Mengejutkan! Ini Biografi Singkat Tentang Ibu Fatmawati Sebenarnya

Biografi Fatmawati  – Siapa yang tidak mengenal dengan Ibu Haji Fatmawati yang merupakan seseorang perempuan yang telah berjasa di saat terjadinya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Ternyata bendera Indonesia merah putih tersebut yang dikibarkan pada waktu proklamasi merupakan bendera dari hasil jahitan Ibu fatmawati waktu itu.

Dalam biografi Fatmawati terlahir di di Bengkulu, Sumatera Barat pada hari senin tanggal 5 Februari 1923. Fatmawati adalah anak pertama dari pasangan suami istri bapak hasan Din dan Ibu Siti Khadijah.

Ayah Ibu Fatmawati Bekerja di BORSUMY

biografi fatmawati
http://www.santijehannanda.com/

Disaat Ibu Fatmawati terlahir di dunia, ayahnya Ibu Fatmawati yaitu Bapak Hasan Din bekerja menjadi seorang pegawai pada perusahaan Belanda. Perusaan yang menjadi tempat kerja ayahnya Ibu Fatmawati adalah perusaan BORSUMY.

Kepanjangan BORSUMY adalah Borneo Sumatera Maatschappij. Perusaah itu pada waktu itu memang sudah memiliki cabang di wilayah Bengkulu. Tetapi pada saat Muhammadiyah mulai berdiri di wilayah Bengkulu serta Ayah Ibu Fatmawati menjadi sekretarisnya.

Hasan Din Lebih Memilih Muhammadiyah

biografi fatmawati
http://www.santijehannanda.com/

Kemudian Bapak Hasan Din dipanggil orang-orang Belanda, Beliau dipanggil untuk disuruh memilih BORSUMY atau Muhammadiyah. karena orang-orang dari Belanda tersebut tidak senang akan kemunculan Muhammadiyah tersebut.

Karena keimanan dan ketaqwaannya yang kuat, akhirnya Bapak Hasan Din lebih memilih Muhammadiyah dan akhirnya meninggalkan BORSUMY. Kejadian itu terjadi pada saat Ibu Fatmawati masih dalam usia anak-anak atau dalam masa kecilnya pada tahun 1923 sampai 1930).

Pada waktu tahun itu, keadaan negara Indonesia masih dalam keadaan pergerakan nasional yang menentukan akan sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia.

Biografi Fatmawati Masuk Sekolah Rakyat

biografi fatmawati
http://www.santijehannanda.com/

Pada tahun 1929, masuk pada usianya yang ke 6 tahun, Ibu Fatmawati masuk kesbuah sekolah yang saat itu dinamakan Sekolah Rakyat. Namun tak lama berselang, setahun kemudian Ibu Fatmawati lanjut ke sekolah HIS.

Sekolah HIS adalah sekolah Belanda yang memakai bahasa pengantar Belanda. Pada saat Ibu Fatmawati duduk dibangku kelas 3 ia dipindahkan lagi ke Sekolah HIS Muhammadiyah yang terletak berada di Kebon Ros.

Pemindahan sekolah Ibu Fatmawati yang dilakukan oleh ayahnya tersebut disebabkan karena penyelarasan jabatan ayahnya di organisasi Islam Muhammadiyah.

Bapak Hasan Din ke Palembang

biografi fatmawati
http://www.santijehannanda.com/

Di saat Ibu Fatmawati masuk diusia 12 tahun, bapak Hasan Din yang merupakan Ayah Ibu Fatmawati pergi ke wilayah Palembang untuk berusaha untuk mencari usaha pekerjaan yang baru.

Berselang beberapa bulan di Palemmbang, Bu Siti Khadijah yang merupakan Bunda dari Ibu Fatmawati menerima sebuah surat dari Pak Hasan Din supaya segera menyusul menuju Palembang.

Sehingga pada akhirnya mereka berdua yaitu Ibu Fatmawati dan Ibunya Siti Khadijah segera menyusul Bapak Hasan Din ke Palembang.

Biografi Fatmawati Pindah Ke Curup

biografi fatmawati
http://www.santijehannanda.com/

Setelah mereka semua di Palembang, pada saat Ibu Fatmawati berusia 15 tahun mereka sekeluarga akhirnya pindah ke Kota Curup. Kota Curup terletak di jalan pertengahan antara Bengkulu dan Lubuk Linggau.

Akhirnya pada saat itu Ibu fatmawati berhenti sekolah yang disebabkan karena Ayahnya tidak mampu untuk membiayainya sekolah. Jadi begitu cerita biografi Fatmawati waktu masa kecilnya. Beberapa kali Ibu Fatmawati dan Keluarganya sering berpindah-pindah tempat tinggal karena mencari nafkah.

Cerita Pertemuan Ibu Fatmawati Dengan Bung Karno Sampai Menikah

biografi fatmawati
http://www.santijehannanda.com/

Biografi Fatmawati yang bertemu dengan Bung Karno memang terbilang berisikan kisah yang sangat menarik. Dimulai dari Hasan Din yang merdengar kabar bahwa di tahun 1938 setelah Buntg Karno keluar dari pengasingan yang ada di Flores, Bung Karno pindah dan tinggal ke Bengkulu.

Hasan Din yang merupakan salah satu tokoh besar organisasi Muhammadiyah yang dibanggakan, Beliau memutuskan sekeluarga untuk bersilaturahmi ke tempat Bung Karno untuk bertemu.

Pada saat itulah yang merupakan waktu pertama kalinya Ibu Fatmawati bertemu dengan Bung Karno. Keluarga Bapak Hasan Din pada saat itu disambut dengan baik oleh Bung Karno.

Pada saat perbincangan keluarga bapak Hasan Din itu, Fatmawati akhirnya mendapatkan tawaran untuk melanjutkan sekolah lagi di sekolah RK Vakschool. Di sekolah RK vakschool Ibu Fatmawati bersama anak angkat Bung Karno yaitu Ratna Juami.

Di saat Ibu Fatmawatin berusia 17 tahun akhirnya ia mampu menyelesaikan skolahnya itu dengan cepat. Selai itu juga seiring berjalannya waktu hubungan antara Ibu Fatmawati dan Bung Karno juga kian dekat.

Pada saat saudara sepupu dari Bung Karno menikah dengan bibi Ibu Fatmawati, sejak itu Bung Karno sering mengajari Ibu Fatmawati berbahasa Inggris. Hingga tibalah disuatu hari Ibu Fatmawati setelah mendatangi acara pameran kerajinan ia mendapatkan sebuah lamaran dari seorang lelaki yang baru ditemuinya.

Kemudian Ibu Fatmawati menemui Bung Karno untuk meminta nasihat akan hal tersebut. Lalu pada saat itu juga akhirnya Bung Karno mengungkapkan segala isi hatinya kepada Ibu Fatmawati.

Setelah Ibu Fatmawati genap menginjak usia 20 tahun, akhirnya Ibu fatmawati dan Bung Karno menikah. Pernikahan itu terjadi setelah terjadinya penantian panjang yang dikarenakan Bung Karno sedang berjuang untuk Indonesia.

Biografi Fatmawati dan Bung Karno Tinggal di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta

biografi fatmawati
http://www.santijehannanda.com/

Kemudian seusai Ibu Fatmawati telah menikah dengan Bung karno akhirnya mereka meninggalkan Bengkulu dan bertempat tinggal di jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta. Ketika berada  di sana mereka berkumpul dan bertemu dengan tokoh-tokoh pergerakan perjuangan negara Indonesia.

Beberapa tokoh yang ada saat itu diantara lain adalah: Kyai Mas Mansyur, Syahrir, Ki hajar Dewantara, Moh Hatta dan lainnya. Ketika waktu perpindahan mereka ke Jakarta tersebut, ternyata Ibu Fatmawati sedang mengandung anak pertamanya.

Pada saat itu Ibu Fatmawati membuat bendera merah putih untuk dikibarkan waktu terjadinya sejarah besar yaitu Proklamasi Indonesia. Ditahun 1944 akhir kemudian anak pertama mereka lahir.

Anak pertama Bung Karno dan Ibu Fatmawati diberikan sebuah nama Muhammad Guntur Sukarnoputea. Kemudian oleh jenderan Yamamoto diberi julukan Osamu.

Kemudian setelah bangsa Indonesia melewati kesulitan hidup yang penuh perjuangan. Akhirnya bangsa Indonesia telah mencapai kepada suatu kemerdekaan dengan diproklamirkanya teks proklamasi Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 yang dibacakan Bung Karno dimukan umum seluruh rakyat Indonesia.

Anak-anak Ibu Fatmawati dan Bung Karno

biografi fatmawati
http://www.santijehannanda.com/

Dalam biografi Fatmawati merupakan seorang istri yang mampu menemani suaminya yaitu Bung Karno dalam keadaan suka maupun duka. Tetap tabah menjalani hidup demi memperjuangkan Bangsa Indonesia.

Meskipun Ibu Fatmawati adalah wanita pertama yang menjadi istri seorang pemimpin bangsa Indonesia. Ibu Fatmawati seorang wanita yang sabar dan taat terhadap agama Islam dengan tetap terjaga tata kramanya, akhlaknya dan keimanannya.

Pada masa hidupnya Ibu Fatmawati dan Bung Karno dikaruniai 5 anak 2 putra dan 3 putri. Anak-anak Ibu Fatmawati dan Bung Karno yaitu:

  1. Anak Pertama Ibu Fatmawati dan Bung karno: Guntur Soekarnoputera (Putra)
  2. Anak Kedua Ibu Fatmawati dan Bung karno: Megawati Soekarnoputri (Putri)
  3. Anak Pertama Ibu Fatmawati dan Bung karno: Rachmawati Soekarnoputri (Putri)
  4. Anak Pertama Ibu Fatmawati dan Bung karno: Sukmawati Soekarnoputri (Putri)
  5. Anak Pertama Ibu Fatmawati dan Bung karno: Guruh Soekarno Putra (Putra)

Hingga pada akhirnya Ibu Fatmawati meninggalkan dunia ini pada tanggal 14 Mei tahun 1980 di saat Beliau sedang melakukan perjalanan pulang dari Umroh ke Mekkah.

Kemudian Ibu Fatmawati dimakamkan di wilayah Karet Bivak, Jakarta.

Demikian Biografi Fatmawati, semoga bermanfaat dan menjadikan sebuah pelajaran. Bangsa Indonesia ini telah diperjuangkan oleh para kaum Muslimin dan Muslimah. Janganlah disia-siakan perjuangan dan ketulusan hati mereka dalam berjuang, sehingga kita yang merupakan anak cucunya mampu menikmati akan jerih payah mereka.

Banyak-banyaklah kalian bersyukur kepada Allah SWT atas timpahan rahmat dan karunianya yang diberikan kepada kita melalui perjuangan para pahlawan yang merupakan kaum Muslimin dan Muslimat.

Semoga Indonesia ini terjaga dari kaum tak beriman, munafik, pengadu domba.