Cara Beternak Dan Budidaya Ulat Sutera

Tahukah Anda bila kain-kain sutera yang dipakai orang-orang terbuat dari apa? Jawabannya adalah terbuat dari pintalan benang sutera yang berasal dari kokon/kepompong ulat sutera. Ya, ulat sutera. Ulat yang merupakan hewan pemakan dedaunan murbei ini bisa menghasilkan serat dalam kepompongnya yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku benang sutera. Ulat sutera sendiri sudah banyak diternakkan dan dibudidayakan di Indonesia. Banyak manfaat finansial yang sudah dirasakan oleh para peternak dan pembudidayanya. Bila dilihat dari tingkat permintaan pasar, jauh masih banyak kekurangan yang belum dimaksimalkan dari segi pemenuhan target. Apabila Anda berminat dibidang budidaya ulat suter, sebaiknya Anda baca panduan berikut ini:

Pemilihan Indukan dan Bibit

Indukan atau indukan yang digunakan untuk budidaya bisa di dapatkan dalam bentuk telur ataupun yang sudah menjadi ulat. Pilih indukan yang unggul dengan memesannya dari peternakan yang unggul pula. Hal ini dipilih agar dapat meminimalisir potensi kematian indukan atau bibit. Letakkan telur dan ulat yang sudah siap dikandang penangkaran sambil diletakkan makanan agar pertumbuhan bibit bisa maksimal.

Perkandangan

Sebaiknya kandang diletakkan dalam ruangan yang berventilasi yang cukup baik, bersihkan dengan menyemprotkan cairan 0,5 % kaporit dan 2% formalin pada lantai penangkaran. Setelah itu cuci bersih lantai sebelum dimasukkan bibit. Apabila bibit dari telur maka diinkubasi dengan cara menutupnya dengan kertas putih dan jaga suhu sekitar 25-28 derajat celcius. Hindarkan dari paparan sinar matahari langsung. Bila sudah keluar titik biru pada telur maka ganti tutupnya dengan yang berwarna hitam sampai keluar anakan ulat. Jaga kelembabannya sekitar 78-80%.

Pemeliharaan & Pakan

Perawatan yang dilakukan adalah menjaga kebersihan dan penyemprotan kandang mengunakan cairan kaporit dan formalin untuk membunuh jamur dan penyakit. Selain itu pemberian pakan berupa daun murbei sangat penting. Berikan setiap satu boks tangkar sekitar 1000-1200 kg daun murbei berbatang. Berikan lagi saat sudah habis. Pemberian bisa dilakukan sebanyak 3-4 kali per harinya. Kurangi jumlah pakan jika sudah ada yang masuk masa kokon.

Pemanenan

Serat kepompong ulat sutera bisa dipanen sejak 5-6 hari setelah terbentuknya kepompong/kokon.


Posted

in

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *