7 Aturan yang Harus Dipatuhi Jika Kamu Ingin Menjadi Pendengar yang Baik

Kita dikaruniai dua telinga dan satu mulut. Pernah terpikir apa hikmah dibalik penciptaan yang sempurna ini? Seorang bijak berkata, kita punya dua telinga dan satu mulut sehingga kita dapat mendengarkan dua kali lebih banyak daripada berbicara.

Pada kenyataannya, kita menjadi manusia yang egois, ingin selalu menjadi pusat perhatian orang lain. Kita lebih mudah mengeluarkan perkataan–yang tidak diperlukan–daripada mendengarkan orang lain yang sedang berbicara. Namun, kemampuan untuk mendengarkan ini dapat kita asah. Inilah beberapa hal yang dapat kita lakukan agar menjadi pendengar yang baik.

 

Aturan Dasar: Dilarang Memotong Pembicaraan

tidak memotong pembicaraan
strategiekultur.com

Meskipun kamu bukan orang yang sabar, tahan diri sekuat mungkin untuk tidak mengganggu temanmu yang sedang berbicara. Bayangkan dirimu dalam posisi temanmu, apakah kamu suka pembicaraanmu dipotong di tengah jalan? Maka tetaplah diam menyimak apa yang dikatakan temanmu. Nanti akan tiba waktunya giliranmu berbicara, menanggapi ceritanya.

Tempat yang Nyaman Dapat Meningkatkan Ketajaman Pendengaranmu

tempat yang nyaman untuk berbagi keluh kesah
davidlazarphoto.com

Akan lebih meudah mendengarkan dalam suasana hening daripada ramai. Jika seorang teman mengajakmu bertemu untuk berkeluh kesah, sebaiknya tawarkan tempat pertemuan yang tidak potensi gangguannya sedikit. Cari dan pilih tempat yang cukup sepi.

Berlaku Bijak dalam Memberi Pendapat Atas Sebuah Masalah

Tidak menghakimi
propheciesofrevelation.org

Sebisa mungkin tahan pendapatmu sebelum temanmu selesai bicara, meskipun kamu merasa terganggu dengan apa yang diutarakannya. Pendapat yang menghakimi justru akan semakin memperparah masalahnya.

Gunakan Bahasa Tubuh Untuk Menunjukkan Ekspresi Bahwa Kamu Sedang Mendengarkan dengan Baik

gunakan gesture yang sesuai
holapedia.com

Ada perkataan, “Tindakan bicara lebih banyak daripada kata-kata”. Bahasa tubuhmu akan menunjukkan seberapa siap dirimu dalam usaha menjadi pendengar yang baik.

  1. Mencondongkan tubuh agak ke depan menunjukkan kamu tertarik dengan pembicaraannya
  2. Kontak mata yang tepat menunjukkan ketulusanmu
  3. Bersikap santai dan murah senyum
  4. Tidak menyilangkan tangan di atas dada

Selagi kamu menunjukkan bahasa tubuh bahwa kamu ada di sana untuk mendengarkan temanmu bicara, biarkan telingamu mendengarkan dengan seksama.

 

Berikan Respon-respon Singkat di Tengah Pembicaraan

Beri respon singkat-singkat di tengah pembicaraan
shutterstock.com

Respon sederhana seperti “uh-huh” “he-em” dan semacamnya di tengah berlangsungnya pembicaraan akan menimbulkan kesan bahwa kamu benar-benar memahami temanmu. Terkadang, ajukan pula pertanyaan singkat seperti “Bagaimana perasaanmu?” dan “Apa yang selanjutnya terjadi?”.

Lalu, Diam

Diam dan dengarkan saja
pixgood.com

Bisa jadi temanmu akan menangis sesenggukan ketika sedang bicara, cegukan, bicara lagi, mengambil tisu, dan segelas air. Berikan bahumu kepadanya, atau sekedar mengangguk dan usap-usap bahunya lalu bisikkan “ssh” saja sudah cukup. Terkadang, teman yang datang mengeluh kepadamu hanya butuh didengar, tidak lebih tidak kurang.

Jangan Pernah Bilang, “Masalahku Jauh Lebih Berat dari Masalahmu!”

kehadiranmu berarti baginya
nice-cool-pics.com

Atau dalam versi lain, “Masalahmu tidak seberapa jika dibandingkan dengan masalahku!”

Jangan pernah membandingkan masalahmu dengan masalah orang lain. Jika kamu melakukannya, kamu akan semakin membuatnya merasa sakit dan akhirnya dia membencimu. Memang tidak salah jika kamu hendak memberi solusi dari pengalaman pribadimu, tetapi jangan sampai kamu meremehkan masalah yang dihadapi temanmu. Ingat, dia datang kepadamu karena dia merasa kehadiranmu berarti baginya.