10 Tanda Kamu Menukarkan Kesehatan untuk Pekerjaan. Jangan Sampai Ini Terjadi Padamu!

Orang perkotaan saat ini bekerja lebih keras, lebih lama, dan lebih stres. Namun , sekarang kita bekerja terlalu keras, sampai-sampai menjadi sangat kelelahan dan menghabiskan weekend memakai piyama dan menatap televisi dalam keadaan “koma” (tentu kebalikan dari bekerja, tapi ini bukanlah kesenanganO. Kita tidak benar-benar tahu cara TIDAK melakukan apa pun.  Inilah penyebab kesedihan kebanyakan orang, pekerja kelewat stres yang pergi berlibur tapi tidak bisa rileks.

Semua orang harus bekerja. Bekerja membuat kita bisa mendukung diri kita sendiri, keluarga kita, merasa punya tujuan hidup, dan kalau kita beruntung, kita mendapatkan keluasan. Namun kini orang-orang merasa sulit beralih dari pekerjaan dan juga tidak menyadari kalau bekerja terlalu keras memengaruhi kesehatan kita dan tidak bisa hidup yang seimbang.

Inilah beberapa tanda kalau kamu terlalu banyak bekerja.

  1. Masalah kesehatan

Penyakit bisa ada dalam bentuk masalah kesehatan jiwa sampai masalah fisik seperti obesitas. Bisa saja kamu makan terlalu banyak, atau terlalu sedikit. Badanmu jadi sangat kaku sampai-sampai kamu tidak bisa berolah raga meregangkan tubuh.

  1. Masalah kognitif

Daya ingatmu menurun. Kamu sering lupa akan hal-hal yang baru orang lain sampaikan.

  1. Hubungan interpersonal yang buruk

Hubungan dengan keluarga dan teman menjadi agak menjauh. Kamu hanya punya sedikit waktu bersama mereka. Saat kamu akhirnya bisa main bersama mereka atau sekedar makan bersama, otakmu terus saja memikirkan pekerjaan. Stres seperti ini menjadi penghalang antara dirimu dan orang-orang yang kamu cintai.

  1. Harus membereskan pekerjaan di rumah

Kamu tidak bisa membedakan jam kerja dan waktu beristirahat seiring dengan bertambahnya beban kerjamu. Kamu tidak bisa berhenti memikirkan pekerjaan bahkan saat sedang liburan.

  1. Selalu merasa lelah

Bisa saja kamu merasa sulit bangun pagi, ketergantungan minum kopi, atau sulit berkonsentrasi. Kamu merasa 10 tahunlebih tua dalam setahun.

  1. Penuh pikiran negatif

Proses berpikirmu semakin gelisah dan tertekan. Hal-hal kecil bisa membuatmu marah walau kamu tidak mau menjadi orang yang seperti itu.

  1. Perasaan puas yang menurun

Semakin sulit bagimu untuk merasa puas pada hal-hal yang dulu senang kamu lakukan. Hal-hal itu menjadi tidak begitu menyenangkan lagi dan terkadang kamu merasa ragu akan arti hidupmu.

  1. Mudah frustrasi

Kamu mudah marah dan merasa frustrasi akan banyak hal

  1. Kinerja yang buruk di tempat kerja

Profesionalisme dan keahlianmu menurun dari kondisi terbaiknya. Kamu masih berusaha keras namun hasilnya justru lebih buruk karena tubuhmu tidak bisa menanggung beban yang berlebih.

  1. Pengendalian diri yang melemah

Kamu mudah mengalah dan menyerah karena kamu merasa tak berdaya.

Hati-hatilah pada tekanan sosial

Melembur sudah menjadi pola kerja yang umum terjadi. Sayangnya, makin sering kita mendapat pesan dari teman kita kalau dia masih harus bekerja setelah lewat jam kerjanya.

Ada beberapa alasan yang membuat ini terjadi. Salah satunya adalah tekanan sosial. Kamu merasa bersalah kalau pulang padahal masih ada yang bisa kamu kerjakan. Kamu merasa bersalah kalau kamu pulang sementara yang lain masih bekerja.

Untuk menghindari hal ini, kita harus selalu sdar akan hak-hak kita, apa yang kita inginkan, dan apa kewajiban kita. Kalau kontrakmu adalah bekerja sampai jam tertentu, bekerjalah sampai jam tersebut lalu pulang.

Lakukan hal ini. Inilah pekerjaan yang perlu kamu lakukan. Kalau kamu perlu bekerja lebih, kamu harus menyepakatinya sebelumnya, bukan setelahnya. Tidak ada yang salah dengan hal ini.

Cobalah secara “berbeda” bukan “lebih keras”

Saat kamu memaksa dirimu terlalu keras, kamu mulai berhenti menikmatinya. Walau kita memang tidak selalu suka bekerja, kita tidak harus membencinya. Daripada mencoba lebih keras, gunakan cara yagn berbeda.

Cari cara yang berbeda dalam bekerja, bukannya menghabiskan telrlau banyak waktu di kantor.

Miliki tujuan yang spesifik. Daripada mengatakan, “Aku akan terus bekerja sampai tugas ini selesai,” mungkin bisa ucapkan, “Aku akan menyelesaikan bagian tersulit dari tugas ini sekarang, lalu saat aku datang ke kantor lagi di  pagi hari, bisa langsung kuselesaikan.”

Dengan begitu kamu bisa membereskan pekerjaan secara lebih masuk akal. Dan bisa menikmati waktumu dengan lebih sedikit stres.

 

Terjemahan bebas dari http://www.lifehack.org/404021/10-signs-youre-sacrificing-your-health-for-your-work-and-its-not-worth-it