10 Alasan Mengapa Tim Gurem Leicester City Adalah Kandidat Terkuat Juara English Premier League

Saat sebelum bergulirnya liga sepakbola terbaik dunia FA Premier League, mungkin hanya orang gila yang menjagokan Leicester City menjadi juara liga. Tapi kini berbalik, hanya orang gila yang tidak menyebut Leicester sebagai kandidat utama peraih tropi Premier League.

Ya, sama sekali tidak ada yang menyangka kalau klub yang musim lalu mati-matian berjuang terhindar dari degradasi, kini nangkring di puncak klasemen liga Inggris dan menjadi kandidat kuat juara.

Benarkah Leiceseter adalah kandidat terkuat untuk meraih juara liga? Paling tidaknya ada 10 alasan mengapa tim gurem Leicester City bisa menjadi juara liga di musim 2015/2016 ini.

Tim Besar Pada Melempem

hasilakhir.com

Melejitnya Leicester City menjadi pemuncak klasemen pada musim ini, tidak bisa dilepaskan dari faktor tim-tim besar yang meredup. Jika tim besar bisa tampil konsisten seperti Chelsea pada musim lalu, seharusnya pemuncak klasemen pada pekan ke 26 punya poin 60.

Sedangkan Leicester yang memimpin klasemen pada pekan ke 26 sekarang hanya mampu mengantongi 53 poin. Berarti memang Leicester diuntungkan karena tidak ada pesaing yang benar-benar kuat.

Keterpurukan tim besar paling mengejutkan tentu adalah juara bertahan Chelsea yang sempat mampir ke jurang degradasi. Liverpool yang masih dalam transisi pergantian pelatih juga belum mampu menunjukkan konsistensi.

Manchester United belum juga bisa membangkitkan ruh permainannya. Manchester City yang sempat memuncaki klasemen, malah makin menjauh poinnya akibat penampilan yang angin-anginan.

Menyisakan Arsenal dan tim kuda hitam Tottenham yang masih bisa mengejar Leicester di puncak klasemen. Arsenal sendiri penampilan musim ini juga tidak terlalu meyakinkan.

 

Vardy -Mahrez yang Mengerikan

thesun.co.uk

Siapa yang paling mengerikan bagi lawan-lawan Leicester City kalau bukan duo maut Jamie Vardy dan Riyad Mahrez. Bukan hanya terbaik di klub, tapi juga terbaik di Premier League musim ini.

Dari total 48 gol yang telah di lesakkan Leicester di liga,  sekitar 2/3 nya dihasilkan oleh duo Vardy-Mahrez. Mahrez adalah gelandang serang tersubur dengan torehan 14 gol dan 10 assist. Sedangkan Vardy sudah mencatatkan namanya sebagai top skor liga dengan 19 gol dan 7 assist.

Kehebatan Mahrez dan Vardy membuat keduanya diminati oleh tim raksasa Eropa Real Madrid dan Barcelona.

Kualitas Ditutupi Etos Kerja

dailymail.co.uk

Tentu saja kesuksesan Leicester bukan hanya karena Vardy-Mahrez semata, karena sepak bola adalah permainan tim dan bukan individual. Moncernya performa Leicester City juga ditopang dari kerja keras seluruh pemain lain.

Walaupun notabenenya mereka bukan pemain bintang dan kualitasnya tak sehebat pemain mahal lain, tapi berkat kerja keras dan semangat tim, gelar juara kini bukan sekedar mimpi lagi.

Hal ini diamini oleh sang manajer Claudio Ranieri, “saya sudah menangani beberapa tim top sebelumnya dan di sana diisi beberapa pemain hebat. Mungkin di sini tak ada pemain hebat selain semangat tim yang luar biasa.”

Manajer Kawakan yang Kenyang Pengalaman

gazzettaworld.gazzetta.it

Boleh dibilang tanpa ada racikan strategi dan formasi yang baik dari sang manajer, mungkin Leicester tidak akan sehebat sekarang. Buktinya musim lalu mereka berkutat untuk lolos dari zona degradasi.

Musim ini dibawah asuhan Claudio Ranieri, Leicester tampil perkasa mengalahkan banyak tim besar Inggris.

Itu tidak lepas dari pengalaman segudang Ranieri yang telah melatih 4 liga berbeda mulai dari Italia (Parma, Juventus, Inter Milan, dan AS Roma), Inggris (Chelsea), Spanyol (Valencia dan Atletico Madrid), serta Prancis (AS Monaco).

Dari pengalaman itulah yang bakal menjadi bekal Ranieri untuk membuat Leicester bertahan di puncak klasemen hingga akhir musim.

Salah satu kelebihan Ranieri juga rasa rendah dirinya yang tidak jumawa dengan capaian Leicester saat ini.

Fokus Pada Satu Kompetisi

eyesabi.com

Ini keuntungan paling besar Leicester dalam 13 laga tersisa Premier League. Dalam usaha mempertahankan posisi pucak, mereka tidak lagi dipusingkan dengan harus membagi konsentrasi di kompetisi lain.

Berbeda dengan kompetitor lain, yakni Arsenal dan Tottenham. Keduanya masih menjalani pertandingan di Piala FA. Dan yang tidak kalah pentingnya dibanding liga, adalah kompetisi Eropa Champions League dan Eropa League (UEFA) yang diyakini bakal memecah konsentrasi kedua tim.

Tanpa Beban, Tanpa Tekanan

thesun.co.uk

Statusnya sebagai tim medioker yang tak pernah memasang target juara, membuat permainan Leicester bakal lebih lepas dan tanpa ada beban apapun. Bahkan pemilik Klub dan manajer juga tidak menekan pemain untuk merebut gelar juara, kecuali sekedar motivasi berupa bonus besar di akhir kompetisi.

Dukungan Mayoritas Fans Premier League

dailymail.co.uk

Terkecuali fans dari tim yang masih punya kans untuk menyodok Leicester City, hampir semua fans liga Inggris berharap agar Leicester bisa menjadi juara di musim ini.

Dukungan mereka mungkin berasal dari rasa takjub dengan kehebatan permainan Leicester yang diperkuat pemain biasa saja. Pemain yang dibeli dengan harga murah namun performanya bukan murahan.

Seolah-olah publik sudah jemu dengan dominasi kekuatan uang yang telah merubah konstelasi kekuatan klub Premier League. Kita tahun bahwa Chelsea dan Manchester City akan sulit menjadi juara pada dekade ini kalau bukan karena dukungan finansial yang gila-gilaan.

Hanya Menyisakan 2 Laga Melawan Tim Besar

chroniclelive.co.uk

Leicester City punya kans besar untuk meraih gelar Premier League, jika dilihat dari sisa lawan yang akan dihadapi Leicester. Mereka hanya menyisakan 2 laga melawan tim besar yakni Chelsea dan MU.

Bandingkan dengan Arsenal yang masih menghadapi 3 tim besar, dan Tottenham yang harus berjuang mengalahkan 4 tim besar jika ingin menyalip Leicester.

Punya 7 Kali Laga Kandang

independent.co.uk

Selain lebih sedikit menghadapi tim besar, Leicester juga diuntungkan karena punya lebih banyak laga kandang dibanding pesaingnya. Kita tahu Leicester yang jago kandang ini tentu tak akan menyia-nyiakan kesempatan mereka untuk memberi hadiah gelar kepada para pendukungnya.

Tren Pemuncak Klasemen Februari

youtube.com

Ada tren menarik pada Premier League yang sudah berjalan selama 12 tahun ini. Tim yang memimpin klasemen di bulan Februari, pada akhir musim akan keluar sebagai juara liga.

Walaupun ini hanya mitos statistik, tapi paling tidak mereka akan terpacu untuk merealisasikan tren ini menjadi kenyataan.