6 Cara Terbaik Agar Anak Tak Jadi Manja

Penelitian yang dilakukan universitas ternama di Amerika terhadap anak-anak menyimpulkan sesuatu yang mencengangkan.

University of Washington Departement of Psychology melakukan studi terhadap anak-anak dari 500 keluarga dengan berbagai usia, yang paling besar berumur 10 tahun.

Anak-anak itu ditempatkan dalam sebuah ruangan dan berinteraksi dengan seorang wanita yang bukan ibunya. Ternyata mereka merespon positif terhadap perintah dari wanita tersebut.

Sebaliknya, ketika ibu mereka yang berada dalam ruangan itu, perilaku anak-anak itu berubah 180 derajat. Mereka merespon buruk terhadap perintah orang tuanya sendiri.

Mereka merengek, menjerit, memukul-mukul, berkata kasar dan berpura-pura tidak mendengar perkataan ibunya. Bisa dipastikan anak-anak yang berperilaku demikian adalah anak yang manja.

Hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli, anak manja cenderung akan mempunyai masalah di sepanjang hidupnya.

Dikarenakan ia akan mengalami hambatan penyesuaian diri dalam pergaulan dan kelak akan sulit bekerja sama dengan orang lain.

Akibat dari sifat manja, mereka tumbuh sebagai sosok egois, sering bimbang, berkepribadian lemah dan tidak mampu menentukan pilihannya sendiri.

Karena itulah sangat penting untuk mengatasi kemanjaan anak sedini mungkin. Sifat manja memang tidak bisa dihilangkan sepenuhnya.

Namun, selagi anak masih berusia muda, orangtua bisa menipiskan karakter tersebut sebelum menjadi bumerang nantinya. Berikut beberapa cara mengatasi sifat manja pada anak.

Jangan Selalu Menuruti Setiap Permintannya

tekning.com

Banyak orang tua yang bekerja di luar rumah, merasa bersalah telah meninggalkan anaknya. Lantas mereka seakan ingin menebusnya dengan menuruti setiap permintaan dari sang anak.

Apapun yang diminta akan dipenuhi, mainan, boneka, game, bahkan gadget yang mahal sekalipun.

Perlakuan ini pun menjadi awal dari sifat manja anak. Sebaiknya hentikan untuk selalu menuruti permintaan anak. Berikan apa yang mereka butuhkan, berikan pengertian tentang apa sesuatu yang penting bagi dirinya.

Jangan Terlalu Melindungi Anak

tipsanakbayi.com

Anak kita sering rewel dan menolak ketika diajak jalan-jalan ke kolam renang yang dingin? Mungkin karena kita tidak membiasakannya mandi air dingin dan terlanjur nyaman dengan air hangat.

Kita khawatir anak akan sakit jika mandi air dingin, kita khawatir anak akan terluka saat bermain di kebun. Kadang juga kita terlalu melindungi anak, ketika ia melakukan kesalahan pada temannya.

Psikolog Richard Bromfield berkata, “Hanya lindungi anak ketika ia benar-benar berada dalam bahaya.”

Jadi janganlah kita terlalu khawatir dan berlebihan melindungi anak, yang akan menyebabkan ketergantungan pada orangtuanya dan berujung pada sikap manja.

Tegas, Namun Tidak Kasar

namasayarina.blogspot.com

Sudahkah kita bisa membedakan berkata tegas dan membentak terhadap anak? Memang kenyataannya beda tipis sekali.

Menghindari emosi pada anak memang baik, namun tidak lantas kita tanpa ekspresi dalam memberikan perintah atau teguran. Ketegasan ekspresi diperlukan agar si anak dapat belajar membedakan mana yang penting atau tidak, mana yang baik dan buruk.

Sudah saatnya mengambil alih kendali rumah dengan menambahkan penekanan pada perintah yang diucapkan. Tarik nafas panjang-panjang sebelum mengucapkannya untuk meredakan emosi.

Komitmen Kamu untuk Berhenti Memanjakannya

themodernparent.net

Dari kesemua cara, yang terpenting justru komitmen atau kesungguhan kita untuk berhenti memanjakan anak. Sadarlah bahwa rasa cinta pada anak tidak harus diwujudkan dengan memanjakannya.

Ingatlah bahwa anak kita kelak akan dewasa, memiliki kehidupan masa depannya sendiri. Pada saatnya nanti ia harus menjalani dunia tanpa kita. Komitmen itu kita tanamkan sekarang juga, atau buah hati kita tidak bisa bertahan menghadapi kerasnya dunia.

Sabarlah, Walau Kamu Tak Tega

psikologan.blogspot.com

Ketika semua cara di atas dilakukan, anak kita akan merengek, ngambek, atau menangis dalam kamarnya. Sabarlah walau kita tidak tega. Karena buah kesabaran itu akan dia tuai manisnya kelak.

Memperhatikan Kebutuhan Anak dengan Proporsional

rri.co.id

Ketika kamu sibuk, ketika kamu banyak pekerjaan, tetap pastikan ada waktu untuk memperhatikan anak kita. Dengannya anak kita tidak harus berpura-pura untuk mencari perhatian kita.

Sikap mencari perhatian ini mengantarkannya pada sikap manja. Anak kita akan paham bahwa ada saatnya dia diperhatikan dan ada saatnya orang tuanya terpaksa tidak bisa memperhatikannya.