Setiap segala sesuatu dari luar biasanya ada efek negatifnya, tidak terkecuali dengan serial drama dari Korea.

Walaupun ada banyak inspirasi dan pelajaran bagus dari cerita drama Korea, namun bagi orang yang terlalu sering menonton drama Korea, justru akan lebih terasa dampak negatifnya.

Jadi selain dianjurkaan tidak terlalu sering menonton drama Korea, kamu dan keluarga juga harus punya filter untuk tidak menelan mentah-mentah nilai yang salah dari drama Korea.

Apa saja efek negatif dari terlalu sering nonton drama Korea? Berikut adalah 7 efek buruk tersebut.

Menghalalkan Minuman Keras dan Mabuk-Mabukan

Hampir pasti dalam banyak bagian serial drama Korea, kamu akan menyaksikan adegan meminum minuman keras, bahkan sampai mabuk-mabukan.

Mirisnya yang mabuk bukan tokoh antagonis, tapi justru tokoh protagonis yang menjadi tokoh utama dalam drama.

Hal ini dikarenakan budaya Korea yang kental dengan minuman keras tradisional yang disebut soju. Bahkan dalam upacara kematian saja mereka punya tradisi meminum minuman soju.

Bagi orang terutama remaja yang menyaksikan terus menerus adegan ini, lama-lama pola pikirnya akan berubah dan memandang minuman keras dan mabuk sebagai hal yang lumrah.

Perzinahan Dianggap Biasa

Pada dasarnya perzinahan diluar pernikahan dan pergaulan bebas bukan budaya dari Korea. Budaya asli mereka sangat menjunjung kesopanan dan tata susila.

Bahkan di jaman dulu, Korea Selatan masih punya aturan untuk melarang wanita menggunakan rok pendek.

Tapi sekarang? Jangan ditanya lagi, pengaruh besar westernisasi di Korea Selatan telah meruntuhkan tradisi kesusilaan masyarakat Korea. Begitu juga dengan dramanya yang merupakan pencitraan dari kehidupan nyata.

Walaupun tidak ada adegan vulgar tentang seks, tapi dalam drama kamu akan menemukan banyak cerita tentang hubungan seks diluar nikah. Dan itu bukan lagi sesuatu yang tabu.

Walaupun secara tata susila tidak sesuai adat, namun tentu norma adat tidak memberikan konsekuensi berarti terhadap pelakunya. Seperti pada agama yang memberikan stempel dosa. Ini yang menyebabkan mereka abai dengan kesusilaan.

Bisa dibayangkan jika ini terus dimasukkan ke dalam pikiran, lama-lama akan terpengaruh juga. Perlu ada filter dan bimbingan agar tidak menelan mentah-mentah nilai buruk tersebut.

Kecanduan Menonton Terus

Apa yang akan dilakukan orang setelah merampungkan satu serial drama yang sangat disukainya, pasti dia akan mencari judul film bagus lain. Entah yang bintangnya sama, bintangnya mirip, ceritanya mirip, atau menonton apapun asal itu drama Korea.

Padahal begitu banyak drama Korea yang nggak akan pernah bisa kamu tonton seluruhnya, apalagi setiap serial bisa berjumlah 20-an episode.

Melupakan Identitas Budaya Sendiri

Ada perdebatan antara penggemar film korea pada beberapa situs. Apa yang diperdebatkan? Mereka memperdebatkan kebenaran dan fakta sebenarnya dari film kolosal Korea yang mereka tonton.

Hebat bener ya, sampai sejarah Korea bisa mereka ketahui dengan bagus. Kira-kira sejarah bangsa sendiri lebih paham nggak tuh?

Belum lagi kalau habis nonton drama Korea, indra kita otomatis merekam dan mengulang kembali kosokata Korea yang diingatnya. Sok-sokan seperti bahasa orang Korea yang nggak jelas pengucapannya.

Padahal bahasa nusantara ini lebih kaya. Orang Jawa sendiri sekarang sudah lupa dengan tingkatan bahasa Jawa yang berbeda-beda.

Meninggalkan Aktivitas Nyata

Bahayanya kalau sampai terlarut dalam cerita dalam dunia fiktif, seakan-akan adegan dalam film adalah bagian kehidupan penonton. Akhirnya banyak aktivitas penting dari kehidupan nyata yang diabaikan.

Rela Begadang

Kalau menonton drama Korea yang hadir di televisi mungkin kita masih bisa menahan diri. Tapi kalau film itu dalam bentuk file yang lengkap episodenya, dijamin susah mandeg tuh!

Ada skenario film di setiap akhir episode yang membuat orang penasaran dan selalu ingin melanjutkan ke episode berikutnya.

Awalnya hanya ingin nonton 2 episode saja, eh malah super kebablasan nonton berepisode-episode sampai pagi. Jadi deh begadang semalaman, dan melalaikan aktivitas siang.

Larut Dalam Cerita yang Mengaduk Emosi

Kalau sudah larut dalam cerita film yang mengaduk-aduk emosi penonton, selain bisa mengabaikan dunia aktivitas nyata, kamu juga akan terbawa dalam suasana film tersebut.

Jika filmnya tentang pengusaha, kamu merasa seperti pengusaha. Jika ceritanya tentang pengacara, kamu akan merasa seperti pengacara. Membayangkan seperti itu takutnya dalam kehidupan nyata sebenarnya dia pengangguran.

Larut dalam cerita juga akan membuat emosi kita menjadi labil. Gampang “mewek” misalnya, gampang marah, gampang jatuh cinta, semoga nggak jadi perempuan gampangan ya!