Benarkah HIV Bisa Menular Lewat Nyamuk dan Air Susu Ibu (ASI)?

Karena tergolong penyakit mematikan, banyak yang menganggap HIV/AIDS dapat menular lewat gigitan nyamuk, pernapasan, keringat, dan sentuhan kulit. Akibatnya, masyarakat dan kerabat dekat mengucilkan orang yang diketahui terinfeksi HIV atau mendiskriminasinya. Semua anggapan itu salah karena HIV tidak menyebar melalui gigitan nyamuk atau serangga, lewat pernapasan maupun keringat.

Sedangkan untuk ASI, Walaupun ASI dianggap sebagai nutrisi yang terbaik bagi anak, ibu penyandang HIV positif sangat dianjurkan mengganti ASI dengan susu formula guna mengurangi risiko penularan terhadap anak.

Bayi dapat terinfeksi HIV dari ibunya selama masa kehamilan, selama proses persalinan, atau setelah kelahiran melalui pemberian air susu ibu. Seorang ibu pengidap AIDS dapat menularkan penyakit tersebut kepada anaknya yang belum lahir melalui persalinan normal dan pemberian ASI setelah lahir, karena ASI pun terkontaminasi, menurut MayoClinic.com.

Sebenarnya apa sih HIV itu?

Salah satu penyakit menular seksual yang bisa ditularkan melalui seks bebas adalah Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS), yang disebabkan oleh infeksi virus Human Immunodeficiency Virus (HIV). Virus ini melemahkan kekebalan tubuh manusia sehingga lama-kelamaan berkembang menjadi AIDS dimana daya tahan seseorang sudah sangat lemah dan mudah terinfeksi. Rata-rata lamanya perkembangan infeksi HIV menjadi AIDS bervariasi tergantung daya tahan tubuh mereka. Biasanya penderita tidak menyadari ia terinfeksi HIV sampai melakukan pemeriksaan, ataupun saat gejala-gejala menurunnya daya tahan tubuh mulai terasa mengganggu.

Sudah banyak sekali korban korban penyakit mematikan ini, dan jumlah terus meningkat. Menurut data WHO, penyakit AIDS telah membunuh lebih dari 25 juta jiwa sejak pertama kali diakui tahun 1981.

Berikut hal-hal yang harus kamu ketahui tentang penyakit ini:

1. Sebanyak 90% kasus HIV akibat penularan seksual dan 60-70% kasus HIV terjadi di kalangan heteroseksual.

2. HIV tidak menyebar melalui gigitan nyamuk atau serangga. Serangga tidak dapat terinfeksi HIV dan tidak dapat menularkannya ke tubuh manusia yang digigitnya.

3. Kamu tak akan terinfeksi lantaran berjabat tangan, berpelukan, berciuman, menggunakan toilet yang sama, minum dengan gelas yang telah dipakai orang yang terinfeksi HIV, dan terpapar batuk atau bersin orang dengan HIV.

4. Orang yang berhubungan seks tanpa pelindung, berbagi penggunaan alat suntik, atau diberi transfusi darah yang terkontaminasi dapat terinfeksi HIV.

5. Orang yang terinfeksi HIV bisa tampak sehat dan merasa baik-baik saja, tapi tetap dapat menularkan virus itu. Tes darah merupakan satu-satunya cara untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi HIV atau tidak.

6. Orang yang terjangkit lebih dari satu infeksi menular seksual masih bisa terinfeksi penyakit lain dan masing-masing memerlukan pengobatan sendiri.

7. Orang yang sedang menjalani terapi antiretroviral dapat menularkan HIV kepada orang lain. Sebab, terapi antiretroviral tidak dapat mencegah penularan virus kepada orang lain. Terapi dapat membantu menurunkan jumlah virus ke tingkat yang tidak terdeteksi, tapi HIV masih tetap ada dalam tubuh, dan dapat ditularkan kepada orang lain melalui hubungan seksual, dengan bergantian memakai alat suntik, atau melalui pemberian air susu ibu kepada bayinya.

8. Penularan dari Ibu kepada Anak Dapat Dikurangi dengan Cara :
a. Melakukan pengobatan
Pengobatan preventif, jika ibu menyadari tubuhnya terinfeksi saat hamil, melakukan pengobatan selama kehamilan dapat mengurangi risiko penularan.
b. Memilih operasi caesar
Proses persalinan melalui vagina dianggap lebih meningkatkan risiko penularan dari ibu kepada anak. Sementara itu, operasi caesar telah menunjukkan kemungkinan terjadinya penurunan risiko.
c. Menghindari pemberian ASI
Ibu penyandang HIV positif sangat dianjurkan mengganti ASI dengan susu formula guna mengurangi risiko penularan terhadap anak.